Kuliner

Manggulu dan Kaparrak, Kelezatan Makanan Khas Sumba Timur yang Mulai Terlupakan

Selasa, 19 September 2023 - 05:23 | 425.99k
Makanan khas tradisional Sumba Timur Manggulu dan Kaparrak, makanan favorit masyarakat Sumba. (FOTO: Dimensi Indonesia)
Makanan khas tradisional Sumba Timur Manggulu dan Kaparrak, makanan favorit masyarakat Sumba. (FOTO: Dimensi Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMURManggulu dan Kaparrak, dua jenis hidangan tradisional dari Sumba Timur, sangat populer dan dikenal di kalangan penduduk setempat. Sayangnya, kedua hidangan ini kini mulai terlupakan karena semakin sulit ditemui seiring perkembangan zaman.

Kepopuleran makanan khas Sumba Timur, Manggulu dan Kaparrak, semakin meredup karena banyaknya variasi makanan modern yang lebih mudah dan rasanya lezat. Akibatnya, hidangan tradisional semakin langka dan sulit ditemui.

Advertisement

Menurut Steven Umbu Rawa, seorang pengamat kuliner Sumba Timur, saat ini Manggulu dan Kaparrak hanya dapat ditemukan pada acara-acara tertentu, seperti di pasar tradisional atau festival kuliner Sumba.

“Jadi memang makanan khas ini sudah langka dan susah ditemui kecuali kita bisa temui disaat adanya lomba atau festival kuliner Sumba Timur mungkin kita bisa temukan atau kita bisa dapat di toko-toko yang berjualan oleh-oleh kuliner,” kata Steven.

Ia menjelaskan, Manggulu adalah hidangan tradisional khas Sumba dengan rasa sedikit manis dan asam. Bentuknya mirip dodol dan terbuat dari pisang yang dikeringkan bersama kacang tanah.

Manggulu-dan-Kaparrak-b.jpg

Manggulu dibungkus menggunakan daun pisang kering untuk menjaga kesegarannya. Di masa lalu, Manggulu menjadi hidangan favorit bagi penduduk Sumba, bahkan dikatakan bahwa tentara Belanda pada masa penjajahan sangat menyukai Manggulu karena ukurannya yang kecil dan rasanya yang manis asam, sehingga mereka membawanya sebagai camilan untuk menghilangkan rasa lapar.

Sementara itu, Kaparrak adalah hidangan khas Sumba yang terbuat dari jagung goreng yang ditumbuk kemudian dicampur dengan kacang, kelapa parut, dan gula pasir. Kaparrak tidak menggunakan pengawet dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan. Menurut Steven, Kaparrak dapat dikonsumsi kapan saja seperti nasi, namun lebih nikmat jika disantap sebagai menu sarapan bersama kopi atau teh.

Manggulu dan Kaparrak dahulu menjadi hidangan keluarga dan juga oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumba. Steven berharap pemerintah dan masyarakat dapat membangkitkan kembali kuliner tradisional Sumba Timur melalui festival kuliner yang menonjolkan hidangan khas seperti Manggulu dan Kaparrak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES