Eky Taufik Ungkap Alasan Hengkang dari Persela Lamongan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Persela Lamongan dipastikan kehilangan salah satu sosok penting di lini pertahanan, setelah Eky Taufik Febriyanto memutuskan untuk hengkang.

Pemilik nomor punggung 30 tersebut diketahui meninggalkan Laskar Joko Tingkir ketika mengucapkan kalimat perpisahan melalui akun instagram pribadinya, dengan menandai CEO Persela, Yuhronur Efendi, Manajer Persela, Edy Yunan Achmadi serta akun resmi Persela.

Advertisement

"Assalamualaikum... Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepda bapak bupati sekaligus CEO persela @yuhronur_yes, manager persela bapak @yunan.persela dan semua jajaran managemen serta staff pelatih dan semua suporter setia persela lamongan. Dengan kerendahan hati dan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada semua pihak yang sudah menerima saya menjadi keluarga besar @perselafc kurang lebih hampir 11 tahun ini, saya untuk tahun ini mohon izin pamit dari keluarga besar @perselafc," tulis Eky dalam unggahannya.

Dalam unggahannya, Eky juga mengaku cukup berat untuk meninggalkan Persela. Namun situasi saat ini membuat Eky harus memutuskan untuk meninggal klub yang hampir 11 tahun dibelanya itu.

"Bukan karena ada hal-hal lain yang membuat saya pamit, tapi ini tentang lebih kepada keluarga saya. Terima kasih banyak suport dan dukungannya untuk saya selama ini. Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya, saya sangat bangga dan merasa terhormat bisa menjadi bagian sejarah di dalam tim yang mempunyai sejarah yang sangat luar biasa di persepakbolaan tanah air, semoga @perselafc semakin jaya,aamiinn," tulis Eky.

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut terkait hal yang mendasari untuk meninggalkan Persela, Eky menyebut bahwa dirinya ingin lebih dekat dengan keluarganya yang ada di Sragen, Jawa Tengah.

"Biar bisa dekat keluarga mas intinya," kata Eky, saat dikonfirmasi, Jumat (30/4/2021).

Eky Taufik juga menegaskan bahwa keputusannya hengkang dari Persela sudah mendapat restu dari manajemen Persela.

"Ndak ada masalah sama sekali mas, sama manajemen, saya datang ke Persela dengan cara baik-baik, saya pamitan juga dengan cara baik-baik mas," ucap Eky.

Sementara itu, Asisten Manajer Persela, Agus Haryono menyebut bahwa kepergian Eky dari Persela merupakan hal yang wajar di dunia sepakbola profesional.

"Dalam sepak Bola profesional datang dan pergi bagi pemain dan pelatih adalah hal yang lumrah, karena semua ada aturan dalam klausul kontrak. Di dalam klausul kontrak juga terdapat kesepakatan yang menyangkut masalah durasi waktu," kata Agus.

Meski demikian, menurut Agus, melepas Eky menjadi hal yang begitu berat. Hal itu sangat wajar, karena Eky sudah menjadi bagian Persela selama kurang lebih 11 tahun.

"Eky di Persela memang merupakan salah satu sosok senior yang tentunya mempunyai ikatan emosional yang kuat dengan Persela. Hal itu karena dia adalah termasuk salah satu pemain yang cukup lama membela Persela," tuturnya.

Agus berharap, pilihan untuk hengkang dari Persela Lamongan menjadi keputusan terbaik untuk Eky Taufik. "Kami menyadari bahwa dia saat ini dibutuhkan oleh tim yang ada di daerahnya, sebagai putra daerah bisa jadi merasa terpanggil untuk ikut berpartisipasi dalam perkembangan sepak bola di sana. Intinya kami sangat menghargai keputusannnya dan kita juga mendukung dia, semoga dia sukses di sana," ujar Agus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.