Kuliner

Restoran Mala Jia Sajikan Kelezatan Menu Pedas Khas Dataran Tinggi Cina 

Kamis, 27 Juli 2023 - 02:45 | 345.22k
Kelezatan olahan Restoran Mala Jia PTC Surabaya, Rabu (26/7/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kelezatan olahan Restoran Mala Jia PTC Surabaya, Rabu (26/7/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pergantian musim telah tiba. Menjaga daya tahan tubuh di tengah datangnya musim dingin dengan mengonsumsi makanan penghangat badan bisa jadi pilihan. Salah satunya memilih menu makanan pedas. Restoran Mala Jia menawarkan pengalaman kuliner berbeda. 

Restoran ini menggunakan mala sebagai bumbu utama. Mala merupakan rempah berbentuk kecil bulat dan berasal dari dataran tinggi di Chongqing dan Sichuan Cina. 

Advertisement

Mala menjadi bagian resep tradisional primadona di sana untuk membantu menghangatkan badan, karena cuaca sangat dingin mencapai minus 10 derajat celcius. 

Sajian mala juga menimbulkan aroma dan rasa pedas pada menu berkuah maupun goreng. Sekali gigit dapat menimbulkan rasa kebas seperti kesemutan pada lidah. 

Karena jatuh hati akan sensasi pedas mala dan masakan khas Chongqing, pengusaha Steven Johnsons Tjan membawa bumbu ini ke Indonesia dengan menghadirkan Restoran Mala Jia Hot Wok kali pertama di PTC Mall Surabaya Barat. 

Ia mengimpor langsung mala dari negara asalnya. Mengadopsi tradisi masakan Chongqing yang unik, Steven juga memboyong chef asal Malaysia untuk menjaga kualitas rasa. 

Rahasia kelezatan masakan di Mala Jia ada pada bahan dasar biji mala dan kedelai. Kedua paduan bumbu ini mampu menimbulkan kekuatan rasa umami dan keharuman menggugah selera sejak tersaji di atas meja. 

Restoran-Mala-Jia-2.jpgPengunjung memilih aneka sayur segar di cold storage, Rabu (26/7/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia) 

Seperti namanya, mala memang mendominasi seluruh pilihan proses memasak di restoran tersebut. Pertama-tama, pengunjung bisa memilih sayur dan daging dalam satu mangkok baskom besar.

Harga per 100 gram sebesar Rp26.000 dengan minimal pembelian 250 gram. Jika mengambil banyak, tinggal mengalikan saja.

"Rata-rata menu keluarga menghabiskan bahan sekitar 750 gram," ujar Steven, Rabu (26/7/2023). 

Cold storage sebagai etalase dingin menyimpan berbagai bahan segar. Ada Saikoro Beef, Taiwan Chicken Sausage, Prawn (udang), Beef Tendon (otot sapi), Squid (cumi-cumi), Squid Flower (Cumi bunga), Fish fillet (ikan fillet), Chicken Slice (Irisan Ayam). 

Kemudian juga bermacam sayuran petani lokal. Mulai wortel, sawi putih, pare, kentang, aneka jamur, terong, jagung manis, brokoli, buncis, okra, labu, manisa, kangkung, sayur ubi jalar, baby pak coi, lotus root atau akar teratai dan kecambah. Semua bahan laris manis. 

"Sawi putih sehari bisa 10 kilogram," ungkap Steven Johnsons Tjan. 

Tapi, masih ada puluhan bahan lain. Ada jamur sea weed, white vermicile semacam mie soun, fish noodle, udon, tahu Jepang, tahu sutera, usus bebek dan crispy beef skin. Lalu aneka olahan ikan dan daging seperti sosis, siomay, bakso, dan masih banyak lainnya. 

Setelah puas memilih bahan, pengunjung bisa membawa ke kasir dan memilih rasa masakan. Satu mangkok hanya bisa memilih satu rasa dan tingkat kepedasan mala dari tingkat not spicy, mild, medium, spicy hingga extreme. 

Untuk proses mengolah, enam pilihan tersedia. Mulai Mala Dry Wok, Salted Egg, Garlic Fried, Mala Soup, Chicken Soup dan Suan Cai Soup. 

"Ada olahan kering dan kuah spesial. Seperti Suan Cai Soup yang merupakan sayur asin dan jadi favorit konsumen. Atau Salted Egg dengan rasa super gurih. Jika tidak suka pedas terutama anak-anak, bisa mencoba Chicken Soup," terang Steven. 

Kemudian untuk sesi Seafood Grilled Pot ada pilihan rasa Hot & Sour, Mala dan Garlic Fried. Sementara additional main atau menu pelengkap ada Egg Fried Rice, La Zhi Ji l, Crispy Chicken dan Jasmine Rice.

Spesial minuman, Buckwheat Tea dan Fruit Tea terasa cocok menemani saat bersantap. Buckwheat Tea sendiri merupakan minuman rendaman gandum dari Cina. Memiliki rasa malt, sedikit manis alami dan lezat. 

"Buckwheat Tea kita impor langsung dari Cina, rasanya sangat enak. Fresh dari gandum cuma kita seduh doang," kata Steven Johnsons Tjan. 

Restoran keluarga ini menjadi destinasi kuliner baru bagi para pecinta hidangan Asia. Semua menu memiliki rasa lezat dan unik karena sensasi mala. Mala Jia juga memasang stiker no pork, no lard yang berarti tak ada daging babi maupun kandungan lemak babi pada masakan sehingga aman dikonsumsi bagi siapa saja. Steven berharap hidangan berbumbu mala dapat dinikmati berbagai kalangan. Ia juga merencanakan ekspansi Mala Jia dalam waktu dekat di sejumlah kota besar.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES