Kuliner

Oalahan Daging yang Awet, Bisa Dimakan Kapan Saja

Jumat, 30 Juni 2023 - 01:21 | 220.93k
Abon salah satu olahan daging yang awet. (FOTO: masakapahariini.com)
Abon salah satu olahan daging yang awet. (FOTO: masakapahariini.com)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Daging kurban dimasak menjadi aneka hidangan lezat. Paling umum, daghing sapi atau kambing diolah menjadi sate, gule, atau sop.

Hidangan itu memang enak, tapi tidak bisa tahan lama. Daging juga bisa diolah menjadi makanan yang awet. Dengan teknik pengawetan itu, daging dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja. Bahkan bisa juga untuk bekal. 

Advertisement

Nah berikut olahan daging yang tahan lama. 

Abon

Abon makanan siap santap. Nggak perlu repot mencari lauk lain, asal ada nasi hangat dan abon sudah sangat nikmat. 

Dengan pengolahan dan penyimpanan yang tepat, abon juga bisa awet hingga setahun. 

Abon sebenarnya bukan makanan asli Indonesia. Makanan ini diadaptasi dari negeri China. Di negara itu, abon terbuat dari berbagai daging, termasuk daging babi yang kemudian disebut chousong. Daging yang suwir itu kemudian dijadikan topping dan isian ragam makanan khas China, seperti bakpau, roti, bubur dan lainnya. 

Setelah masuk ke Indonesia warga pribumi mengganti daging babi dengan daging sapi. Hingga akhirnya sampai saat ini abon daging sapi yang terkenal. Daerah di Jawa Tengah, seperti Semarang, Magelang, Boyolali, Solo dan sekitarnya dikenal penghasil abon sapi yang enak. 

Serundeng

Serundeng.jpg

Serundeng salah satu makanan kering favorit. Serundeng bisa dimakan sebagai lauk nasi kuning, nasi uduk, nasi jagung maupun nasi pecel, Tapi, dimakan langsung dengan nasi putih hangat juga nikmat. 

Serundeng olahan daging yang dicampur dengan parutan kelapa. Supaya tahan lama, dalam mengolahnya harus penuh kesabaran. Serundeng harus dimasak sampai benar-benar kering. 

Olahan ini merupakan resep turunan dari nenek moyang. Konon serundeng sudah ada sejak zaman kerajaan. Di mana saat itu rakyat jelata hanya bisa mengonsumsi parutan kelapa. Supaya lebih enak, parutan kelapaitu kemudian dimasak dengan berbagai bumbu.

Tapi bagi kaum priyayi, parutan kelapa itu kemudian ditampahkan irisan daging. 

Dendeng

Olahan daging yang awet selanjutnya ada dendeng. Dendeng merupakan makanan tradisional yang konon sudah ada sejak zaman Jawa kuno. 

Rupanya nenek moyang kita sudah mengenal teknik pengawetan dengan cara dikeringkan. Buktinya ya dendeng ini. Dendeng melalui proses pengawetan yang cukup rumit dan lama. 

Selain diberi bumbu, dimasak lama, dendeng juga harus dijemur supaya benar-benar kering. Di masa kini, ada juga yang mengeringkan dendeng dengan cara di oven 

Dendeng adalah makanan olahan daging kering berbumbu gurih manis. Di Jawa memang cenderung manis, namun di Sumatera juga ada dendeng dengan rasa pedas manis. 

Empal

Empal.jpg

Banyak yang mengira dendeng sama dengan empal. Dua makanan ini berbeda ya. Kalau dendeng irisan daging jauh lebih tipis dan prosesnya di oven atau dijemur supaya kering. Tapi kalau empal irisan daging lebih tebal dan prosesnya tidak perlu di jemur. 

Empal gepuk, makanan yang populer di Sunda dan Jawa Tengah. Makanan ini konon sudah ada sejak abad ke- 15 Masehi. Hal itu dikuatkan dengan penemuan catatan atau semacap resep yang terdapat di naskah kuno Sunda berjudul Sanghyang Siksa Kandang Karesian dan Sanghyang Swawarcinta.  

Seperti namanya empal gepuk, cara mambuatnya ya digepuk atau dipukul. Teknik ini dilakukan supaya tekstur daging lebih empuk dan bumbu meresap sempurna. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES