News Commerce Indonesia Bangkit

Dosen STISMU Lumajang Lakukan Pengabdian Masyarakat dengan Syiar Ramadhan melalui Daring

Rabu, 28 April 2021 - 23:53 | 39.34k
Ketua STISMU Lumajang Syarqowi SPdI MA dalam kegiatan daring Syiar Ramadhan. (Foto-foto: STISMU Lumajang for TIMES Indonesia)
Ketua STISMU Lumajang Syarqowi SPdI MA dalam kegiatan daring Syiar Ramadhan. (Foto-foto: STISMU Lumajang for TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, LUMAJANG – Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Miftahul Ulum (STISMU Lumajang) mengganti pengabdian masyarakat untuk dosen dengan Syiar Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan secara daring via zoom meeting dan live melalui kanal YouTube STISMU Lumajang.

Ketua STISMU Lumajang Syarqowi SPdI MA mengatakan, penggantian cara pengabdian masyarakat tersebut dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Pandemi Covid-19 sudah masuk tahun kedua, tetapi sampai hari ini masih belum mereda meski pemerintah sudah menggalakkan vaksinasi kepada pelayan publik untuk tahap pertama,” kata Syarqowi.

Menurut Syarqowi, semua dosen wajib mengisi Syiar Ramadhan dan sudah terjadwal setiap pukul 13.00 dan 15.30. “Sehari dua kali Syiar Ramadhan," ujarnya, Selasa (27/4/2021).

STISMU Lumajang 2

Pria yang akrab dipanggil ustaz Syarqowi ini mengatakan, tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut sesuai dengan disiplin keilmuan dosen.   

“Harapannya, dapat memberikan sumbangsih pemikiran kepada masyarakat luas terkait keilmuan yang dimiliki para dosen," tambah dia.

Salah satu dosen STISMU Lumajang, Holil Nawawi ME, mengatakan, ia mengangkat tema “Kiat Hidup Berkah dengan Bisnis Syariah” pada Syiar Ramadhan Selasa sore.

Menurut Holil, tema tersebut diambil karena sebagaimana yang Rasulullah SAW sampaikan bahwa pekerjaan yang baik adalah jual beli yang baik sesuai petunjuk syariat Islam.

Kenapa bukan guru atau dosen, sambung Holil, sebab Rasulullah SAW ingin mengajarkan bahwa keberkahan pendapatan itu dari perdagangan.

STISMU Lumajang 3

"Kalau menjadi guru, dosen, maupun politisi, itu merupakan kewajiban untuk pengabdian, bukan untuk mencari penghidupan. Bila menjadi politisi niatnya untuk mencari penghidupan maka itu salah kamar," terang Holil.

Holil menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mencari penghidupan dengan cara berdagang. Dan, ketika usia 25 tahun, Rasulullah SAW sudah menjadi tauladan sebagai sosok pengusaha yang sukses.

Selain Holil, sebelumnya Imam Bayhaqi MH mensyiarkan tentang “Bahaya Laten Tindak Pidana Korupsi”. Dosen yang juga sekaligus aktivis ini menjelaskan secara rinci tentang UU Tindak Pidana Korupsi.

"Selain merugikan negara, tindak pidana korupsi juga menyengsarakan rakyat banyak. Maka dari itu, harus dilawan," kata dosen Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Miftahul Ulum (STISMU Lumajang) ini menggebu-gebu seperti sedang orasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES