Surga Masakan Nusantara 'Garam Merica', Restoran Favorit di Australia

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Hidup jauh dari bumi kelahiran kerap membuat seseorang rindu akan masakan rumahan. Terutama bagi orang Indonesia yang tinggal di Australia. Bukan hanya beda negara, namun juga lintas benua. Rasanya sulit membayangkan bisa mencecap kembali olahan dari kampung halaman. Namun, keresahan itu terjawab dengan kehadiran 'Garam Merica'.
Itu adalah nama restoran di Australia. Menyajikan beragam masakan 'ibu'. Mengobati kerinduan akan cita rasa tradisional di tanah seberang. Tanah yang tak hanya beda bahasa dan budaya, berikut juga selera dalam mengolah rasa.
Advertisement
Pasangan Corina-Adrian membuka restoran Garam Merica pertama kali di Melbourne, Australia demi memperkenalkan cita rasa Nusantara ke khalayak di negeri kangguru tersebut. Bukan bisnis seumur jagung.
Kompor dapur Garam Merica mulai menghangat sejak 2006 silam. Perjalanan bisnis mulai menyala. Melbourne dikenal sebagai melting pod. Sebuah kota dengan percampuran penduduk dari berbagai negara.
Itulah mengapa, penduduk Melbourne lebih terbuka dalam menerima cita rasa sajian dari mana saja. Termasuk pula masakan Indonesia.
Bisnis pasangan suami istri ini kian berkembang. Pada 2018, Garam Merica menempati lokasi baru di bilangan Queen Road, Victoria, Melbourne. Tepat bersebelahan dengan kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia.
Ketika pandemi melanda dunia pada tahun 2020, Garam Merica kemudian mengganti cara penyajian. Konsep depot dengan 15 jenis lauk dan sayur mayur berganti jadi nasi bungkus.
Hampir setiap harinya, Garam Merica mengolah 30 hingga 32 jenis lauk dan sayur sebagai pendamping nasi.
Ada rendang sapi, cumi item, sambal goreng kentang, terong balado teri, telor barendo, rendang nangka, hingga sambal balado merah dan sambal hijau menjadi yang paling digemari oleh pelanggan.
Garam Merica tidak buka setiap hari di sana. Hanya setiap akhir pekan saja. Mulai Kamis hingga Minggu. Restoran buka pada pukul 11 siang hingga tiga sore waktu setempat.
Pelanggan harus buru-buru jika ingin menjelajahi kenikmatan aneka menu. Karena, kerap kali semua masakan ludes terjual sebelum waktu tutup tiba.
Saat jam makan siang, antrean pengunjung tak hanya orang Indonesia saja. Namun juga warga lokal Australia, Malaysia, India, Thailand dan Korea.
Nasi bungkus yang dibandrol senilai mulai dari AUS$ 19 untuk isian dua macam lauk daging dan dua macam sayur itu memang menjadi kegemaran banyak orang.
Bahkan, tak jarang nasi bungkus dari Garam Merica diminta sebagai oleh-oleh bagi warga kota lain di Australia.
Kebanyakan pengunjung, utamanya yang berasal dari Indonesia, mengatakan bahwa cita rasa masakannya begitu otentik.
"Rasanya seperti pulang ke kampung halaman,” ujar Anggi, salah satu pelanggan asal Indonesia yang sudah tiga tahun menetap di negeri kangguru tersebut.
Totalitas Garam Merica dalam memanjakan lidah pelanggan memang tak setengah-setengah. Sang pemilik, Corina, sengaja mendatangkan rempah-rempah langsung dari Nusantara.
“Bagaimana pun, untuk mendapatkan rasa yang Indonesia banget, ya bumbunya harus yang dari Indonesia. Ini nggak bisa tergantikan,” ujar Corina melalui keterangan tertulis, Jumat (2/6/2023).
Guna memenuhi permintaan pasar yang lebih luas di Australia, pada 29 Mei 2023 kemarin, Garam Merica membuka cabang kedua di Sydney.
Duta Besar Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono, Wakil Dubes Mohammad Syarif Alatas, Konsul Jenderal Vedi Kurnia Buana, serta didampingi pakar kuliner William Wongso hadir langsung turut meresmikan.
Tempat baru tersebut berkapasitas seating mencapai 100 pax. Garam Merica di sini juga akan buka tujuh hari seminggu alias seminggu penuh.
"Varian makanannya akan jadi lebih banyak, tapi tetap mengacu pada flavors of Indonesia. Kami mau mengisi kerinduan akan sedapnya masakan Indonesia, sekaligus memperkenalkan kekayaan khasanah kuliner Nusantara ke dunia,” ujar Owner Garam Merica, Corina. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |