Olahraga

22 Tahun Berlalu, Banyuwangi Kembali Jadi Tuan Rumah Liga Surfing Dunia 2020

Jumat, 01 November 2019 - 16:44 | 181.67k
Pantai G-Land, Banyuwangi Tuan Rumah Liga Selancar Dunia 2020 (Foto : Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Pantai G-Land, Banyuwangi Tuan Rumah Liga Selancar Dunia 2020 (Foto : Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tepatnya di tahun 1995 hingga 1997, Banyuwangi pernah menjadi tuan rumah perhelatan Liga Surfing Dunia di Pantai G-land Plengkung, yang berada di kawasan taman nasional Alas Purwo. Setelah 20 tahun berlalu,  pada tahun depan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dipilih kembali menjadi tuan rumah seri ke-3 World Surf League (WSL) Championship Tour 2020 yang merupakan ajang selancar paling bergengsi di dunia.

Sebanyak 54 peselancar terbaik dunia akan mengikuti kejuaraan dunia selancar tersebut yang bakal digelar di Pantai Plengkung (G-Land), Banyuwangi, 4 - 14 Juni 2020.

Advertisement

Direktur WSL Indonesia Tipi Jabrik menyatakan kunjungannya ke Banyuwangi karena ingin beraudiensi dengan pemerintah Banyuwangi soal dipilihnya pantai G-land sebagai tuan rumah pelaksanaan kejuaraan selancar dunia tahun 2020 mendatang.

"Alasan memilih pantai G-land karena salah satu ombak yang terbaik di dunia dan alasan lain karena historisnya dulu G-land pernah melaksanakan kejuaraan surfing dunia tahun 1995 - 1997 dan semestinya tahun 98 dilaksanakan karena waktu itu ada krisis di Indonesia," kata Tipi Jabrik.

Tipi Jabrik sendiri mengungkapkan rasa bangganya Banyuwangi dapat terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan surfing tersebut, karena tidak semua negara dan wilayah mendapatkan kesempatan prestisius ini dar asosiasi surfing dunia.

"Maka dari itu kita harus bangga dan men-support pelaksanaan event ini, mereka rela membayar mahal untuk ikut ajang bergengsi ini," ucapnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kabar itu disampaikan Manajer WSL Asia Steven Roberston. WSL adalah badan pengelola ajang selancar dunia.

”Kami sudah bertemu tim WSL Asia. Rapat WSL di AS memutuskan satu dari 11 seri kompetisi selancar terbaik dunia 2020 akan digelar di Banyuwangi. Ini kalau di tenis ya semacam grand slam-nya yang hanya empat event dalam setahun. Jadi sangat membanggakan bagi Banyuwangi,” ujar Anas, Jumat (1/11/2019).

WSL Championship Tour adalah liga selancar paling bergengsi di dunia. Tur ini berisi 11 ajang selancar yang biasanya dimulai sejak April-Desember setiap tahunnya di berbagai pantai di dunia. Tahun ini, WSL Championship Tour antara lain digelar di Australia, Amerika Serikat, Brazil, Hawaii, Tahiti, Afrika Selatan, Portugal, hingga Prancis.

”Banyak daerah di belahan dunia lain yang sangat berminat menjadi tuan rumah. Kami bersyukur, justru Banyuwangi dipilih WSL. Saya akan sampaikan kabar baik ini ke Gubernur Jatim Ibu Khofifah dan pemerintah pusat agar bisa dimanfaatkan sebagai momen menggaungkan pariwisata Banyuwangi, Jatim, dan Indonesia,” kata Anas.

Anas menambahkan, momen WSL Championship Tour sangat sayang untuk dilewatkan karena event ini menduduki peringkat atas liga olahraga yang digemari penduduk dunia setelah sepak bola, basket, dan football.

Social engagement ajang ini sangat tinggi. Bahkan, percakapan tentang WSL Championship Tour di dunia maya selalu mampu mengalahkan MotoGP yang hanya menduduki peringkat 9. Penyelenggaraan WSL akan diliput belasan TV asing yang coverage-nya bisa mencapai 643 juta penonton," ujar Anas mengutip data WSL.

“Secara ekonomi bakal sangat menggerakkan ekonomi lokal karena setelah ajang ini para penggemar selancar seluruh dunia pasti kian tertarik ke Banyuwangi,” imbuhnya.

Manajer WSL Asia, Steven Robertson, menjelaskan, Banyuwangi dipilih karena perhatian pemerintah daerahnya yang cukup besar pada pengembangan sport tourism.

"Saat pertemuan di Amerika Serikat, kami memilih G-Land sebagai satu dari 11 seri yang akan kami gelar 2020. Kami siapkan dana USD 2,5 juta (sekitar Rp 35 miliar). Saya pikir, Banyuwangi adalah daerah yang tepat karena pemerintahnya sudah terbiasa menggelar event sport tourism,” kata Steven.

Steven menjelaskan, G-Land dipilih karena tidak hanya punya ombak bagus, namun lokasinya yang berada di kawasan taman nasional adalah keelokan tersendiri.

"Ini akan menjadi cerita menarik bagi peselancar dunia. Mereka bakal berselancar di pantai yang berada di tengah hutan elok. Experience semacam ini akan menjadi cerita positif di kalangan peselancar seluruh dunia," kata Steven.

G-Land berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Hutan ini telah ditetapkan sebagai geopark nasional dan Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO. G-Land dikenal salah satu lokasi selancar terbaik di dunia karena ombaknya yang khas, besar, dan membentuk terowongan. Karena itulah, tempat ini dipilih sebagai lokasi Liga Surfing Dunia atau World Surf League 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES