Usaha Tumpeng Prestasi, Kepuasan Pelanggan yang Utama

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Pada beberapa acara perhelatan syukuran, biasanya kita menemui sajian tumpeng sebagai salah satu simbol perayaan tersebut. Tumpeng umumnya berupa nasi kuning dengan bentuk seperti gunung yang lancip disertai berbagai lauk lauk yang ditata sedemikian rupa sehingga tampak menarik dan menggugah selera makan. Usaha tumpeng ini menjadi sesuatu yang menarik bagi Vara Virgiana yang menggeluti usaha ini sejak 2018.
“Dulu, saya memulai sekitar 2018-an, waktu itu saya tak menyangka jadi juara dalam perlombaan membuat tumpeng tingkat daerah atau lokal,” ujar Vara Virgiana, pemilik usaha Tumpeng Prestasi APS Bandung, Sabtu (5/11/2022).
Advertisement
Vara sebelumnya sering melihat orang memakan nasi tumpeng, tapi terkadang tidak dihabiskan. “Saya penasaran, apakah rasanya tidak enak atau apa, sehingga tidak dihabiskan,” tutur Vara.
Dari pengamatan sederhana tersebut, Vara ingin punya produk tumpeng yang kalau orang menyantapnya lalu akan menyukai dan menghabiskannya.
Testimoni pelanggan loyak untuk produk tumpeng APS Bandung. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
“Tumpeng adalah salah satu produk yang saya buat dan bisa memberikan kepuasan kepada penikmatnya,” ujarnya.
Menurut Vara, konsumen memesan tumpeng biasanya untuk syukuran atas satu kebahagiaan dan berbagi bersama keluarganya.
“Saya beberapa kali mendapat orderan bahkan dari satu orang karena ia merasa cocok memesan tumpeng dari kami. Alasan mereka, tumpeng yang saya buat ini enak dan bisa habis dimakan bersama keluarga,” katanya.
“Saya merasa bisa membuat orang suka dari karya yang saya buat itu merasa saya sudah puas. Apalagi, kuliner atau makanan adalah dunia yang saya sukai yang sejak SMA saya geluti untuk bisa menjadi mahir membuat tumpeng,” papar Vara.
Bahkan, lanjutnya, tidak hanya tumpeng, makanan lain pun kerap Vara buat dan sajikan kepada keluarga dan saudara.
Tumpeng bagi Vara menjadi “prestasi” pribadi. Tidak hanya rasa, seni merangkai pun jadi tantangan buat dirinya agar konsumen menyukainya dan merasakan kelezatan tumpeng yang dibuatnya.
Tumpeng APS Bandung buatan Vara Virgiana. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
“Saya pribadi kalau melihat tumpeng tidak habis suka merasa “sayang”. Sebab, membuat tumpeng itu tidak hanya seni saja tetapi bagaimana caranya agar orang mencicipi nasi tumpeng awal langsung tertarik untuk mau memakannya seperti makan biasa. Bisa jadi itu hanya pemikiran saya saja, tetapi kebanyakan yang order tumpeng kepada kami, mereka puas,” tutur Vara.
Karena itu, lanjutnya, setelah banyak orang memberikan testimoni rasa puas terhadap tumpeng buatan Vara dan timnya, ia jadi selalu senang jika mendapat orderan. Dengan harapan, bisa membuat orang puas dan bahagia.
“Kami tidak hanya membuat tumpeng besar seperti biasa, kami buat tumpeng dengan berbeda juga. Ada tumpeng tumpukan variasi, ada juga tumpeng mini yang bisa dimakan beberapa orang saja. Zaman sudah berkembang, jika kami tidak inovasi maka akan banyak tertinggal dan kehilangan pengorder,” ulas Vara.
Vara berharap, di masa pasca pandemi ini, order tumpeng akan semakin banyak lagi seperti sebelum pandemi. “Karena tumpeng biasanya hadir di perhelatan yang dihadiri banyak orang, sementara saat pandemi, acara kumpul yang menghadirkan orang banyak itu kan dilarang,” paparnya.
Ia berharap, di masa sekarang ini bisa mendapat kesempatan untuk membahagiakan orang dengan buat tumpeng untuk acara mereka. “Ya selain itu, kami bisa produktif dan menghasilkan income lagi,” papar Vara, salah satu pemilik usaha tumpeng di Bandung. (*)
Hubungi News Commerce Room TIMES Indonesia di 08-822-2850-8611 KLIK (WA Only)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |