Toni Rupilu: Piala Dunia U-20 dan Penggembokan Karanggayam adalah Paradoks!

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung mereda berimbas pada industri sepak bola, dimana salah satunya ada Persebaya Surabaya. Kondisi finansial yang tidak stabil turut membuat sejumlah klub harus bertahan dengan berdarah-darah.
Sebagai klub, Persebaya tidak hanya diuji soal finansial. Kasus sengketa lapangan Karanggayam antara Persebaya dengan Pemkot Surabaya masih juga belum selesai sejak 2010.
Advertisement
Walaupun pada bulan November lalu Pengadilan Tinggi Jawa Timur sudah menolak banding atas lapangan tersebut, sampai saat ini Bajol Ijo masih belum bisa menggunakan hak guna pakainya. Kondisi lapangan yang masih digembok tidak memungkinkan bagi pemain muda binaan Persebaya untuk memasuki area tersebut.
Padahal Surabaya sendiri akan menjadi tuan rumah pada perhelatan Piala Dunia U-20 tahun 2021 nanti. Ditanya mengenai keterkaitan hal ini dengan kasus lapangan Karanggayam, Toni Rupilu, salah satu pengamat sepak bola yang juga aktif mengawal pergerakan Persebaya menjawab bahwa hal tersebut bagaikan sebuah paradoks.
“Jadi kalau untuk mengamankan Tambaksari dan GBT jadi venue (lokasi perhelatan) ya silahkan. Itu kan memang aset Pemkot tapi kalau sampai menggembok Karanggayam ini yang kontradiksi, paradoks istilahnya," ungkap Toni.
"Semangatnya katanya U-20 itu untuk memotivasi anak muda Surabaya bersepakbola sementara lapangan untuk pembinaanya digembok, lha ini kan paradoks," tambahnya.
Kendati Bonek sudah mendeklarasikan anti politik, dengan menangnya Eri Cahyadi sebagai Wali Kota Surabaya, Toni berharap agar Pemkot lebih memperhatikan nasib klub ini. Persebaya sudah banyak menorehkan prestasi untuk Indonesia, sudah sepatutnya pemerintah lebih peduli lagi.
“Kita tunggu lah, rekam jejak digital itu banyak. Mas Eri menyampaikan janji-janji sebelum beliau ikut Pilkada, bahwa Karanggayam tidak akan digembok. Semoga Pemerintahan yang baru ini akan berpihak ke persebaya,” harap Toni.
Perbincangan lengkap TIMES Indonesia bersama Toni Rupilu mengenai ketidakadilan yang Persebaya dapatkan selama ini dapat Anda saksikan pada akun Youtube TIMES Podcast Surabaya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |