Olahraga

Top Scorer di MilkLife Soccer I, Bonita Cilik Wakili Indonesia Merumput di China 

Sabtu, 07 September 2024 - 17:41 | 76.08k
Locita Waranggani saat unjuk kemampuan memainkan kulit bundar jelang laga MilkLife Soccer Challenge-Surabaya Series 2 di Stadion Brawijaya Kodam V, Sabtu (7/9/2024).  (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Locita Waranggani saat unjuk kemampuan memainkan kulit bundar jelang laga MilkLife Soccer Challenge-Surabaya Series 2 di Stadion Brawijaya Kodam V, Sabtu (7/9/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Surabaya merupakan gudang pemain sepakbola andal. Bibit-bibit muda terus muncul. Laga lapangan hijau tak pernah sepi peminat. Olahraga ini bahkan telah mengantarkan para pemuda merumput hingga tingkat internasional. Seperti kisah Locita Waranggani, siswa SDN Pacar Keling V Surabaya. Top Scorer MilkLife Soccer Challenge Surabaya Series 1 2024 ini, baru saja pulang dari negeri Tirai Bambu selama satu minggu.

Locita bersama dua pemain jebolan MilkLife Soccer Challenge 2024 lainnya, yakni Zian Aisyah Rahmadani dan Adinda Resti Widayati masuk dalam skuad Indonesia untuk bermain di ajang Universal Youth Cup U12 di China pada Agustus lalu.

Advertisement

Locita-Waranggani-bersama-ibunda.jpgLocita Waranggani bersama ibunda, Mela Damayanti, Sabtu (7/9/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Bakat Locita memang menonjol saat memperkuat Tim Kategori Usia (KU) 10 SDN Pacarkeling V-186 A beberapa waktu lalu.

Ia mengikuti MilkLife Soccer Challenge di Surabaya sejak series 1. Kala itu, Locita mampu menunjukkan performa impresif dan membawa pulang gelar top scorer KU 10.

Coach-Timo.jpgCoach Timo saat memberikan arahan jelang laga MilkLife Soccer Challenge-Surabaya Series 2 di Stadion Kodam V/Brawijaya, Sabtu (7/9/2024).(FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Berkat kemampuan mengolah bola di lapangan hijau, ia pun dilirik oleh Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia (BLiSPI) yang kemudian menerbangkan para pesepakbola muda ke China. Tak terkecuali, Locita sang Bonita, sebutan untuk pecinta klub Persebaya Surabaya.

Locita bercerita, pertandingan internasional pertamanya itu sangat berkesan dengan membawa nama Indonesia di pundaknya.

“Aku senang banget kemarin bermain dengan BLiSPI di China karena membawa nama Indonesia. Bisa bertemu tim dari negara lain jadi belajar lebih bagaimana cara mereka bermain. Ini memang cita-cita aku untuk bisa mewakili negara, apalagi jika nanti bisa masuk ke timnas putri Indonesia,” ucap siswi yang mengidolakan pemain Timnas Putri Indonesia, Claudia Scheuneumann dan Zahra Muzdalifah itu. 

Siswa Sekolah Sepak Bola Bintang Utama ini bahkan mencetak satu gol meskipun kalah dari lawan. Sempat berhadapan dengan Tanzania, Kroasia, Italia, dan beberapa tim China. Meskipun Indonesia hanya masuk peringkat 16 besar dari total 32 peringkat, tak melemahkan semangat para delegasi muda sepakbola ini. 

"Susah ngadepin mereka, karena body-nya besar dan tinggi. Paling susah lawan Tanzania dan Italia. Banyak main long ball atau bola atas," akunya.

Locita Waranggani berharap kelak ia bisa masuk memperkuat Timnas Indonesia. Setidaknya ia telah menjadi bagian dari 14 pemain yang diterbangkan ke China. Karena seleksi sendiri sangat ketat. Mereka diambil dari daerah berbeda. Surabaya, Solo, Sumatera, Bali.

"Saya sangat termotivasi melihat kehebatan teman-teman seperjuangan di tim ini," ucapnya. 

Suka Sepak Bola Sejak Kecil 

Locita menyukai sepak bola sejak usia empat tahun. Ia melihat kedua kakaknya bermain bola di sebuah gang. Locita pun langsung ikut gabung. Ternyata tendangan gadis kecil itu sangat keras dan menarik perhatian para pemain lainnya.

Sejak saat itu, orang tua Locita berinisiatif memasukkan anaknya ke sekolah sepak bola Mulyorejo FC.

Sama dengan kakaknya, sang ayah terutama berharap putri kecilnya dapat mengasah kemampuan dengan baik. Setelah cukup menempuh ilmu di Mulyorejo FC, kakak dan adik sama-sama pindah ke Bintang Utama FC sampai saat ini.

Locita harus meluangkan waktu untuk latihan rutin. Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu. Sebuah jadwal yang terbilang padat. Namun tekadnya telah membaja. Ia tak merasa lelah sama sekali.

Justru semakin berambisi meningkatkan performa dalam setiap pertandingan. Bahkan lagi-lagi ia malah menambah latihan futsal sebagai selingan. Setiap Senin, Rabu dan Sabtu. Tak heran jika ia mampu meraih prestasi sebagai top scorer.

"Sering latihan terus di rumah, kalau ada waktu kosong jangan main hape terus. Latihan passing kalau di rumah sama dribbling, kalau di lapangan latihan shooting," ungkap putri dari pasangan Mela Damayanti dan Sardiyoko ini. 

Dukungan dari orang tua juga sangat berpengaruh dalam menggapai cita-cita. Mela Damayanti sangat mengapresiasi impian besar putrinya dan selalu menemani saat latihan. 

"Saya sebetulnya juga nggak tega lihat anaknya gitu kadang kakinya sakit. Tapi karena kemauannya tinggi banget, ya udah kita dukung," ujarnya seraya melihat senyum Locita. 

Untuk itu, siswi kelas 4 yang terinspirasi gaya bermain Cristiano Ronaldo dan Tom Haye ini bertekad untuk terus mengasah kemampuannya demi menggapai cita-cita sebagai pemain sepak bola putri profesional melalui ajang MilkLife Soccer Challenge-Surabaya Series 2 2024. Hingga Sabtu (7/9/2024), Locita menjadi pencetak gol terbanyak sementara dengan torehan 32 gol.

Antusiasme Meningkat Tajam di Series 2 Surabaya 

Antusiasme peserta MilkLife Soccer Challenge Surabaya Series 2 meningkat tajam. Total ada 1.476 Siswi di Surabaya unjuk bakat mengolah si kulit bundar di lapangan hijau.

Mereka berasal dari 61 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) dari Kota Pahlawan dan sekitarnya. Mengambil bagian dalam turnamen sepak bola putri “MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 2 2024” yang berlangsung di Lapangan Marinir Bogowonto dan Stadion Brawijaya Kodam V pada 4 September hingga 8 September.

Kompetisi berlangsung selama lima hari. Para siswi terbagi dalam 132 tim yang terdiri dari 81 tim Kelompok Usia (KU) 12 dan 51 tim KU 10.

Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 1 2024, Mei lalu. Kala itu, di Series 1, terdapat 631 peserta yang berasal dari 33 MI dan SD dengan total 58 tim yang bertanding di lapangan hijau.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, meningkatnya jumlah peserta ini merupakan pembuktian ekosistem sepak bola putri usia dini semakin terpupuk dan tumbuh dengan baik.

Yoppy mengapresiasi antusiasme para pelajar putri Surabaya yang ingin terjun di dunia sepak bola. Hal ini menjadi harapan untuk mewujudkan cita-cita bangkitnya kejayaan sepak bola putri di Indonesia.

“Kami sangat senang kini banyak putri-putri Surabaya yang ambil bagian dalam dunia sepak bola usia dini," ungkapnya.

Ia berharap para putri dapat bersaing dengan meningkatkan kualitas, mengembangkan kemampuan serta teknik bermain bola.

"Dengan turnamen MilkLife Soccer Challenge yang rutin digelar, kami berharap dapat menjadi lokomotif bergeraknya ekosistem sepak bola putri di Indonesia ke arah yang positif,” ucap Yoppy.

Peningkatan para peserta ini, lanjut Yoppy, juga menjadi angin segar dalam upaya mencetak atlet-atlet pesepakbola putri yang kelak akan membela Indonesia di kejuaraan internasional.

Untuk itu, tidak hanya menyelenggarakan kompetisi antar sekolah dan uji ketangkasan melalui skill challenge, MilkLife Soccer Challenge juga menerjunkan tim talent scouting yang bertujuan mencari dan menemukan bakat-bakat berkualitas.

Adanya talent scouting ini dinilai bakal menciptakan iklim kompetisi yang menyenangkan dan sehat karena para putri pasti akan menampilkan performa yang terbaik.

"Jadi tidak hanya bertumpu pada kekuatan timnya, mereka pun didorong untuk menunjukkan kemampuan individu sehingga kemampuan mereka yang sebenarnya akan terlihat,” Yoppy menjelaskan.

Selaras dengan hal tersebut, Adrian Tan selaku Brand Manager MilkLife bertutur, meningkatnya jumlah peserta dalam penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 2 sejalan dengan harapan MilkLife agar semakin banyak anak-anak Indonesia yang menggeluti olahraga sehingga dapat menjadi generasi yang sehat dan tangguh di masa mendatang.

“Dengan menjalani olahraga sepak bola secara rutin, didukung dengan mengonsumsi nutrisi seperti susu, diharapkan generasi masa depan dapat menyongsong cita-cita mereka dengan lebih tangguh dan berani cetak gol,” ucap Adrian.

Sementara itu, Pelatih Kepala MIlkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann, menuturkan, tingginya animo para peserta di Surabaya akan membuat tim talent scouting bekerja keras memantau bibit-bibit pesepakbola berbakat.

Melalui talent scouting akan dipilih para peserta yang memiliki bakat dan kemampuan mengolah si kulit bundar untuk dibina lebih lanjut melalui melalui program MilkLife Soccer Extra Training.

Program ini menargetkan para peserta memiliki peningkatan kemampuan yang mumpuni dalam bermain sepak bola. 

“Semua daerah pasti ada pemulanya, tapi yang kita lihat bukan hanya kemampuan dia bermain bola saat ini tapi potensi dan kelebihan lain," ucap Timo.

Potensi dan kelebihan itu antara lain seperti tingkat konsistensi, jiwa pantang menyerah, atletisme, postur, power, agility, kepercayaan diri dan bagaimana siswi bisa bekerja sama dengan tim. Inilah yang menjadi dasar dari tim talent scouting dalam mencari bakat di antara ribuan peserta.

"Kami ingin mengidentifikasi sebanyak-banyaknya bibit-bibit unggul dari Surabaya,” tutur Coach Timo yang memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman sejak tahun 2007.

Nantinya, setelah menjalani MilkLife Soccer Extra Training, para peserta di setiap kota akan membentuk sebuah tim mewakili kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge.

Selanjutnya, mereka akan dipertemukan dalam kejuaraan MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU12 yang rencananya digelar di Kudus, Jawa Tengah pada awal tahun 2025. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES