News Commerce

Asah Kreativitas, Usaha UMKM Kuliner di Bandung Ini Terus Berkembang

Kamis, 05 Januari 2023 - 18:44 | 90.20k
Produsen Bandeng isi MRB dan penyedia jasa nasi box Bandung, Fera Virgiani (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)
Produsen Bandeng isi MRB dan penyedia jasa nasi box Bandung, Fera Virgiani (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Selalu mengedepankan kreativitas, menjadikan Fera Virgiani, sebagai pelaku UMKM kuliner di Bandung yang tetap eksis menggapai peluang rezeki. Usaha Fera berfokus pada penyediaan katering atau nasi boks. Sebelumnya, ia berkolaborasi dengan pihak lain dengan membuka rumah makan, namun hanya bertahan 4 tahunan.

Akhirnya, Fera ‘banting setir’ membuka usaha penyediaan nasi boks dan bandeng isi MRB. Bermodal pengalaman sebelumnya, ia berani bersaing dengan UMKM kuliner di Bandung lainnya.

Advertisement

Produk-Kuliner--Nasi-Box.jpgProduk Kuliner & Nasi Box yang dijual (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)

“Pengalaman membuka rumah makan di daerah terusan Cibaduyut, jalan terusan Rancamanyar ternyata tidak berbuah perkembangan. Akhirnya, saya sudahi dan buat sendiri jasa penyediaan nasi boks secara mandiri sejak 2019 melalui jalur online,” ujar Fera Virgiani, Kamis (5/1/2023).

Dirinya merasa yakin bisa berkembang sendiri dengan pilihan usahanya. UMKM Kuliner yang dijalankan dibantu dengan anaknya.

“Semua bisa dilakukan sendiri dan dengan bantuan anak saya, lulusan DKV dari SMK negeri di Bandung sebagai tim desain dan menangani sosial medianya,” ulasnya.

Kuliner-Bandeng-isi-MRB-produk-kreatif-Bandung.jpgKuliner Bandeng isi MRB produk kreatif Bandung. (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)

Fera menjalankan usaha tersebut hanya berbekal pengalaman sebagai produksi masakan di rumah makan. “Hobi saya memasak, membuat saya yakin, selama berusaha, Allah SWT akan memberikan jalan rezeki,” tutur Fera.

Dulu, alasan Fera membuka rumah makan bersama rekan lainnya di Jalan Terusan Rancamanyar karena jalur tersebut jadi akses jalan apabila Dayeuhkolot dan Baleendah kebanjiran.

“Tapi, ternyata, walaupun jadi alternatif jalan ke Bandung, lewat jalan Terusan Rancamanyar, peningkatan penjualan tidak berlangsung bagus,” papar Fera.

Setelah bertahun-tahun dijalani, lalu dan diputuskan bersama untuk berhenti. Fera akhirnya mencoba membuka usaha sendiri.

“Saya pun putuskan jalankan sendiri buka penyediaan nasi boks di rumah dan melalui promosi online di Instagram dan google bisnis,” terang Fera.

“Syukur Alhamdulilah, dalam perjalanan awal, sudah memberikan respons yang bagus. Order berasal dari Bandung, Jabodetabek, bahkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur pun ada,” jelasnya.

Apalagi, lanjut Fera, Bandung sebagai kota destinasi wisata yang menjadi nilai tambah. Tak jarang, ia juga mengantarkan pesanan ke Lembang, Trans Studio Bandung, atau daerah Setiabudan lain-lain.

"Order, Alhamdulilah selalu lancar, transportasi pun dimudahkan karena ada jasa transportasi online, serta bantuan keluarga yang selalu support,” kata Fera. Namun, baru beberapa bulan usaha jalan pada 2019, dirinya pun mendengar informasi penyebaran virus di Cina yakni Covid -19.

“Kalau melihat keganasan virus tersebut, sehingga setiap orang tidak boleh berinteraksi berdekatan, membuat saya berpikir, jangan-jangan kunjungan wisata ke Bandung akan terhenti,” tutur Fera.

Ia pun menambahkan, bahwa kondisi tersebut harus diantisipasi. Maka, pada akhir Februari 2019, ia memutuskan untuk membuat produk kuliner berupa bandeng. Ikan bandeng yang tidak ada duri sama sekali tapi tetap dalam bungkus kulit ikannya.

“Waktu itu, melihat bandeng isi yang saya tahu ada yang sudah berjualan di Bandung dan para pelaku UMKM juga, tapi sempat saya beli, ada bandeng yang masih wangi tanah atau rasa anyir yang tetap berbekas,” sahut Fera.

Dari pengalaman itu, Fera ingin membuat produk bandeng isi yang berbeda, terasa enak, bisa dikonsumsi anak-anak, dan harga bersaing.

“Alhamdulilah, Maret 2019, ketika pandemi ada, PPKM berjalan, saya beralih jualan menjadi produk bandeng isi MRB,” ulasnya.

“Orang orang tahunya produk bandeng itu seperti sate bandeng yang ada di daerah Banten. Tapi begitu lihat produk saya, mereka pun paham, produk saya berbeda walau produknya sama-sama bandeng yang tidak ada durinya,” ungkap Fera.

Hingga sekarang, lanjutnya, produk bandeng isi MRB masih ada saja pembelinya. Walau, kondisi dengan harga minyak kelapa melejit, ada saja pembelinya. Terutama, pelanggan yang sudah sering membeli produknya.

“Saya berharap, masyarakat luar Bandung, bisa mengenali bahwa ternyata di Bandung juga ada produsen bandeng isi MRB yang tak kalah enak dan nikmat seperti di Banten. Memang ada yang selalu bilang, ini bandeng presto? Saya jawab, bukan, ini bandeng isi tanpa duri sama sekali,” ujar pemilik salah satu UMKM kuliner di Bandung, Fera. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES