Tiga Kunci Rahasia Rujak Manis Pak Joko di Probolinggo Bertahan hingga 28 Tahun

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Siapa yang tidak mengenal Rujak Manis Pak Joko. Rujak yang terletak di Jl. Panglima Sudirman, tepatnya di depan Toko Ratna, di Kota Probolinggo ini, sangat diminati, baik oleh kalangan anak muda maupun yang lebih tua. Bahkan, dalam waktu kurang dari tiga jam, stok Rujak Manis Pak Joko sudah habis terjual.
Sambil melayani pembeli, pria bernama lengkap Joko Santoso ini menjelaskan beberapa tips dan kisahnya dalam berjualan rujak. Menurutnya, ada tiga kunci penting yang tetap dijaganya hingga saat ini, yaitu masalah kebersihan, rasa, dan pelayanan.
Advertisement
“Saya berjualan rujak mulai tahun 1995 hingga saat ini. Artinya sudah 28 tahunan. Memang saat ini bisa dibilang mulai terkenal, namun dulunya sama saja tetap berjuang dari bawah,” katanya sembari mengaduk racikan rujaknya. Senin (2/10/2023) siang.
Rujak Manis pak Joko kian dikenal banyak kalangan (FOTO: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia)
Joko tetap konsisten dengan tiga kunci yang ia pegang. Menurutnya, masalah kebersihan tidak bisa ditolerir. Baginya, kebersihan merupakan cerminan dari diri seseorang, sehingga akan berdampak pada pembeli.
Kedua, terkait dengan cita rasa. Baginya, selain dari racikan khusus yang ia buat, ia tetap mempertahankan kacang kasar dalam racikan tersebut.
“Meski awalnya banyak masukan sini sana, namun saya tetap pada racikan saya tentang bumbu kacang kasar ini. Bahkan ada yang bilang jika racikan (batu) kerikil dan kental,” imbuhnya.
Faktor ketiga yang tak kalah pentingnya adalah pelayanan. Baginya, penting untuk menyadari bahwa pembeli adalah raja, sehingga pelayanan menjadi hal yang utama.
“Setiap pembeli memiliki karakter yang berbeda. Ada yang suka banyak tanya, ada yang pendiam, ada yang suka bercanda dan sebagainya. Sehingga saya sebagai penjual juga harus bisa memberikan pelayanan yang maksimal pada mereka,” tuturnya.
Bahkan di era modern ini, ia tetap setia dengan cara berjualan konvensional. Baginya, rejeki sudah diatur oleh Yang Maha Pencipta, dan ia sepenuhnya pasrah. Sampai sekarang, ia bersyukur karena dagangannya selalu cepat habis.
“Biasanya jam 10 buka dan duhur atau paling lama jam 2 sudah habis. Alahmdulillah,” tuturnya.
Joko mengakui bahwa ia hanya menjual 50 porsi rujak. Baginya, jumlah porsi itu sudah cukup. Sehingga, meskipun usianya semakin tua, tidak memberatkannya.
“Karena cepat habis, banyak pelanggan yang bertanya mengapa porsi tidak ditambah. Saya menjelaskan bahwa saya membatasi hanya 50 porsi. Bagi saya, jika sudah habis, itu sudah cukup. Saya bersyukur karena selalu habis dengan cepat.” imbuhnya.
Rusniati (42), salah satu pelanggan dari Desa Dringu, mengaku sudah menjadi pelanggan setia selama belasan tahun. Bahkan, ia rela naik motor demi menikmati rujak Manis Kerikil buatan Pak Joko.
“Biasanya saya titip ke suami. Namun karena suami masuk pagi, akhirnya saya berangkat naik motoran sendiri,” tutup Rusniati saat ditanya mengenai Rujak Manis Pak Joko. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |