Olahraga Derap Nusantara

Atalanta Juara Liga Europa dengan Memutus Rekor Tak Terkalahkan Leverkusen

Kamis, 23 Mei 2024 - 08:31 | 27.41k
Bek Atalanta Matteo Ruggeri mengangkat trofi Liga Europa setelah Atalanta mengalahkan Bayer Leverkusen 3-0 dalam final Liga Europa di Dublin Arena, Irlandia, 22 Mei 2024. (Photo: Paul ELLIS/ AFP)
Bek Atalanta Matteo Ruggeri mengangkat trofi Liga Europa setelah Atalanta mengalahkan Bayer Leverkusen 3-0 dalam final Liga Europa di Dublin Arena, Irlandia, 22 Mei 2024. (Photo: Paul ELLIS/ AFP)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAAtalanta menorehkan sejarah baru dengan merengkuh gelar juara Liga Europa 2023/2024 setelah mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor 3-0 di Stadion Aviva, Dublin, Kamis (23/5) dini hari WIB.

Ademola Lookman menjadi bintang utama Atalanta dengan hattricknya di laga ini. Trofi ini menjadi yang kedua bagi Atalanta setelah sebelumnya meraih Coppa Italia pada musim 1961/1963.

Advertisement

Di sisi lain, Leverkusen harus puas menjadi runner-up di final Liga Europa. Tim besutan Xabi Alonso ini gagal memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka yang terhenti di pertandingan ke-51.

Jalannya Pertandingan

Atalanta langsung tancap gas sejak awal pertandingan, meskipun Leverkusen tetap mendominasi penguasaan bola. Tekanan Atalanta membuahkan hasil pada menit ke-12 saat Ademola Lookman membuka skor melalui tendangannya setelah menerima umpan dari Teun Koopmainers.

Gol tersebut semakin menambah kepercayaan diri Atalanta. 14 menit kemudian, Lookman kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah memaksimalkan operan Granit Xhaka yang dipotongnya.

Leverkusen baru mendapatkan peluang emas di menit ke-35 melalui Alejandro Grimaldo, namun tendangannya berhasil diblok oleh kiper Atalanta, Juan Musso.

Charles de Ketelaere hampir mengunci kemenangan Atalanta di babak pertama, namun tendangannya dari luar kotak penalti berhasil ditepis oleh Kovar.

Memasuki babak kedua, Leverkusen tampil lebih menekan untuk mengejar ketertinggalan. Namun, upaya mereka kembali digagalkan oleh Lookman yang mencetak gol ketiganya di menit ke-75.

Gol ini berawal dari serangan balik Atalanta, di mana Gianluca Scamacca memberikan umpan silang kepada Lookman yang kemudian melesakkan tendangan ke pojok atas gawang Leverkusen.

Leverkusen terus berusaha mencetak gol di 15 menit terakhir pertandingan, namun skor 3-0 tetap bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Atalanta asuhan Gian Piero Gasperini pun dinobatkan sebagai juara baru Liga Europa.

Atalanta Pantas Menang

Kemenangan Atalanta di laga ini tak lepas dari kegemilangan Ademola Lookman yang mencetak hattrick. Tak hanya itu, Atalanta juga tampil disiplin dalam bertahan dan efektif memanfaatkan peluang yang ada.

Di sisi lain, Leverkusen tampil kurang beruntung dengan beberapa peluang emas yang gagal mereka konversikan menjadi gol. Kehilangan Granit Xhaka di babak pertama akibat kartu merah juga menjadi faktor yang menghambat permainan mereka.

Kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi Atalanta. Gelar juara Liga Europa ini menjadi bukti nyata perkembangan klub asal Bergamo ini dalam beberapa tahun terakhir.

Bagi Gian Piero Gasperini, ini merupakan trofi pertama di kancah Eropa bersama Atalanta. Kemenangan ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan diri timnya untuk mengarungi musim depan.

"Kami bangga sekali karena cara kami juara, kami mengalahkan Liverpool ketika mereka masih memuncaki Liga Premier, Sporting yang juara Liga Portugal dan kini Bayer Leverkusen yang mendominasi Bundesliga,” kata Gasperini. “Saya harus berterima kasih kepada para pemain saya, performa mereka sungguh luar biasa," lanjutnya.

Sementara itu, Lookman menyebut sukses ini momen terbaik dalam hidupnya setelah mencetak tiga gol yang membawa Atalanta meraih trofi besar kedua dalam sejarah klub ini sejak mengangkat Coppa Italia pada 1962-1963.

"Ini malam terbaik dalam hidup saya. Penampilan yang luar biasa yang dipersembahkan tim, kami juara, kami juara, kami juara! Tidak banyak yang bisa dikatakan, tapi ini sungguh fantastis," kata pemain terbaik  final Liga Europa ini.

Sementara bagi Leverkusen, kegagalan di final ini menjadi pil pahit yang harus mereka telan. Namun, mereka tetap patut dipuji atas pencapaiannya lolos ke final Liga Europa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES