Olahraga

Sebanyak 15 Atlet Badminton Kota Tasikmalaya Siap Berlaga di BK Porprov Jabar 2022

Rabu, 30 Juni 2021 - 16:37 | 137.86k
Sejumlah atlet Badminton Kota Tasikmalaya menguji kemampuan di ajang seleksi BK Porprov 2022, di GOR Susi Susanti, Jalan Dadaha No. 11, Nagarawangi, Kota Tasikmalaya (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Sejumlah atlet Badminton Kota Tasikmalaya menguji kemampuan di ajang seleksi BK Porprov 2022, di GOR Susi Susanti, Jalan Dadaha No. 11, Nagarawangi, Kota Tasikmalaya (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Sebanyak 15 atlet bulu tangkis putra dan putri Kota Tasikmalaya terpilih untuk mengikuti Babak Kualifikasi Porprov Jabar 2022 lewat seleksi yang digelar di GOR Susi Susanti. Ke 15 atlet itu sudah termasuk pemain cadangan dan segera diinformasikan ke Pengprov PBSI Jabar pada 30 Juni 2021.

Pelaksanaan seleksi dipantau langsung oleh Ketua KONI Kota Tasikmalaya H Arip Surahman, didamping Wakil Ketua Bidang Organisasi H Yono Kusyono serta Ketua PBSI Kota Tasikmalaya, H. Zenzen Jaenudin.

Advertisement

Dalam proses seleksi diwarnai keluhan dari atlet dan pemerhati olahraga.  Pasalnya sarana penerangan  di GOR satu-satunya yang punya empat lapangan tidak maksimal, sebagian lampu malah sudah redup, sehingga pencahayaan tidak normal.

Salah seorang tokoh masyarakat Kota Tasikmalaya yang juga wakil Ketua I  KONI H Yono Kusyono mengungkapkan keluhannya. Ia mengaku prihatin penerangan GOR  tidak layak, mestinya pihak terkait bisa memperbaikinya.

"Konsentrasi atlet sedikit terganggu dengan lampu penerangan yang kurang maksimal ini. Kita berharap pihak pengelola dapat segera memperbaiki kondisi penerangan GOR secepatnya,"ungkap Yono yang akrab disapa Apih kepada TIMES Indonesia di Sirkuit Bukit Peusar, Rabu (30/6/2021).

Badminton Kota Tasikmalaya 2Jajaran Pengurus KONI Kota Tasikmalaya dan Pengurus Cabang PBSI berfoto bersama di sela acara seleksi atlet BK, di GOR Susi Susanti, Jalan Dadaha No 11 Tasikmalaya (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Ketua PBSI didampingi tim penyeleksi Robi Muldani memahami bila ada keluhan yang membuat pada seleksi itu.  Pihaknya terpaksa memanfaatkan GOR Susi karena tidak ada lagi GOR representatif yang punya minimal empat lapangan.

"Kalau pakai GOR yang hanya memiliki dua lapang, proses seleksi bisa lebih dari dua hari. Sementara kita didesak agar nama atlet untuk BK harus segera disetorkan 30 Juni ini," kata Zenzen.

PBSI sendiri kata Zenzen sudah menginformasikan kondisi tersebut kepada pemerintah kota Tasikmalaya lewat instansi terkait. Namun hingga kini tak ada respons. "Pengcab PBSI ditekan harus bisa menuai prestasi, tetapi sarana pendukungnya kurang memadai," tuturnya.

Padahal dalam upaya pembinaan prestasi, selain nutrisi yang harus diberikan para atlet selama proses persiapan, daya dukung sarana prasarana menjadi instrumen penting yang mesti jadi perhatian dari setiap insan olahraga.

Badminton Kota Tasikmalaya 3Wakil Ketua I Bidang Organisasi H Yono Kusyono memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia, Rabu (30/6/2021) (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

"Kalau bicara pembinaan prestasi, proses dari mulai seleksi atlet, pemusatan hingga nutrisi harus jadi perhatian. Idealnya pemerintah tak sekadar mengurus ongkos keberangkatan ke BK nya saja, tetapi prosesnya juga jangan diabaikan," ujarnya.

Dia berharap agar kendala penerangan ini jadi perhatian. Robi pun tak menampik kualitas lampu penerangan di GOR itu sudah kurang maksimal.

"Memang sih lumayan mengganggu atlet yang tengah mengikuti seleksi. Untungnya mata para atlet masih cukup bagus. Hanya kalau lampu penerangan diperbaiki jelas akan sangat membantu," pungkasnya terkait fasilitas bagi atlet Kota Tasikmalaya  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES