Kecap Penyedap Khas Indonesia yang Diadaptasi dari China

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kecap salah satu penyedap makanan yang berasal dari hasil fermentasi kacang kedelai, gula jawa dan bahan lainnya.
Rasanya manis dengan tekstur kental berwana hitam. Kecap biasa digunakan untuk memasak aneka olahan asli Nusantara, seperti sate, semur, siomay dan lainnya. Namun nasi hangat, telur ceplok dengan topping kecap manis juga banyak penggemarnya.
Advertisement
Sebetulnya dari mana sih muasal kecap manis Kecap sebenarnya bahan masakan yang diadaptasi dari kecap asin dari China.
Namun jauh sebelum itu, kecap sudah dikenal sejak 300 sebelum Masehi oleh Bangsa Romawi. Namanya bukan kecap, tapi liquamen, yaitu bumbu masak yang terbuat dari petis teri, cuka, minyak dan merica. Tekstur dan rasanya sangat mirip dengan kecap asin dari China.
Di China kecap asin terbuat dari sari ikan dan hewan laut yang diaertkan dengan cara di asin kan. Kemudian diberi berbagai bumbu kemudian difermentasi. Mereka menyebut dengan ke'tsiap.
Kecap sendiri mulai dikenal di Indonesia sejak warga China mulai berdatangan. Mereka yang biasa memasak menggunakan bahan kecap asin kemudian menularkannya pada penduduk lokal.
Namun warga Nusantara lebih dominan suka rasa yang lebih manis gurih. Sedangkan ke'tsiap cenderung asin dan lebih beraroma menyengat.
Kemudian rasa itu kemudian disesuaikan dengan selera warga lokal, dengan menggunakan bahan baku yang dihasilkan oleh tanah sendiri, yaitu kedelai hitam dan gula jawa. Dalam pembuatan kecap, akan terjadi proses fermentasi yang memerlukan peran jamur dan bakteri. Aspergillus wentii dan Aspergillus oryzae merupakan jamur yang banyak digunakan untuk pembuatan kecap.
Alhasil jadilah kecap manis yang kini selalu tersedia di meja makan Anda.
Pabrik kecap pertama di Indonesia pada tahun 1882 di Pasar Lama, Tangerang oleg Teng Hang Soey.
Tadinya mereka menggunakan nama China sebagai merek dagangnya, yaitu Teng Giok Seng. Namun kini telah berubah nama menjadi Kecap Benteng Cap Istana.
Kemudian disusul oleh Kecap Cap Orang Jual Sate di Probolinggo, Jawa Timur. Pabrik kecap tertua kedua di Indonesia itu dibangun pada 1889.
Dua kecap tertua di Indonesia itu masih produksi hingga kini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rizal Dani |