Olahraga

City Kalah 4 Kali Beruntun: Pep: Mungkin Tim Lain Layak Juara

Minggu, 10 November 2024 - 07:30 | 28.94k
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mulai ragu timnya bisa mempertahankan gelar juara Liga Inggris. (Foto: Alami Images)
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mulai ragu timnya bisa mempertahankan gelar juara Liga Inggris. (Foto: Alami Images)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui bahwa mungkin sudah waktunya tim lain meraih gelar Liga Inggris setelah dominasi panjang City.

The Blues telah memenangkan enam dari tujuh gelar Premier League terakhir, termasuk empat gelar berturut-turut. Namun, kekalahan 2-1 dari Brighton membuat mereka tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen, Liverpool.

Advertisement

Kekalahan dari Brighton juga menandai momen buruk bagi Guardiola, yang untuk pertama kalinya dalam karier kepelatihannya selama 17 tahun, mengalami empat kekalahan beruntun di semua kompetisi (tidak termasuk adu penalti). Ini juga menjadi rekor buruk City, yang terakhir kali mengalami empat kekalahan beruntun pada 2006, saat Stuart Pearce menjadi manajer.

Dalam beberapa pekan terakhir, City telah kalah dari Bournemouth dan Brighton di Liga Inggris, Tottenham di Carabao Cup, serta Sporting di Liga Champions.

Guardiola: "Kami Harus Segera Bangkit"

Berbicara kepada BBC Match of the Day, Guardiola mengatakan, "Kami harus kembali mencoba memenangkan pertandingan. Empat kekalahan berturut-turut, kami harus segera mengubah situasi ini."

Dia menambahkan, "Mungkin setelah tujuh tahun dengan enam gelar Liga Inggris, mungkin memang ada satu tahun di mana tim lain lebih layak juara."

Guardiola juga menyoroti masalah cedera yang dialami timnya. Beberapa pemain kunci seperti Ruben Dias, John Stones, Jeremy Doku, dan Jack Grealish tidak bisa bermain, sementara Rodri dan Oscar Bobb masih absen dalam jangka panjang. Bahkan, Nathan Ake dan Manuel Akanji hanya cukup fit untuk duduk di bangku cadangan, memaksa Guardiola memberi debut Premier League kepada Jahmai Simpson-Pusey yang berusia 19 tahun.

Olahraga Tidak Selalu Tentang Kemenangan

Kepada BBC Radio 5 Live, Guardiola mengakui, "Ini olahraga. Olahraga tidak selalu tentang kemenangan dan momen indah. Hari ini dalam konferensi pers saya ditanya apakah ini akhir dari era. Saya tahu orang ingin berpikir seperti itu."

Guardiola membela pencapaian timnya selama bertahun-tahun, meskipun mengakui bahwa kekalahan adalah bagian dari siklus olahraga. "Tidak mungkin kami memenangkan semua Liga Inggris selama 50 tahun ke depan," katanya.

Pada pertandingan melawan Brighton, City sempat memimpin di babak pertama melalui gol Erling Haaland, yang ke-12 di Premier League musim ini. Mereka mendominasi babak pertama dengan 67 persen penguasaan bola dan lima tembakan tepat sasaran. Namun, di babak kedua, performa City menurun drastis. Brighton membalikkan keadaan lewat gol Joao Pedro dan Matt O'Riley. Ini menjadi kekalahan pertama City di Premier League setelah unggul di babak pertama sejak 2021.

Guardiola pun menutup dengan optimisme, "Kami akan kembali ke performa terbaik setelah jeda internasional. Saya yakin itu," ujarnya.

Jadwal Berat Menanti

Setelah jeda internasional, City akan menghadapi rangkaian laga berat melawan Tottenham, Liverpool, Nottingham Forest, Crystal Palace, Manchester United, dan Aston Villa sebelum Natal. Guardiola menyatakan keyakinannya bahwa timnya akan kembali tampil maksimal saat para pemain pulih dan kembali bermain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES