China Terpuruk, Kesempatan Emas bagi Indonesia Raih Kemenangan Bersejarah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia telah memulai putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan mengesankan. Tim Garuda mencatat tiga hasil imbang berturut-turut melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain.
Walau Indonesia belum mencapai level kekuatan besar Asia seperti Jepang, Korea Selatan, atau Arab Saudi, Indonesia sebenarnya adalah tim Asia pertama yang tampil di Piala Dunia FIFA pada tahun 1938 saat masih bernama Hindia Belanda. Sejak itu, Timnas Indonesia belum pernah kembali ke panggung sepak bola terbesar di dunia.
Advertisement
Namun, menjelang Piala Dunia 2026, Indonesia telah melangkah lebih jauh dari yang pernah mereka capai sebelumnya di kualifikasi Asia, dan hasil yang mereka raih sejauh ini telah melampaui semua ekspektasi.
Setelah tiga pertandingan, Indonesia belum terkalahkan dengan hasil imbang melawan dua raksasa Asia, Arab Saudi dan Australia, serta Bahrain pekan lalu. Tiga poin dari tiga laga, plus penampilan solid ini bisa jadi membuat target Timnas Indonesia diubah menjadi sesuatu yang lebih ambisius. Lolos ke putaran final Piala Dunia.
Timnas Indonesia hampir saja meraih kemenangan saat melawan Bahrain setelah bangkit dari ketertinggalan dan memimpin 2-1, namun dibuyarkan oleh gol penyama kedudukan di menit ke-99 yang menimbulkan kontroversi terkait tambahan waktu yang diberikan.
Meski demikian, bisa jadi Timnas Indonesia tak perlu menunggu lama lagi untuk meraih kemenangan bersejarah di putaran ketiga ini. Pada hari Selasa (15/10/2024) malam Timnas Indonesia akan berhadapan dengan China, nama besar lainnya di sepak bola Asia.
Namun, China yang mereka hadapi saat ini bukanlah China yang pernah lolos ke Piala Dunia 2002 atau mencapai semifinal Piala Asia enam kali antara 1976 hingga 2004. China, yang dulu pernah berada di peringkat 37 dunia, kini merosot ke peringkat 91.
Di babak kualifikasi sebelumnya, China hanya mampu meraih hasil imbang melawan Thailand dan Singapura, dan lolos hanya karena selisih gol. Rekor mereka juga buruk, dengan hanya satu kemenangan dari 12 pertandingan terakhir, dan mereka akan bermain tanpa bintang mereka, Wu Lei, yang juga mengalami penurunan performa.
Di atas kertas, mungkin China tidak lagi menjadi favorit, meski mereka masih unggul secara peringkat dibanding Indonesia yang berada di peringkat 129.
Faktor penting bagi kebangkitan Indonesia adalah hadirnya pemain-pemain keturunan Indonesia yang berkarir di luar negeri. Jay Idzes dari Venezia di Serie A telah menjadi pilar di lini pertahanan dan sudah dipercaya menjadi kapten meskipun baru enam kali membela Indonesia. Kiper FC Dallas, Maarten Paes, juga tampil gemilang saat debutnya melawan Arab Saudi bulan lalu.
Baru pekan lalu, Eliano Reijnders, adik bintang AC Milan, Tijjani, serta pemain Eredivisie lainnya, Mees Hilgers, juga memulai debutnya untuk Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki sepuluh pemain yang berkarir di Eropa, dan bahkan lebih banyak lagi yang bermain di negara-negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Australia. Sementara itu, semua pemain China berasal dari Liga Super China.
Meski China tengah berada dalam performa buruk, mereka tidak bisa diremehkan. Mereka masih memiliki banyak pemain berkualitas meski Wu Lei absen karena cedera.
Inilah yang dirasakan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.
"Meskipun timnas China telah mengalami tiga kekalahan berturut-turut, saya tetap menghargai usaha dan penampilan mereka. Saat menghadapi banyak tim kuat di Asia, China sering menerapkan strategi bertahan rendah dan berhasil tampil cukup solid,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang pertandingan, Senin (14/10/2024).
Namun, Shin Tae-yong juga melihat Timnas Indonesia terus berkembang dengan pesat. Karena itu, pelatih asal Korea Selatan ini menatap laga berat ini dengan optimistis tinggi.
Ia berharap anak asuhannya bisa memberikan performa terbaik seperti yang ditunjukkan saat menghadapi Bahrain di pertandingan sebelumnya.
“Kedua tim memiliki peluang yang seimbang, 50-50. Hasil pertandingan besok akan sangat tergantung pada siapa yang mampu memaksimalkan peluang dan mencetak gol lebih banyak,” tambahnya.
“Kami tiba di Qingdao dari Bahrain dengan semangat dan keberanian tinggi. Kami berharap dapat memberikan yang terbaik dan meraih hasil positif,” ujarnya.
Laga Selasa malam nanti di Kota Qingdao tampaknya menjadi kesempatan terbaik bagi Timnas Indonesia untuk meraih kemenangan bersejarah di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |