Metatimes

Sugeng Rawuh Metaverse Kayutangan, Kawasan Wisata dan Bisnis di Semesta Digital Kota Malang 

Selasa, 29 November 2022 - 11:21 | 106.42k
Salah satu mahasiswa masuk ke Metaverse Kayutangan. (foto: dokomen TIMES Indonesia)
Salah satu mahasiswa masuk ke Metaverse Kayutangan. (foto: dokomen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Anda ingin berwisata, berbisnis, membangun kantor, atau bahkan tinggal di kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang? Kini kita bisa menjalankannya dengan mudah di Metaverse Kayutangan

Ya, platform wisata dan bisnis di semesta digital Kota Malang ini sedang dalam uji coba sebelum resmi diluncurkan Rabu besok (30/11/2022). Dunia metaverse ini dihasilkan melalui kolaborasi Penta-Helix Fakultas Teknik UB dengan mitra industri (FX Media, Singapura, dll), komunitas (IAI,, budayawan dll), Pemkot Malang, dan media (TIMES Indonesia).

Metaverse-Kayutangan-a.jpgKawasan pertigaan PLN Kayutangan di Metaverse Kayutangan. (foto-foto: tangkapan layar Metaverse Kayutangan)

Untuk diketahui, Metaverse adalah dunia realitas virtual paralel. Ini akan membuat pengembangan augmented reality (AR) atau virtual reality (VR) menjadi lebih imersif, interaktif, dan kolaboratif. 

Praktis, di Kawasan Metaverse Kayutangan, dengan teknologi ini akan tercipta interactive virtual tour experience yang menarik bagi para wisatawan. Di mana wisatawan digital akan bisa berinteraksi langsung dengan pengunjung di berbagai belahan dunia. 

Lalu membangun bisnis, bercengkrama, bekerja, dan bahkan tinggal di sini. Semuanya bisa. 

Misalnya nih. Jika ada yang ingin membangun kantor bisnis di perempatan Raja Bally (perempatan Jl Basuki Rahmat BCA), sangat bisa. Tinggal membeli semua perangkat interior dan eksteriornya sendiri di toko virtual yang telah buka. Lalu membangunnya. 

Di mana? Bisa saja "menggusur" gedung BCA di metaverse Kayutangan. Atau "menghancurkan" kafe Lafayette. Semua bisa dilakukan.

Metaverse-Kayutangan-b.jpgGereja Kawasan Kayutangan di Metaverse Kayutangan. (foto-foto: tangkapan layar Metaverse Kayutangan)

Bagaimana jika ada pengunjung yang sama juga melakukannya? Tidak masalah. Ada ribuan bahkan bisa jutaan layer (akun) yang bisa digunakan. Tidak akan kekurangan tempat. 

Soal bisnisnya juga begitu. Sangat terbuka lebar. Bahkan bisa apa saja. Siapa saja di seluruh dunia.

Contoh. Ingin menyewakan kantor yang dibangunnya, bisa dengan mudah ditawarkan. Bisa ditawarkan dan dibayarkan dengan menggunakan koin yang bisa ditukarkan di dunia nyata. 

"Barang" di metaverse Kayutangan  juga dijamin tetap akan bernilai. Karena semua "barang" akan memiliki sertifikat NFT (non fungible token) sebagai surat kepemilikan sah. 

Kolaborasi Pentahelix

Adalah Dr Eng Ir Herry Santosa ST MT IPM, wakil dekan FT UB yang menjadi motor utama pembangunan metaverse Kayutangan ini. Melalui matching fund dengan dunia industri, Herry yang memang memiliki banyak riset tentang kawasan heritage Kayutangan terus mengembangkan risetnya. Termasuk ke ranah metaverse (semesta digital) Kawasan Kayutangan.

Metaverse-Kayutangan-c.jpgKawasan Sarinah Kayutangan di Metaverse Kayutangan. (foto-foto: tangkapan layar Metaverse Kayutangan)

Bagi Herry dan timnya, pengambilan Kawasan Kayutangan sebagai bagian tahap awal pembangunan dan pengembangan kawasan Metaverse Kayutangan ini bukan tanpa alasan. Pengembangan ke teknologi immersive multimedia spasial ini mengambil acuan  Metaverse Urban Historic.

"Kami ingin mengembangkan kawasan metaverse Kayutangan salah satunya untuk menunjang tata kelola manajemen aset kawasan dan bangunan bersejarah demi mendukung industri wisata sejarah di Kota Malang di dunia digital," jelas Herry. 

"Jadi ini merupakan inovasi terkini dalam menawarkan pengalaman baru dalam berinteraksi terhadap beragam akses informasi visual spasial kawasan bersejarah dalam dunia virtual Kayutangan," sambungnya.

Metaverse-Kayutangan-d.jpg

Konsep public engagement ini dibuat menarik dan interaktif. Siapapun bisa menjalankannya sendiri. Tentu dengan menggunakan seperangkat alat teknologi.  

Pengembangan metaverse Kayutangan ini cukup panjang. Dimulai dari proses visual data mining pada kawasan maupun bangunan di sepanjang Koridor Jalan Kayutangan. Pekerjaan ini dalam rangka proses rekonstruksi model obyek bangunan bersejarah. 

"Jadi di aplikasi metaverse Kayutangan ini dikembangkan dalam sistem immersive multimedia spasial dalam model digital twin bangunan dan kawasan secara tiga dimensional. Sedang informasi data kesejarahan dibuat secara interaktif berbasis Geographic information system (GIS) technology," jelas Herry.

Praktis, model digital twin di Metaverse Kautangan ini mampu menghadirkan konsep lingkungan 3D virtual. Lingkungan ini dapat diakses interaktif secara real-time. Ini memungkinkan pengunjung  menjadikan kawasan metaverse Kayutangan ini menjadi lingkungan transformatif untuk komitmen sosial maupun kepentingan bisnis. 

Jalan Herry dan tim pentahelixnya mengembangkan kawasan metaverse Kayutangan ini cukup panjang. Setidaknya mereka membutuhkan tiga tahapan penting. 

"Ada tahap visual data mining. Lalu, tahap pengembangan virtual reality database. Tahap akhir pengembangan Metaverse environment," ucap Herry.

Tahapan-tahapan itu, kata dia, menghasilkan pengembangan immersive multimedia dpasial pada Metaverse Urban Historic di kawasan Kayutangan. Tentu saja dengan mengakomodasi public engagement system dan kaidah good governance. 

"Ini juga menjadi bagian dari tata kelola wisata sejarah yang mengakomodir masyarakat luas untuk menikmati immersive digital experiences dan berinteraksi secara virtual terhadap informasi visual spasial kawasan bersejarah," jelas Herry.

Dunia Digital Kota Malang Masa Depan

Model Metaverse Kayutangan ini menjadi prototype pengembangan dunai metaverse di Indonesia. Khususnya untuk kawasan yang memiliki keunikan tematik. 

Apalagi model ini juga didukung 
inovasi immersive digital media berbasis Metaverse-Platform. Plus dukungan lokal dalam rangka untuk mewujudkan Smart Governance dan sustainable business and tourism (e-commerce).

Dengan model teknologi, kawasan bersejarah Kayutangan Kota Malang bisa terwujud reka cipta ekonomi digital yang sustainable dan futuristik.

Metaverse Kayutangan ini merupakan solusi masa depan yang berkaitan dengan tata kelola wisata sejarah. Kawasan digital yang bisa mengakomodir masyarakat luas untuk menikmati immersive digital experiences dan berinteraksi secara virtual. Terkhusus informasi visual kawasan bersejarah sebagai wujud pelestarian digital kawasan ikonik Kayutangan di semesta digital Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES