Litbang TIMES Indonesia: Peluang Terbuka Pilpres Dua Putaran

TIMESINDONESIA, MALANG – Ketatnya posisi para capres yang termonitor di berbagai hasil survei/polling menunjukkan dinamisasi yang signifikan di antara mereka. Merujuk survei ter-update dari lembaga riset Populi Center yang menempatkan pasangan Prabowo Gibran di urutan pertama dengan perolehan 43,1% Selanjutnya Ganjar Mahfud 23% dan Anies Muhaimin 22,3%.
Jika merujuk pada hasil tersebut hampir pasti Pilpres ini akan berjalan dengan skema 2 putaran, karena belum ada pasangan kandidat yang melebihi 50%+1
Advertisement
Selain survei juga marak beredar hasil polling meskipun harus dipahami dulu bahwa survei dan polling adalah suatu hal serupa tapi tidak sama, serupa dalam meng-capture sebuah pendapat masyarakat tapi sangat berbeda dalam metodoligisnya.
Hasil survei lebih mungkin bisa dijadikan landasan strategis sedangkan polling tidak, polling lebih hanya capture ekspresi netizen di dunia maya tanpa ada metodologis dalam breakdown sampling-nya.
Salah satu polling yang ramai hari ini adalah polling tentang pilihan capres di TIMES Indonesia pada Batch 1, dengan hasil Prabowo Gibran 36% Ganjar Mahfud 33% dan Anies Muhaimin 30%. Sedangkan pada Batch 2: Anies Muhaimin 37,8%, Prabowo Gibran 28%, dan Ganjar Mahfud 27%.
Jika disandingkan degan hasil survei Populi diatas ada kesamaan konfigurasi posisi dimana urutan kesatu kedua dan ketiga tidak berbeda, begiu juga dengan perolehan masing masingnya hampir di angka yang relatif berada pada posisi yang ketat dan dinamis.
Terlepas perbedaan cara metodologis dari survei dan poling tapi jika merujuk hasil yang hanpir sama tersebut, menunjukan sebuah pilpres yang sangat dinamis, sekali lagi hampir pasti akan berlangsung dalam dua putaran.
Lalu siapakah yang berpeluang dan kenapa suara di antara mereka begitu ketat?
Pertama Jika merujuk hasil survei di hampir semua lembaga yang ada dan hasil polling TIMES Indonesia Prabowo Gibran masih menempati posisi pertama, ini artinya hampir pasti pasangan ini akan memegang tiket untuk bertarung di putaran kedua.
Selain Prabowo Gibran siapakah lagi yang berpeluang masuk di putaran kedua? Jika merujuk hasil survei dan polling di atas maka kedua-duanya berpeluang masuk meskipun tentu hanya akan ada satu pasang saja yang akan melaju diputaran kedua menghadapi Prabowo Gibran.
Siapapun itu baik pasangan Ganjar Mahfud dan Pasangan Anies Muhaimin, yang akan masuk di putaran kedua adalah yang mampu terus menjaga momentumnya, menjaga konsistensi isu yang dimainkan dan yang mampu secara terus menerus mampu membaca arus publik secara detail dan seksama dan kemudian mampu melakukan kapitalisasi akn isu tersebut.
Pasangan Ganjar Mahfud misalanya, dimana Mega secara jelas mulai mengubah narasi petugas partai menjadi petugas rakyat, perubahan narasi ini diyakini mampu membawa pasangan Ganjar Mahfud rebound akan posisinya.
Begitu juga pasangan Anies Muhaimin, mereka terus konsisten sebagai pembawa gerbong arus perubahan, mereka cukup konsisten melakukan engagement pada publik yang memposisikan sebagai arus antitesa pada pemerintahan Jokowi. Tentu keduanya akan terus saling merespons arus publik untuk terus ada dalam 2 posis teratas.
Jika kemudian disimulasikan kedua pasang tersebut baik Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin yang akan mengadapi Prabowo Gibran. Ini dimungkinkan karena gap yang begitu tipis di antara mereka. Taruhlah kurang lebih ada 12% swing voters, jika ini masuk secara dominan ke salah satu di antara mereka tentu menjadikan semuanya, baik Ganjar ataupun Anies berpeluang masuk di putaran kedua.
Simulasi 1
Jika Prabowo Gibran vs Ganjar Mahfud, maka Prabowo Gibran yang lebih berpeluang memenangkan putaran kedua ini. Kenapa? Mari kita lihat konfigurasi baik hasil survei atau poling di atas, misal di putaran kedua mereka berangkat dari modal pada posisi di putaran pertama yaitu Prabowo Gibran 43% dan Ganjar Mahfud 23% sedangan Anies 22.%.
Merujuk konfigurasi ini pasangan yang tidak lolos adalah Anies Muhaimin, lalu kemanakah akan larinya suaara mereka diputaran kedua?
Dimungkinkan tidak akan ada pelimpahan suara yang utuh terhadap satu pasangan kandidat, dimungkinkan suara pasangan Anies Muhaimin akan terdistribusi merata kepada Prabowo Gibran dan Ganjar Mahfud.
Hal ini dimungkinkan terjadi karena basis pemilih yang memilih karena Anies dimungkinkan akan lebih melimpahkan suara kepada Prabowo. Karena pemilih Anies dan Prabowo sebenarnya hampir berada di ceruk dan irisan yang sama.
Sedangkan basis pemilih Muhaimin/NU akan lebih proper melimpahkan suaranya ke Ganjar dan Mahhfud dmana secara kultur mereka dirasa cukup dekat. Artinya jika modal suara pasangan Anies Muhaimin di putaran pertama sebesar 22% didistribusikan merata pada pasangan Prabowo Gibran dan Ganjar Mahfud maka Hasil Akhirnya dimungkinkan Prabowo Gibran 54% ( 43%+11%) vs Ganjar Mahfud 34% ( 23%+11%) pun jika swing voters sebesar 12% dilimpahkan selurhnya kepda pasangan Ganjar Mahfud pun tetap pasangan Prabowo Gibran yang berpotensi memenangkannya.
Simulasi 2
Jika Prabowo Gibran vs Anies Muhaimin, konfigurasi dalam simulasi ini menjadikan peta akan sangat ketat. Kedua-duanya baik Prabowo Gibran maupun Anies Muhamimin jadi lebih punya peluang untuk memenangankannya, kenapa ini dimungkinkan terjadi?
Karena jika skema ini yang ada dalam pertarungan di putaran kedua, maka dimungkinan akan ada pelimpahan suara yang relatif utuh/dominan dari pasangan Ganjar Mahfud kepada pasangan Anies Muhaimin, karena kecil kemungkinan PDIP (Mega) mau memeberikan dukungan kepada pasangan yang dianggap sudah melukai/mengkhianati PDIP, dan dimungkinkankan hitung-hitungan dan tranksaksi politis lebih dimungkinkan antara Anies Muhaimin dengan Mega dibandingkan Mega dengan Jokowi.
Pun secara konfigurasi perolehan, taruhlah jika 43% perolehan Prabowo Gibran di putaran pertama vs Anies Muhaimin sebesar 23%+ ditambah limpahan suara mutlak dari pasangan Ganjar Mahfud sebesar 22% hingga 45% dan kemudian sisa swing voters terdistribusikan merata, maka keduanya akan berpeluang memenangkan Pilpres 2024 ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |