Kuliner

PHRI Banyuwangi: Food and Beverage Hotel Memiliki Sertifikat Laik Sehat

Selasa, 13 Desember 2022 - 07:29 | 68.89k
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Zaenal Muttaqin, SE. (Foto: dok. TIMES Indonesia)
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Zaenal Muttaqin, SE. (Foto: dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Zaenal Muttaqin, SE angkat bicara mengenai peristiwa keracunan, yang menimpa puluhan peserta gathering Bank Indonesia, Senin (12/12/2022).

Peristiwa keracunan tersebut, sebenarnya tidak akan terjadi, jika dari penyelenggara acara menyajikan menu makanan dan minuman lebih selektif, obyektif, dan juga sebelum disajikan dilakukan pemeriksaan secara detail dan teliti.

Advertisement

"Kamimasih menunggu hasil laboratorium dan investasi dari pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab keracunan yang menimpa peserta gathering," tutur Zaenal, sapaan akrab Ketua PHRI Banyuwangi. 

Zaenal menjelaskan, peristiwa keracunan yang menimpa peserta gathering belum diketahui secara pasti penyebab dan dimana tempat kejadiannya. Namun yang jelas, pihaknya sangat prihatin mendengar peristiwa yang telah terjadi, padahal semua hotel di Banyuwangi mulai dari kelas melati hingga kelas bintang semua melakukan sertifikasi Laik Sehat.

"Peristiwa semacam ini, sebenarnya tidak akan terjadi karena dari semua anggota PHRI dilakukan audit terlebih masalah Food and Beverage," katanya.

Terkait peristiwa keracunan, lanjut Zaenal, PHRI Banyuwangi belum mendapatkan keterangan secara detail. Namun, pihaknya memastikan semua hotel di Banyuwangi terlebih hotel berbintang telah melakukan sertifikat laik sehat, yang mana dalam proses mendapatkan sertifikat tersebut dilakukan pemeriksaan secara detail.

Pemeriksaan meliputi, lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, dapur dan gedung penyimpanan, pengelolaan bahan makanan dan makanan yang sudah jadi, kemudian peralatan dan tenaga sehingga keamanan makanan dan minuman yang akan disajikan terjaga.

"Food and Beverage di semua hotel Banyuwangi, terlebih hotel berbintang semuanya telah dilakukan pemeriksaan. Sebab untuk mendapatkan label berbintang, salah satunya harus lolos dari audit makanan dan minuman," jelasnya. 

Agar tidak terulang, lanjut Zaenal, pihaknya mengimbau kepada semua angoota PHRI yang menerima atau menyelenggarakan event, terutama pada bagaian Buffet servis, untuk lebih selektif dan obyektif dalam memilih menu makanan dan minuman. 

"Lebih diteliti lagi secara detail, sebelum disajikan untuk para tamu yang akan menikmati hidangannya," ungkapnya.

Puluhan Jurnalis Keracunan

Diberitakan sebelumnya, puluhan peserta gathering Bank Indonesia mengalami keracunan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka mendadak mengalami diare dan mual setelah makan malam di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi.

Alhasil, para peserta yang sebagian besar jurnalis itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan dan Rumah Sakit (RS) Yasmin untuk mendapatkan penanganan medis.

Terkait apa penyebab para peserta itu tergulai lemas masih belum diketahui secara pasti. Terdapat dua dugaan, yakni mereka keracunan makan malam di Hotel Ketapang Indah atau karena menyantap makanan di Alas Purwo, karena sebelumnya mereka memang melakukan trip ke beberapa tempat wisata di Banyuwangi dan makan siang di Alas Purwo.

Sementara itu, Dinas Kesehatan atau Dinkes Banyuwangi menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi yang menyebabkan tamu hotel keracunan massal. Insiden itu menimpa puluhan peserta yang mengikuti pelatihan literasi Bank Indonesia.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banyuwangi, mengatakan, pihaknya menurunkan tim untuk penyelidikan epidemiologi terkait adanya puluhan tamu hotel keracunan tersebut.

"Kami minta swab mulai dari orang hingga alat makanannya yang mungkin terkontaminasi. Air dan pengolahan juga kita lakukan periksa uji lab," katanya.

Amir menjelaskan, reaksi keracunan makanan tergantung pada sistem imunitas seseorang. Kalau kekebalan tubuhnya rendah maka langsung berdampak.

"Ada dua kemungkinan, terkontaminasi di sini (Hotel Ketapang Indah) atau di Alas Purwo," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES