Kuliner

Timpan: Menelusuri Kenikmatan Kue Tradisional Indonesia

Senin, 28 Agustus 2023 - 03:35 | 211.10k
Timpan ala Aceh dengan isian srikaya. (Foto: Dessi/Cookpad)
Timpan ala Aceh dengan isian srikaya. (Foto: Dessi/Cookpad)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia, dengan warisan kuliner yang kaya dan beragam, adalah rumah bagi berbagai camilan dan makanan manis tradisional. Di antara harta karun yang lezat ini adalah timpan. Makanan ini merupakan kue tradisional Indonesia dengan sejarah yang menarik dan variasi regional. Mari kita lihat lebih dekat makanan yang lezat ini dan asal-usulnya.

Di beberapa daerah makanan ini juga dikenal sebagai "timphan" atau "kue timpan". Jenis kue tradisional Indonesia tersebut telah dinikmati selama berabad-abad. Asal-usulnya dapat ditelusuri hingga kelompok etnis Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia. Namun, sejak itu timpan telah menyebar ke bagian-bagian lain negara ini, dengan setiap daerah menambahkan sentuhan uniknya sendiri.

Advertisement

Bahan dan Cara Pembuatan

Bahan-bahan utama timpan meliputi tepung ketan, santan, tepung dan gula, serta sedikit garam. Kombinasi sederhana namun selaras ini menghasilkan kue yang manis, sedikit kenyal, dan dipenuhi dengan aroma kelapa yang kaya dan gurih.

Untuk membuat timpan, tepung ketan dicampur dengan santan dan gula untuk membuat adonan yang halus dan kental. Campuran ini kemudian dituangkan ke cetakan individu yang terbuat dari daun pisang atau daun pandan, yang memberikan aroma harum pada kue.

Setelah adonan diletakkan di atas daun pisang dan dipipihkan menjadi sedemikian rupa, isian ditambahkan ditengahnya. Dengan bantuan daun pisang isian ditimpa kulit adonan. Proses penimpaan inilah yang menjadi nama kue tersebut, dalam bahasa daerah timpan berarti ditimpa atau tertimpa. Cetakan ini kemudian dikukus hingga kue matang dengan sempurna.

Variasi di Beberapa Daerah

Salah satu aspek menarik dari timpan adalah keragaman regionalnya. Sementara bahan dasarnya tetap sama, setiap daerah di Indonesia telah memberikan sentuhan khas pada kue tradisional ini. Timpan Minangkabau (Sumatera Barat) contohny. Jenis ini menawarkan versi timpan paling tradisional. Seringkali termasuk adonan isi yang terbuat dari campuran kelapa dan gula aren, memberikan tingkat kelezatan tambahan.

Di Jawa Tengah, kue tersebut dikenal dengan warna hijau yang diperoleh dengan menambahkan sari daun pandan ke dalam adonan. Versi Jawa juga mungkin termasuk isi berupa pasta kacang hijau atau cokelat. Sedangkan Timpan Bali sering memiliki isi yang terbuat dari kelapa parut dan gula kelapa. Dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga sempurna.

Lain lagi dengan Timpan Makassar (Sulawesi Selatan). Di daerah ini kue tersebut kadang-kadang disiapkan dengan rasa gurih yang sedikit berbeda. Bisa diisi dengan daging cincang yang dibumbui, menciptakan kombinasi rasa manis dan gurih yang nikmat. Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kue dengan rasa manis ini memiliki bentuk yang berbeda dari kue bundar biasanya. Sering kali dibuat dalam bentuk persegi panjang dan dikenal dengan aroma harum khasnya.

Cara Terbaik Menikmati Timpan

Timpan adalah camilan yang serbaguna dan dapat dinikmati dalam berbagai kesempatan. Biasanya disajikan sebagai camilan bersama secangkir teh atau kopi. Di beberapa daerah, timpan adalah bagian penting dari upacara dan perayaan tradisional, menjadikannya simbol persatuan dan kebersamaan.

Ketika anda menjelajahi kuliner Indonesia yang beragam, jangan lupakan untuk menikmati kesederhanaan manis timpan. Baik menikmati versi timpan Minangkabau yang tradisional atau menemukan variasi regional, hidangan Indonesia ini pasti akan meninggalkan kesan mendalam pada lidah anda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES