Kuliner

Yangko Eka Eco, Cemilan Khas dari Borobudur Magelang yang Digemari Hingga Luar Jawa

Kamis, 17 Agustus 2023 - 14:44 | 138.78k
Eka Yulya Astuti, menunjukkan salah satu produk yangko hasil rumah produksinya. (FOTO: Hermanto/ Times Indonesia)
Eka Yulya Astuti, menunjukkan salah satu produk yangko hasil rumah produksinya. (FOTO: Hermanto/ Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAGELANGKabupaten Magelang memiliki banyak makanan khas yang dapat ditemui. Selain getuk, juga ada yangko. Meski makanan ringan ini bukan asli Magelang, namun ketenarannya tak kalah dengan getuk.

Makanan yang terbuat dari bahan utama tepung ketan dengan isian kacang tanah tumbuk yang diolah ini, kini hadir dengan berbagai rasa atau varian. Bahkan bentuknya pun tidak melulu kotak.

Advertisement

Di beberapa daerah lain, yangko dikenal dengan kue moci, namun yangko lebih lembut. Salah satu rumah produk yangko yang terkenal di Magelang adalah, Yangko Eco Eka Borobudur. Usaha rumahan yang berada di, Tingal Wetan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Pasangan, Eka Yulya Astuti dan Agung Sulistyo, memulai usahanya justru ketika saat pandemi Covid. Kini, dengan dibantu 13 karyawan, rumah produksinya yang buka mulai pukul 08.00 sampai 18.00 Wib mampu memproduksi sekitar 1.000 kotak setiap harinya, dengan 12 rasa atau varian.

"Awalnya kita buat yangko hanya saat lebaran, tapi karena tahun 2019 saya keluar dari kerjaan, terus saya mencoba berinovasi dengan membuat yangko berbagai rasa, kalau resepnya dari ibu saya," terang Eka kepada Times Indonesia, pada Kamis (17/8/2023).

Eka menambahkan bahwa, ramainya wisatawan yang datang ke Candi Borobudur, menjadi motivasi tersendiri untuk mengembangkan usahanya tersebut.

"Awalnya yang buat kan ibu, saya hanya COD kalau ada yang mau beli. Kemudian dengan berjalannya waktu, saya berfikir agar produksi yangko ini bisa berkembang karena setiap wisatawan yang datang ke Candi Borobudur hampir bisa dipastikan membeli oleh-oleh," terang Eka.

Untuk pembeli yang datang langsung ke toko yang buka mulai pukul 08.00 sampai 20.00 Wib ini, memang tidak tentu jumlahnya. Namun, selain di jual di tokonya, Eka juga menawarkan dagangannya secara online.

Bukan hanya itu, reseller yang berasal dari luar Jawa Tengah, seperti Jawa Barat, Timur, Bali dan Palembang jumlahnyapun sudah mencapai sekitar 200.

Untuk harga yangko, dijual dengan beberapa harga, namun harga standar tiap kotaknya adalah Rp. 15.000, berisi 24  potong, dengan 6 rasa yang berbeda. Selain itu, yangko ini dibuat tanpa bahan pengawet jadi hanya mampu bertahan sekitar tiga hari.

"Kalau yang paling best seller, varian wijen dan yang paling banyak dipesan yang varian mix. Sebenarnya bukan cuma yangko, ada wajik dan jenang jawa tapi memang  yangko yang paling banyak orderannya," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES