Unik! Iseng Jadi Sanggar Lembu Ireng Probolinggo

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kreasi pemuda memang tiada pernah habisnya. Seperti halnya Sanggar Lembu Ireng yang memadukan kesenian Madura dengan budaya Probolinggo.
Sanggar seni yang beralamat di Jalan Pahlawan Gang 3 No 78 RT 02 RW 02 Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini, terbentuk karena minat dan kesadaran pemuda akan pentingnya melestarikan budaya.
Advertisement
Ketua Sanggar Lembu Ireng Edo Andryansyah mengatakan, paduan kesenian dari Madura atau yang biasa dikenal dengan musik "daul atau dug-dug" ini dipadukan dengan budaya Probolinggo.
“Probolinggo merupakan kota dengan budaya Pendhalungan yang memadukan adat Jawa dan Madura. Sehingga seni musik ini mudah diterima di kalangan masyarakat manapun,” ujar Edo.
Edo mengungkapkan, sanggar ini terbentuk karena banyaknya pemuda yang setiap malamnya sering nongkrong dan berkumpul bersama di daerah rumahnya.
Supaya lebih bermanfaat dan tidak terjerumus kedalam pergaulan yang salah, Edo mengatakan, akhirnya mereka iseng membentuk sanggar ini dengan modal "nekat" dan semata-mata ingin melestarikan budaya.
Ternyata,kata Edo, malah banyak yang suka. Mulai dari mengumpulkan uang saku dan disetor kepada bendahara senilai Rp 10 ribu setiap minggunya untuk membeli alat musik.
“Alhamdulillah, sekarang mimpi pemuda Probolinggo dalam melestarikan budaya menjadi nyata dengan adanya Sanggar Lembu Ireng Probolinggo. Tidak ada yang tidak mungkin selama ada niat dan keyakinan,” tegas Eko. (*)
Hubungi News Commerce Room TIMES Indonesia di 08-822-2850-8611 KLIK (WA Only)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : M. Rofiul Achsan |