Kuliner Sate Gecek Paling Diburu Warga Keturunan Tionghoa

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Kuliner sate gecek memang unik dan hanya satu - satunya yang ada di Kabupaten Indramayu. Dan sangat disukai oleh warga keturunan Tionghoa apalagi di musim libur Natal dan Tahun baru.
Kuliner khas Indramayu ini sudah ada sejak tahun 1968 yang lalu, dan kini masih terus dipertahankan oleh penerusnya Widiyanto (37) asal Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Indramayu, Jawa Barat.
Advertisement
Menurut Widiyanto, usaha kuliner sate gecek miliknya merupakan warisan keluarga dari kakek dan orang tuanya yang sudah tidak ada. Widi merupakan penerus generasi ke tiga yang masih menjalankan usaha tersebut dan harus tetap dijalankan agar usaha keluarga ini tidak punah di telan jaman.
"Sate gecek sendiri mempunya cita rasa yang agak manis karena campuran gula merah dalam campuran daging sapinya, dan ada juga jenis sate rojetan yang mempunyai cita rasa asin," terangnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (29/12/2022)
Prosesnya pembuatan sate gecek sendiri tidak ditusuk seperti sate pada umumnya tapi dililiit setelah melalui proses penumbukan daging hingga berbentuk berupa adonan, dan yang lebih unik lagi sate gecek ini tidak menggunakan kecap tapi kuah yang sudah dicampuri bumbu masak dari bahan rempah.
Widi menggaku bisa menjual lebih dari 300 sate gecek dalam sehari dengan perporsinya isi 10 sate dengan harga Rp.25 ribu rupiah. Dan biasa buka dari Jam 14:30 sampai menjelang malam sekitar pukul 21:00 Wib, diseputar jalan A Yani samping perempatan lampu merah Waiki Indramayu kota.
"Sehari saya bisa menjual 300 bahkan lebih sate gecek, apalagi di hari libur Natal dan Tahun baru ini, mayoritas pelanggan saya adalah warga dari keturunan Tionghoa dari berbagai daerah yaitu Jatibarang Jakarta dan Bandung," katanya.
Diceritakan Widi dulunya sate gecek khas Indramayu ini menggunakan bahan dasar daging kerbau karena mempunyai tekstur daging yang lembut, karena kendala bahan bakunya yang jarang di juala di pasar makanya diganti dengan daging sapi yang mempunya kualitas yang baik.
"Dulunya memang menggunakan daging kerbau sebagai bahan dasar pembuatan sate gecek, dan sampai sekarang pun banyak pelanggan menyebutnya sate gecek kerbau padahal sekarang sudah menggunakan daging sapi," terang Widi.
Sementara itu Endang (61) salah satu pelanggan asal kelurahan Lemah Abang Indramayu mengatakan, dirinya sudah lama menjadi pelanggan setia sate gecek asli Indramayu ini.
Menurutnya ciri khas di bumbunya yang kedua dari kuah cabe nya, gurih pedas dan sedikit asem. Dan keluarga saudara banyak yang suka sama sate ini.
"Sebelum nikah pun sudah menikmati sate ini. Cuma favoritnya rasa asin, kadang di mix sama yang rasa manisnya, ini termasuk legend lah karena saya beli waktu yang dagang masih bapaknya," terangnya.
Cara penyajianpun sangat sederhan sate gecek terlebih dahulu dibakar sampai matang, kemudian sajikan dengan menggunakan kuah yang di campur bumbu rempah dan samba kacang dengan campuran dage dan sate gecek siap dihidangkan, lebih enak lagi dimakan dengan menggunakan lontong. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |