J Food, Inovasi Kuliner dari Blitar di Tengah Pandemi Covid-19

TIMESINDONESIA, BLITAR – Pandemi Covid-19 membuat sebagian orang menjadi kreatif demi bertahan untuk tetap memiliki penghasilan. Seperti yang dilakukan Rumah Makan Gendhis di Tanjungsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar yang membuat inovasi olahan ayam menjadi frozen food atau makanan beku dengan label J Food.
Berbagai macam masakan ayam mulai dari ayam lodho, ayam rendang, ayam rica hingga ayam ingkung semua dibekukan. Masakan itu berbahan ayam negeri juga ayam Kampung. Bagi anda penyuka pedas, J Food juga menyediakan ayam bumbu rujak dan lodho pedas lengkap dengan cabai utuh di dalammya.
Advertisement
Tidak hanya itu, mereka juga menyediakan bebek, kalkun dan puyuh sebagai olahan siap saji. Semua itu, mereka kemas dalam dalam plastik kedap udara kemudian dibekukan.
"Semua olahan kami siap saji. Sudah dengan bumbu lengkap. Cuma dibekukan supaya lebih awet. Bisa awet sampe tiga bulan kalau disimpan di freezer," kata Marketing J Food, Akbar Kharisma, Sabtu (4/7/2020).
Menurut Akbar, saat pandemi Covid 19, pemerintah melarang masyarakat untuk makan di tempat saat membeli makanan. Oleh karena itu, RM Gendhis membuat terobosan membuat makanan yang tetap laku dan awet.
Karena pandemi. ia katakan, juga penghasilan kebanyakan orang menurun. Orang juga enggan keluar rumah karena membatasi diri supaya tidak tertular Covid 19. Sehingga menurutnya, Secara tidak langsung mereka membutuhkan suplai makanan untuk jangka panjang.
"Akhirnya kita bikin frozen food. Karena praktis awet dan murah. Akhirnya kita ciptakan produk frozen kayak gini. Kebetulan produk frozen ini bahan bakunya dari kita semua," urainya.
Akbar mengemukakan, inovasi makanan beku itu baru saja di mulai bulan Juni kemarin. Namun sebenarnya, pada bulan puasa, pihaknya sudah tes pasar dengan membuat olahan ayam ungkep biasa, belum dibekukan.
Respon pasar terhadap frozen food ini sangat baik. Dalam satu bulan mampu terjual 4000 bungkus di mana produk ini kebanyakan dipasarkan ke kota besar.
Dikatakannya, di kota besar banyak karyawan yang sibuk dengan kerjaan atau mahasiswa perantauan. Mereka tidak memiliki banyak waktu untuk memasak.
"Tes pasar bagus. Sampai sampai produksi kita kewalahan. Mungkin terlalu kencang penjualan atau apa, tetapi tes pasar sejauh ini bagus," jelas Akbar.
Akbar melanjutkan, harga frozen food mereka tergolong murah. Mulai dari yang termurah Rp 11 ribu untuk 4 kepala ayam ungkep hingga yang paling mahal Rp 78 ribu untuk satu ekor ayam kampung lodho.
"Untuk masakan lodho kita pakai ayam negeri tetapi yang belum afkir karena masih empuk. Teksturnya sama dengan ayam kampung cuma lebih besar," jelasnya.
Untuk menikmati frozen food ini cukup mudah. Tidak perlu mengeluarkan masakan dari bungkusnya. Masakan langsung dikukus beserta bungkusnya selama 10-15 menit. Setelah mencair, masakan siap dinikmati.
"Kita jamin higienis, karena kita kemas dalam plastik kedap udara. Dalam memasaknya pun kita menggunakan bumbu bumbu alami tanpa pengawet buatan sehingga baik untuk kesehatan," urai Marketing J Food produksi Kota Blitar ini. (*)
Hubungi News Commerce Room TIMES Indonesia di 08-822-2850-8611 KLIK (WA Only)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |