Olahraga

Makin Panas Seri Dua MotoGP 2019 di Argentina

Rabu, 27 Maret 2019 - 15:08 | 108.33k
Winglet Ducati yang memicu polemik pasca MotoGP Qatar (FOTO : Ducati)
Winglet Ducati yang memicu polemik pasca MotoGP Qatar (FOTO : Ducati)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perhelatan seri kedua MotoGP 2019 di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina makin panas menyusul polemik soal pemasangan perangkat aerodinamika di motor Ducati Desmosedici pada seri pembuka di Losail, Qatar beberapa waktu lalu.

Panas, karena masing-masing pabrikan yang "bersengketa" itu, Honda, KTM, Suzuki, Aprilia dan Ducati bakal mengeluarkan "bom waktu".

Advertisement

Situs resmi MotoGP, Selasa (26/3/2019) melansir keputusan sidang dengar pendapat soal perangkat aerodinamika di bagian lengan ayun Ducati Desmosedici yang digelar di Swiss (22/3/2019).

Isi keputusannya menetapkan bahwa perangkat Ducati tidak menyalahi aturan alias legal. Panel juri FIM MotoGP menolak protes mereka. Meski demikian sesuai regulasi Pasal 3.9 Peraturan Grand Prix Kejuaraan Dunia FIM 2019, banding atas keputusan ini dapat diajukan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Dunia di Lausanne (Swiss) dalam waktu 5 hari.

Sementara perhelatan seri dua MotoGP 2019 tinggal tiga hari lagi, tepatnya 29-31 Maret 2019, di sirkuit Termas de Rio Hondo,  Argentina.

Kemenangan pebalap Ducati, Andrea Divisiozo pada seri pembuka di Losail, Qatar beberapa waktu lalu memunculkan kontra dari empat pabrikan yakni Honda, Aprilia, KTM, dan Suzuki. Mereka protes ke menuding pemasangan perangkat aerodinamika di garpu ayun roda belakang motor Ducati itu ilegal dan yang menguntungkan Ducati.

Mereka protes ke FIM (Federation Internationale de Motocyclisme). Namun Komisi pengadilan banding MotoGP itu menetapkan bahwa perangkat Ducati tidak menyalahi aturan alias legal. Panel juri FIM MotoGP menolak protes mereka.

Itu artinya pebalap Ducati, Andrea Dovizioso yang memenangi seri pembuka Qatar, tetap mendapatkan kemenangannya. Begitu juga dengan rekan satu tim Dovi, Danilo Petrucci dan pebalap Ducati Pramac, Jack Miller.

Hal itu pula membuat Ducati tetap bisa menggunakan perangkat yang dipasang di bagian bawah lengan ayun motor mereka tersebut di balapan-balapan selanjutnya.

Tetapi tampaknya protes ini tidak akan berhenti sampai di sini. General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna mengungkapkan protes yang dilayangkan keempat pabrikan tidak masuk akal. Ducati bahkan ancang-ancang juga mengajukan protes pada desain fairing Honda.

Aprilia tak tinggal diam. Mereka menyatakan akan mengikuti langkah Ducati, akan menggunakan winglet pada musim ini, jika FIM resmi melegalkan perangkat yang tengah menjadi polemik tersebut.

Bahkan Aprilia juga melakukan banding dan keputusan hasil sidang banding tersebut akan diumumkan pada Senin atau Selasa depan.

CEO Aprilia, Massimo Rivola dalam sebuah wawancara dengan Sky Sport menegaskan bahwa langkah banding yang diambil timnya bukan untuk membatalkan kemenangan Dovizioso tetapi untuk memastikan legalitas dari perangkat yang dipakai oleh skuat Borgo Panigale saat seri perdana MotoGP Qatar lalu itu.

Rivola memastikan jika kelak nantinya winglet itu disahkan, maka timnya akan meniru langkah Ducati.

Saya pikir Spoon itu kemungkinan bisa bertahan dan jadi kami juga harus beradaptasi atau meniru perangkat yang dipakai Ducati, tapi di mana batasnya," ucap Rivola dikutip BolaSport.com dari tuttomotoriweb.

Ducati mengungkapkan sebenarnya perangkat aerodinamika yang diberikan pada lengan ayun motor Ducati Desmosedici mereka bertujuan untuk mendinginkan ban. Perangkat ini bekerja bersama bagian depan untuk mengoptimalkan aliran udara.

Nah pemasangan perangkat aerodinamika di motor Ducati Desmosedici itu yang membuat perhelatan seri dua MotoGP 2019 di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina menjadi makin panas.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES