Lampu Stadion Brawijaya Padam Di Tengah Laga Persik, Penyebabnya Ternyata Hal Berikut

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Peristiwa padamnya lampu Stadion Brawijaya, di tengah pertandingan tuan rumah Persik Kediri vs Persis Solo, Jumat, (14/02/2025) rupanya adalah yang pertama terjadi dalam kurang lebih dua dekade terakhir.
Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo menuturkan penyebab padamnya lampu adalah terlepasnya MCCB pada panel kelistrikan lampu stadion Brawijaya. "Selama ini belum pernah lepas. Jadi baru kali ini lepas sejak tahun 2004, baru tahun 2025 ini terlepas MCCB," ujar Tri Widodo, Sabtu, (15/02/2025).
Advertisement
MCCB sendiri merupakan salah satu bagian dari kelistrikan yang berfungsi sebagai pelindung dan pemutus arus, ketika terjadi kelebihan beban (overload) atau arus pendek (korsleting).
Widodo, sapaan akrabnya, mengungkapkan, lampu kembali bisa menyala setelah MCCB kembali ditancapkan. Namun karena lampu stadion Brawijaya masih lampu konvensional dan bukan lampu LED maka butuh waktu lebih lama. "Begitu MCCB-nya ditancapkan lagi, menyala. Tapi butuh waktu sampai tadi 11 menit baru normal semua," jelasnya.
Widodo kembali menegaskan, lampu padam karena terputusnya aliran listrik dan bukan karena ada masalah pada lampu. Adapun, Widodo menyebutkan ada dua kemungkinan MCCB bisa terlepas.
Panpel Persik Kediri sendiri dalam setiap pertandingan selalu bekerjasama dengan PLN, dimana terdapat sejumlah petugas PLN yang standby di Stadion Brawijaya.
"Pihak PLN menyampaikan, MCCB lepas itu bisa ada dua kemungkinan, memang terlepas karena dayanya terlalu mungkin over atau dilepas karena disengaja," ujarnya lagi.
Insiden lampu padam ini memang cukup mengejutkan. Salah satu pemain senior Persik Kediri Faris Aditama menuturkan, ini adalah untuk kali pertama dirinya mengalami hal semacam itu. Faris sendiri berkostum Persik Kediri sejak tahun 2010. "Ini baru pertama kali, sebelum-sebelumnya tidak pernah," ungkapnya.
Sedangkan pelatih Persik Kediri Marcelo Rospide mengungkapkan hal serupa pernah ia alami namun sebelum menukangi Persik.
"Itu tidak baik. Karena pemain memanfaatkan cahaya untuk bisa fokus pada permainan. Ketika lampu menyala dan permainan berlanjut, pemain kehilangan fokus dan itu tidak baik. Situasi seperti ini seharusnya bisa dihindari," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |