Olahraga Haji 2022

Kasi Linjam Madinah: Alhamdulillah, Jemaah Lancar Beribadah di Madinah

Senin, 20 Juni 2022 - 18:52 | 59.71k
Kasi Perlindungan Jemaah (Linjam) Daker Madinah, Harun Al Rasyid (tengah), saat berada di pos sektor khusus Masjid Nabawi. (FOTO: Yatimul Ainun/TIMES Indonesia)
Kasi Perlindungan Jemaah (Linjam) Daker Madinah, Harun Al Rasyid (tengah), saat berada di pos sektor khusus Masjid Nabawi. (FOTO: Yatimul Ainun/TIMES Indonesia)
FOKUS

Haji 2022

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADINAH – Jemaah calon haji Indonesia (JCH Indonesia) gelombang pertama, yang langsung ke Madinah, sejak 13 Juni 2022, jemaah mulai berangsur didorong ke Makkah. Jemaah di Madinah sudah mulai berkurang. Tim perlindungan jemaah (Linjam) Madinah sangat bersyukur, selama jemaah di Madinah bisa beribadah dengan lancar dan tenang.

"Alhamdulillah, jemaah selama di Madinah bisa beribadah dengan tenang dan khusuk. Tidak banyak temuan kasus atau masalah yang menonjol. Ada memang beberapa jemaah yang telapak kakinya melepuh, ada yang tidak tahu arah pulang ke hotel. Tapi bisa diatasi semua," kata Kasi Linjam, Harun Al Rasyid, Senin (20/6/2022).

Advertisement

Jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman. Suasana kondusif. Pantauan dari masing-masing pos sektor khusus di Masjid Nabawi, pelayanan petugas sangat efektif. "Ada lima Pos yang ada di Masjid Nabawi. Petugas juga terus keliling supaya bisa maksimal dalam melayani jemaah. Terutama saat ada antrian mau ke Raudhah," jelas Harun.

Saat ini, jemaah di Madinah memang terus berkurang. Karena sudah didorong ke Makkah. Dan di Makkah sudah mulai menerima jemaah calon haji. Baik yang dari Madinah atau jemaah dari gelombang kedua yang langsung mendarat di Bandara Internasional King Abdul Azis. "Namun, walau jemaah sudah berkurang, pelayanan dan perlindungan tetap harus maksimal," tegas Harun.

Sementara itu, untuk mengatasi jemaah yang kehilangan atau ketinggalan barang selama di Masjid Nabawi, sudah disediakan tempat khusus dan jemaah bisa langsung menghubungi petugas. Karena ada petugas khusus yang mengamankan barang yang ketinggalan atau hilang. "Sudah ada surat resmi dari pihak Masjid Nabawi. Jika tidak ada surat resmi (Tasrih) akan dinilai pencuri dan akan diamankan pihak keamanan Masjid Nabawi," jelas Harun.

Jika pemilik barang kata Harun, sudah geser ke Makkah, barang tetap aman dan akan dibawa ke Makkah. "Yang penting ditemukan alamat hotel dan nama pemiliknya. Bahkan bisa diberikan nanti setelah tiba di Indonesia," aku Harun.

Harun menambahkan, tahun 2022 memang ada perbedaan menonjol di Masjid Nabawi. Yakni, aturan masuk ke Raudhah. Jemaah harus punya Tasrih atau pakai aplikasi Eatmarna. Jika tidak pakai keduanya, JCH Indonesia tidak boleh masuk Raudhah.

Ada indikasi memang kata Harun, ada oknum diketahui memalsukan Tasrih supaya bisa masuk ke Raudhah. Namun, indikasi itu sudah bisa diatasi dan ditangani petugas. Tidak sampai dilakukan penahanan. "Hal ini jangan dicontoh. Kita ikuti saja aturan yang sudah menjadi ketetapan dari pihak Masjid Nabawi. Beribadahlah di tanah suci dengan baik dan benar," saran Harun.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES