Manny Pacquiao Pensiun Jadi Petinju, Calonkan Diri Jadi Presiden Filipina

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Legenda tinju Manny Pacquiao mengumumkan pengunduran dirinya dari olahraga melalui facebook pada Rabu (28/9/2021). Dan ia akan fokus pada politik. Ia akan mencalonkan diri sebagai Presiden Filipina 2022.
Selama ini, Man Pac telah membagi waktunya sebagai politikus, senator Filipina dan sebagai petinju di atas ring.
Advertisement
Seperti dilansir BBC, dia adalah juara dunia multi-divisi. Satu-satunya petinju yang memegang kejuaraan dunia dalam empat dekade berbeda
Pertarungan terakhir petinju berusia 42 tahun itu dikalahkan oleh atlet Kuba, Yordenis Ugas di Las Vegas bulan lalu.
"Saya baru saja mendengar bel terakhir. Tinju sudah berakhir," tulis Pacquiao.
Dalam sebuah video yang diposting di media sosial itu, Pacquiao menggambarkan pensiun sebagai "keputusan tersulit" dalam hidupnya.
Ia menambahkan tinju telah memberinya kesempatan untuk berjuang keluar dari kemiskinan dan keberanian untuk mengubah lebih banyak kehidupannya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para penggemarnya, teman-teman dan semua orang yang mendukungnya sepanjang karirnya. Terutama pelatih lama Freddie Roach yang dia gambarkan sebagai keluarganya, saudara laki-laki sekaligus temannya.
"Saya tidak akan pernah melupakan apa yang telah saya lakukan dan capai dalam hidup saya," katanya.
Setelah tumbuh dalam kemiskinan di selatan Filipina, Pacquiao pindah ke ibu kota Manila saat remaja untuk memulai karir tinju yang kemudian menjadikannya salah satu atlet dengan bayaran paling tinggi di dunia.
Ia memenangkan gelar besar pertamanya pada tahun 1998 pada usia 19, mengalahkan Chatchai Sasakul dari Thailand untuk gelar kelas terbang WBC.
Dalam tiga tahun ia bertarung di Las Vegas, mengalahkan Lehlohonolo Ledwaba dari Afrika Selatan untuk gelar kelas bantam super IBF di MGM Grand tempat sebagian besar pertarungannya dalam dua dekade berikutnya.
Dia sekarang dianggap sebagai salah satu petinju profesional terhebat sepanjang masa, memenangkan 12 gelar berbeda di delapan divisi berat dan merupakan satu-satunya petinju yang memegang kejuaraan dunia selama empat dekade.
Pada Juli 2019, Pacquiao menjadi juara dunia kelas welter tertua dalam sejarah pada usia 40 tahun ketika ia mengalahkan Keith Thurman untuk memenangkan gelar kelas welter WBA (Super), meskipun gelarnya dicabut pada Januari 2021 karena tidak aktif.
Ia pensiun dengan catatan 62 kemenangan, delapan kekalahan, dan dua kali seri. Pacquiao memasuki dunia politik pada 2010 ketika ia memenangkan kursi di majelis rendah kongres Filipina, sebelum terpilih untuk masa jabatan enam tahun di majelis tinggi pada 2016.
Manny Pacquiao mengkonfirmasi awal bulan ini niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Filipina setelah dia dicalonkan sebagai kandidat oleh faksi partai yang berkuasa, PDP-Laban.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |