Berkah Ramadan, Omzet Omah Jenang Blitar Tembus Rp500 Juta
TIMESINDONESIA, BLITAR – Berkah Ramadan 2023 benar-benar dirasakan oleh pelaku UMKM di Blitar. Satu diantaranya adalah Omah Jenang Group yang terletak di Jalan Masjid No. 46 Desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Hasil pantauan dari TIMES Indonesia, pada Ramadan tahun ini Omah Jenang kebanjiran order dari pelanggan.
Owner Omah Jenang Blitar, Hendri Christiawan mengatakan, jumlah pesanan masuk yang harus disiapkan untuk memenuhi permintaan ke luar kota sebanyak 500 kardus atau satu kardus berisi 70 pack jajanan Jenang asli Kabupaten Blitar. Belum lagi, olahan Jenang yang dikemas menggunakan tempat tradisional yakni besek.
Advertisement
“Alhamdulilah orderan tahun ini banyak, jadi Omah Jenang dalam per hari harus siapkan produksi minimal 2 kwintal guna mencukupi kebutuhan konsumen. Kalau di rata-rata, omset pada Bulan Ramadan mencapai Rp 500 juta rupiah,” kata Hendri kepada Times Indonesia, Minggu (26-03-2023).
Menurut pria berkacamata, meningkatnya orderan jajanan khas jawa di Omah Jenang ini adalah jumlah pemudik mengalami peningkatan dan minat akan membeli jajanan oleh-oleh mulai menggeliat sehingga produksi jenang ditambah demi memuaskan lidah konsumen.
“Disisi lain, pada tahun ini Pemerintah sudah memberikan isyarat lampu hijau untuk semua sektor dimana awalnya dibatasi aktivitasnya seperti adanya aturan larangan mudik, larangan hajatan, larangan menggelar acara keramaian dan lain sebagainya. Namun, usai dilonggarkan pergerakan ekonomi mulai bangkit dan pulih,” ucapnya.
Hendri menyampaikan, pada momen Ramadan jajanan di Omah Jenang yang paling diminati oleh pelanggan yakni jenang ketan, wajik kletik, madumongso, geti, olahan aneka keripik, opak gambir dan sambel pecel. Kemudian, untuk harga per produknya tidaklah mahal seperti yang lain yaitu kisaran Rp20 ribu sampai Rp100 ribu tergantung dengan kemasannya.
“Lalu jumlah peminat jenang, mayoritas dari luar kota terutama yang menjadi pusat pariwisata dan kota yang memiliki jumlah pendatang banyak seperti di Jawa Timur. Ada lagi yang menjadi kantong pelanggan kami yakni di Jawa Tengah meliputi Semarang, Magelang, Purworejo, Klaten, Boyolali, Salatiga, Sragen, Wonogiri, Blora dan Cepu,” terangnya.
Dijelaskannya, peminat jenang di wilayah Jawa Timur hampir merata di 38 Kota dan Kabupaten kecuali pulau Madura, Pacitan dan Ponorogo. Untuk Kota 1001 Gua dan Kota Reog banyak masyarakatnya yang berkecimpung membuat olahan jenang tradisional sehingga barang dari luar sulit masuk. Kemudian, untuk pemasaran jajanan jenang ke Pulau Garam belum maksimal.
“Kedepan kita akan memperbaiki strategi pemasaran khususnya di wilayah Jawa Timur yang meliputi Malang, Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Selain itu, Pusat oleh-oleh Omah Jenang tidak hanya melayani order melalui online melainkan juga menyediakan Wisata Edukasi bagi semua kalangan soal bagaimana caranya belajar membuat olahan jenang, sambel pecel, keripik, membatik, opak gambir, permen dan lain sebagainya. Tentunya, dengan harga terjangkau mendapat pengalaman yang luar biasa.
Terakhir, Owner Omah Jenang Blitar yang akrab disapa Mas Sinyo berharap, keberadaan situasi terkini memberikan motivasi kepada para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya semakin eksis karena pada tahun ini Pemerintah sudah membuka normal semua sektor. (*)
Hubungi News Commerce Room TIMES Indonesia di 08-822-2850-8611 KLIK (WA Only)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |