Grup A: Bagaimana Peluang Mesir dan Arab Saudi?

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Di Grup A Piala Dunia 2018 ada tiga tim yang dinilai pantas menjadi kuda hitam. Yaitu tuan rumah Rusia, Mesir dan Arab Saudi. Uruguay masuk kategori papan atas dunia. Bagaimana prediksi Slamet Oerip Prihadi alias Suhu Oerip, seorang pakar Bursa Piala Dunia 2018 dari Surabaya terhadap Grup A? Tim kuda hitam manakah di Grup A yang berpeluang lolos ke babak 16 Besar?
GRUP A
Advertisement
1. Rusia
2. Arab Saudi
3. Mesir
4. Uruguay
JADWAL & BURSA GRUP A
Kamis 14 Juni 2018
Pertandingan pembukaan Piala Dunia 2018
Versi Eropa
Partai Home Draw Away
22:00 Rusia v Arab Saudi 7/19 4/1 12/1
Versi Asia
22:00 Rusia v Arab Saudi 0 : 1 1/4
CATATAN: Baik tuan rumah Rusia dan Arab Saudi masuk kategori kuda hitam. Dan, kedua tim kuda hitam ini sudah berhadapan langsung dan harus berebut poin sempurna (3 poin kemenangan).
Skuad Timnas Arab Saudi. (FOTO: Piala Konfederasi)
Menurut kalkulasi tipster pusat bursa Eropa dan Asia, tuan rumah Rusia bisa memetik 3 poin pertama. Bahkan Rusia bisa menang lebih dari 1 gol, hal yang jarang terjadi di partai pembuka. Hampir seluruh partai pembuka berakhir seri atau kalau toh ada yang menang, paling menang 1gol.
Siapa yang menang di laga perdana Grup A, berpeluang besar lolos ke babak 16 Besar.
Jumat 15 Juni 2018
Versi Eropa
19:00 Mesir v Uruguay 9/2 45/17 4/5
Versi Asia
Belum diturunkan. Tapi kemungkinan besar Mesir divoor 3/4.
CATATAN: Kendati striker andalan Mohamed Salah diperkirakan belum bisa diturunkan di pertandingan perdananya kontra Uruguay, perlawanan Mesir tetap sengit. Di atas kertas Uruguay sulit dibendung. Setidaknya Uruguay bisa menang 1 gol. Hasil draw adalah yang terbaik bagi Mesir.
Rabu 20 Juni 2018
Versi Eropa
01:00 Rusia v Mesir 21/20 5/2 18/5
Versi Asia
Belum diturunkan. Kemungkinan Mesir divoor 1/2.
CATATAN: Dua tim kuda hitam, Rusia dan Mesir kembali harus hidup-mati di Grup A. Mohamed Salah kemungkinan besar sudah bisa diturunkan. Kedua tim kemungkinan besar bermain terbuka, saling serang. Walaupun diposisikan sebagai underdog, Mesir akan berjuang keras memetik kemenangan perdana.
Skuad Timnas Mesir. (FOTO: Istimewa)
Apakah Mesir bisa lolos atau gagal lolos ke 16 Besar ditentukan di laga kedua ini. Kalau kalah, hampir pasti tuan rumah Rusia-lah yang akan mendampingi Uruguay ke babak 16 Besar. Hasil seri pun masih sulit bagi Mesir untuk lolos ke babak 16 Besar.
Jadi, hukumnya: MESIR WAJIB MENGALAHKAN RUSIA untuk bisa lolos ke 16 Besar!
Versi Eropa
22:00 Uruguay v Arab Saudi 2/7 96/19 15/1
Versi Asia
Prediksi pusat bursa Asia belum diturunkan. Kemungkinan Arab Saudi divoor 1 3/4. Kalau Uruguay menang lagi di laga ke-2, maka tiket 16 Besar pun sudah beradadi tangan mereka. Sebaliknya, Arab Saudi menjadi tim kuda hitam pertama yang gagal lolos.
Senin 25 Juni 2018
Versi Eropa
21:00 Uruguay v Rusia 6/4 9/4 39/19
Versi Asia
Belum diturunkan. Kemungkinan Rusia divoor 1/4 (tipis).
CATATAN: Kalah pun, Uruguay tetap lolos. Apalagi jika seri dan Uruguay yang menang. Namun, faktor strategi bisa jadi berperan. Uruguay merasa perlu menyimpan tenaga untuk menghadapi duel babak 16 Besar yang sangat berat, karena harus menghadapi Spanyol atau Portugal (Grup B). Kekuatan puncak harus dicurahkan di babak knock out pertama (16 Besar). Kalau Uruguay menyimpan sebagian kekuatannya, peluang Rusia untuk menang lebih terbuka.
Skuad Timnas Uruguay. (FOTO: Info Seputar Olahraga dan Berita Bola)
Versi Eropa
21:00 Arab Saudi v Mesir 5/1 11/4 8/11
Versi Asia
Belum diturunkan, tapi kemungkinan Arab Saudi divoor 1.
CATATAN: Perang Arab Saudi kontra Mesir diharapkan berlangsung seru. Namun, di atas kertas peluang Mesir lebih besar untuk merebut 3 poin.
10 TIM KUDA HITAM (menurut kalkulasi para pakar)
1.Kroasia
2.Belgia
3.Kolombia
4.Polandia
5.Peru
6. Arab Saudi
7. Nigeria
8. Tuan rumah Rusia
9.Australia.
10.Nigeria
ANALISIS PAKAR BURSA
Analis sepakbola yang menjadi panutan di kalangan pusat bursa Eropa, Michael Cox, mengatakan bahwa tuan rumah Rusia kini berada dalam dekade terlemah. This appears the weakest Russian side for decades. Masa jaya
Rusia terjadi di dekade pertama abad XXI. Yaitu ketika Rusia sukses menembus Euro 2008 dan klub elit Rusia, Zenit sukses merebut juara UEFA Cup (Europa League).
Suporter Timnas Rusia. (FOTO: Info Seputar Olahraga dan Berita Bola)
Satu-satunya faktor positif Rusia adalah posisinya sebagai tuan rumah. Yaitu home advantage. Kita masih ingat, tulis Michael Cox, ketika tuan rumah Piala Dunia 2010, Afrika Selatan gagal menembus babak knock out. Tim
Afrika Selatan sudah harus tersingkir di fase grup. Padahal ketika itu para pemain Afrika Selatan tergolong spesial. Artinya, faktor home advantage tidak terlalu menentukan.
Salah seorang pemain tengah andalan Rusia, Alan Dzagoev, masih dalam proses pemulihan cedera. Untuk lolos ke 16 Besar, Rusia harus mengalahkan Arab Saudi dan Mesir, kemudian bermain lebih defensif ketika menghadapi Uruguay di laga pamungkas Grup A.
Namun, manajer/pelatih Rusia Stanislav Cherchesov menghadapi problem cedera pemain belakangnya. Pemain belakang gaek Rusia, Sergei Ignashevich, 38 tahun, cedera serius dan tidak bisa ikut. Karena itu, kemungkinan Cherchesov akan menerapkan pola 3-5-1-1. Tiga pemain di garis belakang. Sistem yang tidak lazim harus diterapkan, dengan lone striker Fyodor Smolov. Di turnamen-turnamen sebelumnya, mesin gol Rusia adalah pemain-pemain tengahnya.
Menurut prediksi Michael Cox, salah satu dari Rusia atau Mesir yang akan mendampingi Uruguay lolos ke babak 16 Besar. Berarti, laga paling krusial Grup A adalah ketika Rusia versus Mesir, Rabu 20 Juni 2018 dinihari. Siapa pemenangnya, merekalah yang lolos ke 16 Besar.
Suporter Timnas Uruguay. (FOTO: Bola.net)
Maka, harapan pulih dan siap tempurnya Mohamed Salah menjadi pembicaraan utama para penggila sepakbola dunia. Tampaknya tidak ada pihak yang seperti Mesir, yang begitu menggantungkan nasibnya kepada seorang pemain yang bernama Mohamed Salah.
Rasanya tak masuk akal bila Salah tidak bisa main ketika Mesir menghadapi Rusia, walaupun kondisinya masih 50 persen fit. Kita tahu level permainan Salah bila dia fit 100 persen.
Salah adalah idola ratusan juta bahkan miliaran pecinta sepakbola di Benua Afrika dan Benua Asia. Karena itu, mereka marah besar ketika Sergio Ramos berniat jahat untuk mematahkan tangan Salah, dan wasit diam saja.
Wasit akan berbuat beda bila yang dipelintir Ramos adalah Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Ada ketidakadilan yang tak layak terjadi di pentas puncak antarklub Eropa yang menjadi acuan dunia! Hanya karena Salah orang
Mesir, Ramos dibiarkan begitu saja. Catatan buruk bagi UEFA!!
Mungkin banyak orang yang belum pernah melihat pertandingan Mesir. Tapi mereka tahu permainan Salah. Yang jelas, manajer Mesir Hector Cuper terkenal dengan taktik counter attack-nya. Cuper dikenal dengan permainan bertahannya yang solid.
Salah bisa saja berada di sayap kanan, kemudian bergeser sebagai center-forward saat serangan balik. Mesir punya pemain-pemain tengah yang bagus, antara lain Mahmoud “Trezeguet” Hassan, Mohamed Elneny (Arsenal), Tarek Hamed dan Abdallah Said.
Ketika bertemu dengan Rusia, Mesir harus bisa memanfaatkan kekurangcepatan pemain-pemain belakang Rusia. Cox berkata, tampaknya Mesir lebih berpeluang lolos dibanding Rusia.
Arab Saudi dinilai sebagai tim terlemah di Grup A. Benar tidaknya dugaan ini akan terukur kepastiannya di laga pembuka Rusia versus Arab Saudi, Kamis 14 Juni 2018 malam.
Di atas kertas, dalam dekade ini (2011-2020) Arab Saudi memiliki sejumlah pemain bertalenta. Arab Saudi melakukan persiapan khusus menjelang Piala Dunia 2018. Mereka mengirimkan 9 pemainnya untuk dipinjamkan pada klub-klub Spanyol. Tapi hanya 3 pemain yang gabung klub La Liga (Primera Liga), yaitu Salem Al Dawsari ke Villarreal, Yahya Al-Shehri ke Leganes, dan Fahad Al-Muwallad ke Levante. Lainnya di klub level kedua (Segunda Division).
Selama dipinjamkan, gaji 9 pemain tersebut dibayar oleh Arab Saudi. Gratis bagi klub Spanyol yang meminjam. FA Arab Saudi berharap pelatih Antonio Pizzi membuat kejutan di Grup A. Namun, praktiknya, para pemain Arab tersebut jarang diturunkan di laga-laga krusial La Liga dan Segunda Division. Pengalaman berharga yang diharapkan pun tak diperoleh.
Akan halnya Uruguay, siapa yang meragukan pasukan besutan Oscar Tabarez. Adalah keajaiban besar bila sampai Uruguay gagal lolos. Tabarez sudah menyatu dengan timnya, karena dia sudah sekian kali membesut Uruguay di berbagai event besar.
Persoalannya, di babak 16 Besar (babak knock out) nanti Uruguay sudah harus berhadapan dengan Spanyol atau Portugal. Jangan sampai Uruguay tidak tampil top performance saat menghadapi salah satu dari dua raksasa Eropa itu.
Edinson Cavani, Luis Suarez, dan Diego Godin diharapkan menjadi inspirator kemenangan Uruguay. Uruguay seperti lazimnya bermain keras, agresif dan pantang menyerah. Di lini tengah Tabarez punya central midfield Diego Perez dan Egidio Arevalo. Dua pemain destroyer yang ketat menjaga lawan.
Kini Tabarez menggubah kedua pemain tersebut lebih teknikal. More technical players. Perlu kita amati kedua pemain itu. Uruguay mungkin memakai pola 4-4-2 atau 4-4-1-1. Pola alternatif 3-5-2.
Rasanya tak sabar lagi menanti laga-laga Piala Dunia 2018. Sampai di manakah tingkat kejituan prediksi Slamet Oerip Prihadi alias Suhu Oerip, seorang pakar Bursa Piala Dunia 2018 dari Surabaya? Benarkah Mesir mampu menembus 16 Besar dari Grup A Piala Dunia 2018? Apakah Mohamed Salah sudah pulih 100 persen? Kita tunggu keajaibannya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |