Olahraga

Soleh Abdijaya Bercita-cita Lahirkan Atlet Berkuda dari Madura

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 19:10 | 250.42k
Soleh Abdijaya menunggangi kuda kesayangannya seharga Rp 90 juta. (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)
Soleh Abdijaya menunggangi kuda kesayangannya seharga Rp 90 juta. (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Menekuni olahraga berkuda bukan sekadar hobi baru bagi Soleh Abdijaya (40). Mampu melahirkan atlet berkuda profesional dari Madura, Jawa Timur menjadi cita-cita terbesar yang ingin diwujudkan pria asal Kabupaten Bangkalan tersebut.

"Saya pemula, memulai semuanya dari nol. Saya suka dengan tantangan dan akan saya jawab tantangan itu," tegas Soleh, Sabtu (8/8/2020).

Advertisement

Soleh mengaku banyak manfaat yang dirasakan dari hobi olahraga berkuda. Khususnya bagi kesehatan. Bahkan, sakit pinggang yang dideritanya bertahun-tahun akibat syaraf terjepit sembuh total karena rajin menunggangi kuda.

Soleh-Abdijaya-a.jpg

"Alhamdulillah sembuh dan otot-otot semakin kuat. Badan pun terasa lebih sehat," tuturnya.

Ketua Pemuda Madura Bersatu (PMB) ini gemar berkuda sejak 2018. Tak tanggung-tanggung, biaya yang dikeluarkan untuk mengoleksi 14 ekor kuda mencapai Rp 1,5 miliar. Enam ekor di antaranya dipersiapkan mengikuti ajang perlombaan pacuan kuda.

"Ada kuda khusus saya titipkan ke pelatih di Salatiga Jawa Tengah untuk persiapan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) pada Oktober 2020," imbuhnya.

Bagi Soleh, kejurnas menjadi kesempatan emas untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan sesama pecinta olahraga berkuda. Ini menjadi modal penting dalam memajukan olahraga berkuda di Kabupaten Bangkalan.

Soleh-Abdijaya-b.jpg

Selain itu, kegiatan pacuan kuda yang akan berlangsung di Bantul Yogyakarta juga bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan potensi wisata maupun produk unggulan di Madura.

"Olahraga berkuda juga bisa jadi sarana untuk menghapus stigma negatif tentang Madura. Kita harus menyampaikan bahwa Madura tidak seburuk seperti yang dipikirkan," ucapnya.

Penggemar olahraga berkuda di Madura, kata Soleh, sebenarnya cukup banyak. Namun belum mendapat perhatian dan dukungan serta fasilitas sarana maupun prasarana dari pemerintah. Padahal, olahraga berkuda tergolong istimewa.

"Saya sudah menginventarisir para pemilik kuda di Madura. Setiap bulan kita agenda pertemuan," jelasnya.

Agenda terdekat, sambung Soleh, pecinta kuda di Madura akan menggelar lomba sprin atau pacuan kuda khas Madura seperti karapan sapi pada 30 Agustus 2020 di lapangan Desa Sendang Laok, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

"Kalau olahraga berkuda mendapat dukungan penuh dari pemerintah tentu sangat mudah melahirkan atlet berkuda dari Madura. Saya akan terus berjuang untuk itu," ungkap Soleh Abdijaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES