Hampir Punah, Sanggar Seni Mardi Budoyo Hidupkan Kembali Kesenian Jaran Bodag Khas Probolinggo
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Sanggar Seni Mardi Budoyo menghidupkan kembali kesenian Jaran Bodag. Berada di tangan orang-orang kreatif, kesenian tradisional khas Probolinggo yang hampir punah ini, kini mulai eksis keberadaannya.
“Kesenian Jaran Bodag sudah mulai diminati dan menjadi daya tarik masyarakat Probolinggo,” kata David Iswantoro, pelajar yang juga anggota Sanggar Seni Mardi Budoyo.
David menjelaskan, kesenian Jaran Bodag mempunyai ciri khas tersendiri. Yakni, kuda yang digiring oleh janis dengan diiringi musik kenong telok.
Menurut dia, sanggar seni yang berlokasi di Jalan Juanda, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, ini ingin selalu ada karya atau tarian terbaru yang dihasilkan. Hal ini agar menjadi daya tarik masyarakat Probolinggo.
Sanggar Seni Mardi Budoyo yang didirikan pada 2009, lanjut David, bertujuan untuk melestarikan kesenian Indonesia. Khususnya, yang memfokuskan kepada pemuda-pemuda.
“Sanggar Seni Mardi Budoyo dipimpin oleh Ki Guco Bambang Suripono Suronoto bersama anaknya, Ibu Yuyun Widowati. Beliau mendirikan sanggar ini agar salah satu kesenian Indonesia tidak punah atau hilang begitu saja.
David menambahkan, untuk memperkenalkan kesenian ini tidak mudah. Dari semula yang tidak mempunyai akun media sosial karena minimnya ponsel kala itu, hingga mempunyai akun sosial seperti Facebook dan Instagram.
“Dengan adanya media sosial saat ini, Sanggar Seni Mardi Budoyo sering muncul di event-event perusahaan, orang hajatan, bahkan di event besar Probolinggo seperti Semipro (SeMinggu di PRObolinggo),” jelas David.(*)
Hubungi News Commerce Room TIMES Indonesia di 08-822-2850-8611 KLIK (WA Only)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : M. Rofiul Achsan |