Witanto Dapat Gelar Raja Sambitan di Lomba Layang-Layang Bupati Malang Cup 2020

TIMESINDONESIA, MALANG – Witanto, dari klub Perkasa Surabaya, berhak menyandang gelar Raja Sambitan setelah menjadi juara pertama dalam lomba layang-layang memperebutkan hadiah Bupati Malang Cup 2020.
Selama dua hari, Sabtu-Minggu (25-26 Juli 2020), Witanto berhasil mengalahkan ratusan pemain layangan dalam lomba sambitan layangan yang digelar di Lapangan Puskopad, Jalan Ikan Tombro, Sudimoro, Kota Malang Jawa Timur ini.
Advertisement
Di final, Witatnto mengalahkan KL, jagoan dari Bangil, Kabupaten Pasuruan untuk berhak mendapat uang Rp 15 juta dan hadiah piala bergilir dari Bupati Malang. KL sebagai peringkat dua masih bisa tersenyum karena membawa pulang Rp 10 juta dari lomba ini. Sedangkan juara tiga mendapat hadiah Rp 7 juta.
Bulan Juli memang menjadi pesta bagi penggemar layang-layang. Angin yang kencang dan cuaca yang selalu cerah menjadi sangat ideal untuk menerbangkan permainan kuno ini. Karena itulah panitia lomba A Hoed DC menggelar lomba tahunan ini pada akhir bulan Juli.
Para pemenang juara satu, dua, tiga lomba sambitan layang-layang Bupati Malang Cup 2020 berfoto bersama di Lapangan Puskopad Sudimoro, Minggu (26/7/2020). (FOTO: Nadira Rahmasari/TIMES Indonesia)
Di Lapangan Puskopad, Sudimoro, lomba dimulai pukul 11.00-17.30 WIB. Lomba tersebut diikuti ratusan para penghobi layang-layang dari seluruh Indonesia dan berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal 25-26 Juli 2020. Tercatat peserta datang dari Situbondo, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo bahkan ada yang datang dari Jakarta.
Lomba layang-layang ini cukup unik dan menyita perhatian khususnya para penghobi layangan serta para penonton. Tidak ada persyaratan khusus untuk mengikuti lomba tersebut. Biaya pendaftaran lomba sambitan layangan ini sebesar Rp 500 ribu per 3 layang-layang. Atau Rp 150 ribu untuk satu layang-layang. Untuk setiap peserta wajib membawa layangan dan benang mereka sendiri.
Peraturan dalam lomba menggunakan sistem gugur. Setiap pertandingan ada dua peserta dan diambil satu pemenang untuk melaju ke babak berikutnya.
Panitia lomba, M. saiful Hamzah mengungkapkan, teknik lomba sabitan layangan ini yaitu tarik ulur. "Siapa yang berhasil memutuskan layangan lawan, dia yang menang. Sederhana saja," ucapnya, Sabtu (25/7/2020)
Lomba yang diadakan rutin setiap tahun selalu mendapat respon yang baik terutama bagi para penghobi layang-layang di seluruh Indonesia. “Lomba layang-layang adalah supaya silaturrahmi kita jalan terus,“ ujar M. Saiful Hamzah saat ditemui di tempat pelaksanaan lomba.
Hal senada disampaikan peserta dari klub Otos Lamongan, Malang. Selain menyalurkan hobi lomba semacam ini juga untuk silaturahmi dengan pemain layangan lainnya.
Acara penutupan sekaligus penyerahan piala dan hadiah diberikan langsung oleh Juhud, atau yang akrab dipanggil Ahoed, sesepuh penghobi layang-layang di Malang sekaligus penggagas lomba layang-layang Bupati CUP Malang 2020. Untuk juara 1 diraih oleh Witanto, perwakilan dari club Perkasa Surabaya, juara 2 KL Bangil, dan juara 3 Arta, Jember.
Witanto mengaku bersyukur dan senang bisa menyabet juara pertama dalam lomba tersebut. Selain itu juga ia menyampaikan bahwa hobinya bisa tersalurkan berkat adanya lomba layang-layang ini.
”Ya tentunya senang, dan untuk persiapan biasa saja karena sebelumnya sudah hobi," ungkap Witanto saat diwawancarai seusai penerimaan piala dan hadiah, Minggu (26/7/2020). Witant dan klubnya, Perkasa Surabaya siap untuk mempertahankan gelar Raja Sambitan pada lomba layang-layang diajang Bupati Malang Cup tahun depan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |