Musim Depan Lebih Berat, Persik Kediri Evaluasi Performa Saat Pra Musim

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Klub-klub peserta Liga 1 musim 2023/2024 masih akan sama seperti sebelumnya. Dengan tidak adanya promosi dan degradasi pada musim sebelumnya, klub yang berlaga di Kompetisi sepakbola kasta tertinggi sepakbola Indonesia itu tidak mengalami perubahan. Namun meski klub peserta masih sama, bukan berarti kekuatan masing-masing tim juga masih akan sama. Adanya regulasi baru tentang pemain asing, kekuatan klub peserta Liga 1 juga turut banyak berubah.
Kapten Persik Kediri Arthur Irawan mengungkapkan, kompetisi musim depan akan lebih berat dari sebelumnya. "Musim depan akan lebih berat. Tim-tim lain sudah melakukan persiapan. Tim-tim juga lebih bagus," tutur pemilik nomor punggung 8 di Persik, Senin (19/06/2023).
Advertisement
Persik Kediri sampai saat ini telah mendatangkan sejumlah pemain baru untuk memperkuat skuad mereka. Di sektor depan ada penyerang asal Brazil Pedro Paulo, di tengah Supriadi didatangkan dari Persebaya. Sementara di lini belakang Persik menghadirkan Ahmad Agung, Simen Lyngbo serta M Hary Fatwa Nasution. Untuk di sektor penjaga gawang, Persik memperkuat jajaran kiper mereka dengan memulangkan kiper muda Eko Saputro.
Persik Kediri sendiri sudah melakukan dua kali uji coba yakni melawan Dewa United dan Madura United. Keduanya berakhir dengan kekalahan. Dua kekalahan itu menurut Arthur memberikan banyak pelajaran bagi tim Macan Putih, Julukan Persik Kediri.
"Mending kalah sekarang, belajar dan evaluasi sekarang, daripada saat di Liga (kompetisi). Pra musim waktunya untuk meningkatkan peforma dan melihat kekurangan tim," tambahnya lagi.
Persik Kediri mengakhiri musim dengan finish di posisi 11 klasemen Liga 1 musim 2022/2023.
Skuad Macan Putih, julukan Persik Kediri mengumpulkan 44 poin atau sama dengan penghuni peringkat 10 Persis Solo. Perbedaan defisit gol menempatkan Persis Solo diatas Persik Kediri. Sementara Arema FC di posisi 12 mengumpulkan 42 poin.
Finish di peringkat 11 merupakan hasil yang manis bagi Persik Kediri. Pasalnya tim yang bermarkas di Stadion Brawijaya, Kota Kediri itu sempat menghabiskan lebih dari separuh musim di dasar klasemen. Persik mulai meninggalkan posisi juru kunci setelah menahan imbang Bali United 1-1 di pekan 24. Setelah itu meski sempat kalah dari PSM Makassar di pekan ke 25, Persik terus memperbaiki posisi mereka.
Putaran kedua menjadi momentum kebangkitan Persik. Kombinasi pemain baru dengan taktik dan permainan yang lebih padu membawa Persik mencatatkan 11 kemenangan selama putaran kedua.
Dari 11 kemenangan itu bahkan 9 diantaranya didapat secara beruntun, mengantarkan Persik menyamai rekor sang juara musim ini PSM Makassar. Rekor itu terhenti di laga terakhir mereka melawan Persis Solo, dimana Persik kalah tipis 1-0.
Musim depan, Arthur menegaskan Persik mengincar posisi yang lebih baik lagi. "Kita tidak mau muluk-muluk, kita hanya mau lebih bagus musim lalu. Kita fokus game per game," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |