Padahal Tak Digaji Sepeserpun, Mengapa Kursi Ketua Umum PSSI Jadi Rebutan?

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Komite Pemilihan PSSI sudah mengumumkan 100 nama yang akan bertarung untuk mengisi kursi Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027.

Dari jumlah itu, 5 orang merupakan bakal calon ketua umum, 17 calon wakil ketua umum, dan 78 bakal calon Exco. Pada pencalonan kali ini, setidaknya ada 4 nama yang merupakan pejabat negara.

Advertisement

Sebut saja Erick Thohir, sebagai Menteri BUMN, Zainudin Amali, Menteri Pemuda dan Olahraga, La Nyala Mattalitti, Ketua DPD RI, dan John Wempi Witopo, Wakil Menteri Dalam Negeri.

Diketahui, posisi Exco PSSI yang juga terdiri dari ketum dan waketum tidak digaji. Mereka yang digaji secara rutin hanya jajaran pengurus di sekretariat, seperti sekretaris jenderal, direktur, manajer dan staf-staf.

Mengapa kursi pengurus PSSI tetap menjadi rebutan?

Pengamat sepakbola Akmal Marhali mengatakan, sepakbola adalah olahraga paling dikenal di Indonesia. Kata dia, itu tak heran mengapa banyak pejabat yang mendaftar jadi pengurus PSSI.

"Artinya mendapat perhatian mayoritas masyarakat. Kalau bicara mayoritas, maka secara tidak langsung siapa pun Ketum PSSI akan populer," katanya dikutip dari Kompas.com.

Popularitas ini, kata dia, yang dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk mendongkrak elektabilitas atau popularitas. "Sepakbola kita selalu menjadi kendaraan politik buat orang-orang yang ingin menaikkan elektabilitas," ujarnya.

Erick Thohir Kandidat Terkuat Ketum PSSI

Erick Thohir jadi salah satu kandidat terkuat menjadi ketua umum PSSI. Bukan tanpa alasan Erick Thohir dijagokan akan menakhodai PSSI berikutnya dalam menggantikan Mochamad Iriawan, selain karena "orang" Istana, ia juga memiliki pengalaman positif di dunia sepakbola. Salah satunya pernah menjadi Presiden Inter Milan.

Dukungan untuk menjadi Ketum PSSI pun bermunculan. Mulai dari menteri hingga artis. Sebut saja Zulkifli Hasan. Menteri Perdagangan itu menilai, Erick Thohir adalah kandidat yang tepat.

"Ini baru kandidat yang tepat untuk memimpin PSSI. Kenapa? Ya karena pasti punyak nyali," kata Zulkifli Hasan dikutip dari akun Twitternya.

Ketum PAN itu menyebut, sepakbola merupakan olahraga yang paling disenangi masyarakat. Tentunya, banyak yang berharap laga sepakbola menjadi hiburan, bukan menjadi kerusuhan.

"Untuk itu sepakbola kita harus ramai dengan kabar gembira, liga harus berjalan baik, pemain sejahtera, suporter dewasa dan lain-lain. Bukan malah kabar duka, kerusuhan, pengaturan skor atau semacamnya," jelasnya.

"Pendek kata, kita semua pasti ingin sepakbola Indonesia baik liga maupun timnasnya maju serta berprestasi," katanya lagi.
 
Ia pun berharap, PSSI bisa dipimpin oleh sosok yang bisa mengwujudkan harapan seluruh pecinta sepakbola di tanah air. "Dari itu besar harapan kita ketua umum PSSI yang baru nanti mampu mewujudkan keinginan dan cita-cita seluruh penggemar sepakbola tanah air tersebut," ujarnya.

Selain Zulkifli Hasan, Raffi Ahmad juga mendukung Erick Thohir menjadi ketua umum PSSI yang baru. Ia menyebut Erick Thohir adalah sosok yang tepat membenahi sepakbola Indonesia.

"Kita dukung Pak Erick karena kita yakin Pak Erick punyak nyali untuk membenahi sepakbola Indonesia," katanya kepada wartawan.

Suami Nagita Slavina itu juga menyebut, Erick Thohir memiliki pengalaman yang bagus dalam dunia sepakbola. Oleh karenanya, ia yakin di tangan Erick Thohir, sepakbola Indonesia akan semakin maju.

"Karena dengan nyali Pak Erick, dengan keberaniannya, dengan kepemimpinannya yang modern, Pak Erick bisa mengubah sepakbola Indonesia yang bersih, maju, dan modern," katanya.

Ia pun mengaku, dirinya dengan teman-teman seperti Kaesang Pangarep, Atta Halilintar, hingga Baim Wong, siap membantu Erick Thohir dalam mendorong perbaikan PSSI dan iklim sepakbola Indonesia. "Kita yakin Pak Erick Thohir pasti bisa. Sukseskan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.