Olahraga

Dongkrak Prestasi, Perbasi Kota Kediri Bakal Fokus Pembinaan KU, Pelatih, dan Wasit  

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 18:39 | 118.07k
Pertandingan bola basket antar pelajar di kota Kediri. (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Pertandingan bola basket antar pelajar di kota Kediri. (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRIPerbasi Kota Kediri, sebagai induk olahraga bola basket, menyiapkan langkah pembinaan dan pembibitan mulai dari pemain serta pelatih dan wasit bola basket. Langkah ini diambil karena prestasi bola basket Kota Kediri selama beberapa tahun belakangan seperti meredup. Hal itu semakin buruk dengan adanya pandemi dua tahun terakhir. 

Jangankan kompetisi, kegiatan ekstrakurikuler bola basket di sekolah juga tidak bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Hal itu membuat bola basket kota Kediri semakin sulit bersaing dengan wilayah tetangga mereka seperti Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung.  

Advertisement

Setelah pandemi melandai, kompetisi bola basket pelan-pelan di Kota Kediri mulai digelar, salah satunya Wali Kota Cup yang baru berakhir beberapa hari yang lalu. Kompetisi pertama usai pandemi ini, memunculkan SMKN 1 Kota Kediri sebagai juara putra dan SMAN 2 Kota Kediri sebagai juara putri di kategori SMA. Kompetisi ini juga mempertandingkan tingkat SD dan SMP.  

Dengan kompetisi mulai muncul, pembibitan dan pembinaan juga mulai ditata. Tak ingin bola basket Kota Kediri terus terpuruk, Perbasi Kota Kediri, sebagai induk olahraga bola basket, menyiapkan langkah pembinaan dan pembibitan mulai dari pemain serta pelatih dan wasit bola basket. 

Untuk pemain, Divisi Sumber Daya Manusia Perbasi Kota Kediri Afif Nur Rahmadi mengungkapkan kedepan pembinaan dan pembibitan akan diarahkan ke kelompok umur (KU), seperti yang ada pada sepakbola. Saat ini untuk pembinaan kelompok umur memang minim.  

Kebanyakan pembinaan bola basket lebih fokus pada sekolah masing-masing, sedangkan di klub juga tidak banyak pembinaan kelompok umur. Beberapa waktu lalu, dua atlet tingkat SMA di kota Kediri berhasil menembus tim Provinsi Jatim dan melaju meraih tiga besar di gelaran Pekan Olahraga Pelajar Nasional. 

"Kompetisi di Provinsi Jatim tidak antar sekolah, tetapi kelompok umur, seperti sepakbola. Dari Pengprov Jatim berpesan untuk kejuaraan kelompok umur, kota Kediri sebaiknya bisa mengirim wakil," tuturnya, Sabtu (15/10/2022). 

Memiliki bibit-bibit basket usia dini yang bagus tidak akan menorehkan prestasi tanpa bimbingan pelatih. Apalagi saat ini kemampuan dan skill bakat-bakal bola basket di Kota Kediri sudah semakin merata. Karena itu kedepan Perbasi Kota Kediri juga berniat melakukan penataran pelatih. 

Tidak hanya pelatih yang sudah berlisensi tapi juga pelatih yang belum memiliki lisensi. Saat ini sendiri di kota Kediri karena keterbatasan pelatih berlisensi, ada tiga sekolah yang dilatih oleh satu pelatih.

Lisensi minimal bagi seorang pelatih basket untuk skala kota atau kabupaten adalah C, jika ingin melatih ke tingkatan yang lebih tinggi seperti provinsi maka wajib meningkatkan lisensi menjadi B. Penataran sendiri nantinya akan fokus pada guru-guru olahraga di sekolah. Diklat kepelatihan menurut rencana akan dilakukan bersama Pengrov Perbasi Jatim. 

"Gambarannya untuk penataran pelatih kita fokuskan guru-guru sekolah. Kita rencanakan setiap sekolah harus mempunyai lisensi, minimal C berarti. Dengan banyak sekolah atau guru olahraga yang mempunyai lisensi itu akan lebih mudah dalam pembinaan," tambah Afif.

Hal yang sama juga berlaku pada wasit bola basket. Saat ini wasit bola basket di Kota Kediri masih minim, meskipun ada salah satu wasit wanita yang memegang lisensi internasional. Pengembangan kualitas wasit juga akan dilakukan dengan mengirim sejumlah talenta wasit ke penataran dan diklat, serta bekerja sama dengan sejumlah kampus di kota Kediri yang memiliki program pendidikan olahraga.

Jika ketiga elemen tersebut, mulai dari pembinaan kelompok umur, pelatih dan wasit sudah tertata dan terpenuhi, diharapkan bisa ikut mengembangkan kualitas kompetisi yang ada di Kota Kediri. 

Baik itu tingkat klub, kelompok umur serta tingkat sekolah. Dengan semakin banyak kompetisi antar sekolah akan mendorong ketiga elemen tadi untuk lebih bekembang lagi. Menurut Afif setiap tahun idealnya ada dua kompetisi bola basket. 

"Kompetisi antar sekolah bisa menjadi wadah pembinaan. Dengan adanya kompetisi antar sekolah nantinya wasit, pelatih serta pemain akhirnya punya kesempatan lebih," ujarnya terkait perkembangan bola basket Kota Kediri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES