Pasca Laga Versus Sang Maestro FC, Persewangi Banyuwangi Didenda Rp40 Juta

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kesebelasan Persewangi Banyuwangi mendapat sanksi denda dari Panitia Disiplin (Pandis) Asprov PSSI Jatim, sebesar Rp40 juta. Hukuman ini merupakan imbas dari laga panas antara tim Laskar Blambangan melawan Sang Maestro FC, dalam laga perdana babak 8 besar Grup NN Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim, Selasa, 11 Februari 2025 lalu.
Seperti diketahui, kala itu pertandingan berlangsung sengit dengan tensi tinggi. Kondisi tersebut diperparah dengan kepemimpinan Wasit Farid Riesdianto, asal Sidoarjo, yang dirasa berat sebelah. Dianggap lebih tegas dan teliti terhadap skuad Persewangi Banyuwangi. Dan terlihat longgar serta irit kartu kuning kepada pemain tim asuhan Coach M. Amrullah Albaitomi.
Advertisement
Akibatnya, hujan protes dari ofisial dan suporter Persewangi Banyuwangi pun terjadi sebagai luapan kekesalan. Hingga ujungnya, pada Rabu malam (12/2/2025), Pandis Asprov PPSI Jatim menyidang skuad kesebelasan kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan. Dan vonis denda Rp40 juta dibebankan pada Persewangi Banyuwangi.
Keputusan tersebut langsung memicu reaksi suporter setia Laskar Blambangan. Koordinator suporter, Aldi manyampaikan bahwa pertandingan berlangsung kondusif. Meskipun ada sedikit ketegangan di lapangan antara kedua tim.
“Sanksi ini jelas merugikan tim (Persewangi), denda Rp40 juta itu banyak. Sebenarnya Asprov mau melakukan pembinaan atau apa?,” katanya, Kamis (13/2/2025).
Sebagai saksi mata pertandingan, Aldi juga mengkritisi kualitas kepemimpinan Wasit Farid Riesdianto yang memimpin jalannya pertandingan. Dia menilai banyak keputusan yang merugikan Persewangi Banyuwangi, sehingga memicu ketegangan di lapangan serta reaksi kekecewaan dari suporter.
“Kepemimpinan wasit sangat buruk. Asprov harus lebih tegas memberantas mafia wasit. Jangan biarkan mafia bola terus ada,” tegasnya.
Untuk diketahui, denda yang dijatuhkan oleh Pandis Asprov PSSI Jatim ini berasal dari beberapa kejadian yang dianggap sebagai pelanggaran selama pertandingan. Seperti, lemparan botol ke arah lapangan, provokasi yang dilakukan oleh ofisial dan tindakan pemain cadangan yang dianggap keluar dari bench.
Namun, ada pihak yang berpendapat bahwa pelanggaran ini lebih dipicu oleh keputusan wasit yang kontroversial, salah satunya pada insiden di menit ke-60. Yakni ketika skuad Persewangi melakukan tembakan ke arah gawang dan membentur tangan pemain Sang Maestro FC yang berada didalam kotak penalty atau disinyalir hands ball. Kejadian tersebut terkesan diabaikan oleh sang wasit.
Tak hanya itu, Wasit Farid Riesdianto juga terlihat memberikan kartu kuning kepada official Persewangi, setelah mendapat aduan dari pemain Sang Maestro FC.
Sementara itu, Humas Persewangi Banyuwangi, Rudi Hartono Latif, mengaku kecewa dengan denda yang dijatuhkan oleh Asprov PSSI Jatim. Menurutnya, keputusan tersebut sangat menciderai nilai-nilai sportifitas dalam sepak bola.
“Padahal pertandingan kemarin berjalan lancar tanpa ada insiden berarti. Kami merasa sangat kecewa dengan keputusan ini,” ujar Rudi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |