TIMESINDONESIA, PURWOREJO – Kue sengkulun, salah satu jajanan tradisional yang sudah lama dikenal di berbagai daerah di Indonesia, kini dapat dinikmati oleh warga Purworejo, Jawa Tengah. Jajanan dengan tekstur kenyal dan rasa manis ini dihadirkan oleh Vanessa Bakery Purworejo, sebuah toko roti yang ada di Jalan Kolonel Sugiono 34.
Kue sengkulun, yang terbuat dari tepung ketan, santan, dan gula, dikenal dengan keunikannya yang memikat. Rasa manis yang berpadu dengan gurihnya kelapa parut membuat kue ini menjadi pilihan yang tepat untuk dinikmati kapan saja. Dalam versi tradisionalnya, kuliner sengkulun biasanya diberi pewarna alami seperti pandan atau gula merah, memberikan warna hijau atau cokelat yang khas.
Advertisement
Andri Wisnu, pemilik Vanessa Bakery Purworejo, berbagi cerita di balik idenya menghadirkan kue sengkulun di kota ini. "Saya ingin membawa kembali kenangan masa kecil yang penuh kehangatan dengan menghadirkan kue sengkulun. Jajanan ini bukan hanya sekadar makanan, tapi juga simbol dari warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Warga Purworejo wajib mencicipi kue legenda ini, karena melalui rasa dan teksturnya, kita bisa merasakan cinta dan keaslian dari kuliner tradisional yang sudah ada sejak dulu," ujar Andri, Selasa (30/7/2024) kepada TIMES Indonesia.
Dengan kemasan yang menarik dan tetap mempertahankan resep tradisional, Vanessa Bakeri berharap dapat memperkenalkan kembali kue sengkulun kepada generasi muda dan membuatnya tetap relevan di zaman modern ini.
"Kami berkomitmen untuk menjaga cita rasa asli dari kue sengkulun sambil memberikan sentuhan baru yang disukai oleh masyarakat saat ini," tambah Andri.
Bagi Anda yang penasaran dengan sensasi rasa kue sengkulun, Vanessa Bakery Purworejo melayani dengan sistem pre order. "Biar fresh, jadi kami siapkan ketika ada pesanan," ucapnya.
Andri menambahkan, Vanessa Bakery juga menyediakan produk paketan 4 in 1. Paket kue ini berisi kue sengkulun, cireng bumbu rujak, geblek bumbu dan clorot.. Harganya selama promo bulan Juli hingga Agustus cuma Rp40 ribu.
Sejarah Kue Sengkulun
Kue sengkulun, diyakini mejadi jajanan tradisional Betawi, yang muncul pada tahun 1513-1514 sebagai persembahan untuk Raja Pakuan dari Kerajaan Sunda Padjajaran. Kue sengkulun, namanya diambil dari kata "Sang Kulun" (keraton), secara filosofis melambangkan kesetiaan dan persembahan kepada raja.
Dikutip dari situs kebudayaan.kemendikbud.go.id, kue sengkulun memiliki kedudukan istimewa karena sering disajikan pada upacara besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan pernikahan Betawi. Selain sebagai simbol penghormatan, kue sengkulun juga melambangkan persatuan dan keakraban keluarga.
Dalam tradisi Betawi, kue ini dipengaruhi oleh budaya Melayu dan Tionghoa, terutama dalam penggunaannya sebagai hantaran dan tanda kehormatan. Bahan dasar tepung ketan memberikan makna "lengket," yang melambangkan eratnya hubungan antara suami istri serta sanak saudara.
Penasaran dengan kue Sengkulun, so... jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kue legenda ini dan merasakan nostalgia dalam setiap gigitan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
