Maurizio Sarri Sang Perokok Berat, Resmi Nahkodai Lazio

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Semakin kompetitifnya Serie A musim 2021-2022 membuat semua tim berbenah. Tak terkecuali Lazio yang menjadi rival sekota AS Roma.
Kedatangan Jose Mourinho menjadi juru taktik Roma membuat persaingan semakin ketat. Semua tim berbenah, Juventus mengganti Andrea Pirlp dengan Massimiliano Allegri. Inter Milan yang ditinggal Antonio Conte mencomot Simone Inzaghi yang membuat Lazio tampil menjadi tim yang diwaspadai.
Advertisement
Lazio pun ikut berbenah agar tetap bisa bersaing Serie A dan memenangkan setiap laga derby Della Capitale melawan Roma.
Mantan pelatih Chelsea dan Juventus, Maurizio Sarri resmi ditunjuk menukangi Biancocelesti atau tim Biru Langit.
Pelatih yang identik dengan rokok ini akan menukangi Lazio hingga 2024. Disebut-sebut gaji yang akam diterima oleh Sarri sebesar 3 juta Euro tiap musimnya.
Clue yang diberikan Lazio sebelum mengenalkan Sarri (Foto: twitter/@sslazio)
"SS Lazio mengumumkan bahwa Maurizio Sarri adalah pelatih baru untuk tim utama," bunyi pernyataan Lazip melalui situs resmi klub, sslazio.it.
Ada yang unik dalam pengenalan pelatih kelahiran Naples 62 tahun lalu tersebut. Lazio melakukan update pada feed akun sosial medianya, dengan emotikon Rokok dan Bangunan Bank.
Seperti yang diketahui, Sarri merupakan pelatih yang terkenal sebagai perokok berat, bahkan dalam sehari bisa menghabiskan 60 hingga 80 batang rokok.
Juventus yang pernah mendapatkan servisnya pernah dibuat kesal karena Sarri tak mau berhenti atau setidaknya mengurangi rokoknya. Padahal saat itu Sarri sedang menjalani pemuliham setelah terserang Penumonia.
Sementara itu, untuk emotikon Bangunan Bank. Sebelum terjun ke dunia sepakbola sebagai pelatih secara profesional, Sarri meruoakan seorang pegawai bank. Bahkan dulu ketika masih bermain di tim amatir, pada pagi hari Sarri bekerja dibank dan sore atau malam harinya dia akan berlatih seoakbola.
Pun begitu ketika memutuskan menjadi seorang pelatih di usia 30 tahun. Sarri tetap menyandang statusnya sebagai seorang pegawai Bank. Barulah setelah 9 tahun melanglang buana di tim-tim kecil, Sarri memutuskan sepenuhnya menjadi seorang pelatih dan melepas status seorang bankir.
Kini, buah kerja kerasnyamembuahkan hasil, selain sebagai pelatih papan atas, Sarri juga sudah mampu memberikan trofi bergengsi bagi klub yang dibelanya. Di antaranya, trofi Serie A bersama Juventus dan UEFA Europa League bersama Chelsea. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Sholihin Nur |