Dani Chika Siap Taklukkan 60 Kilometer BTR Ultra 2025: Langkah Serius Menuju Trail Jepang

TIMESINDONESIA, BALI – Menjelang start Bali Trail Run (BTR) Ultra 2025 di Kintamani, suasana basecamp sudah terasa menggeliat. Di antara ribuan peserta dari 62 negara, nama Dani Chika mencuri perhatian. Pelari ultra trail yang mewakili ASICS Indonesia ini tampak siap menghadapi tantangan 60 Kilometer yang menanti di kawasan Gunung Batur.
Dalam sebuah wawancara dengan TIMES Indonesia sebelum event dimulai, Dani Chika mengungkapkan visinya jauh melampaui garis finish.
Advertisement
“Kali ini saya memilih kategori 60 Kilometer, bukan hanya untuk sekadar ikut, tapi ajang simulasi serius menuju ultra trail 100 Kilometer di Jepang. Ini bukan hanya soal endurance, tapi bagaimana strategi kita menghadapi rute yang kompleks,” kata Dani, Jumat (09/05/2025).
Menantang Diri untuk Panggung yang Lebih Besar
Pilihan Dani untuk turun di BTR Ultra 2025 bukan tanpa alasan. “Kalau trail di luar negeri, atmosfernya luar biasa. Saya ingin ada momen di mana pelari Indonesia tidak cuma jadi peserta, tapi juga kompetitor yang ditakuti. Bali ini bisa jadi awalan,” tegasnya.
Dengan total elevasi mencapai 7.000 meter dan rute yang melintasi tiga gunung Batur, Abang, dan Agung-BTR Ultra dianggap sebagai salah satu event paling teknikal di Asia.
“Rute ini lebih dari cukup untuk simulasi kelas dunia. Kami harus mengangkat standar atlet lokal. Pelari Indonesia itu tough, tinggal diberi panggung dan dukungan sistemik. Jangan sampai bakat-bakat ini hanya bersinar lokal,” ungkap Dani.
Harapan untuk Dukungan Pemerintah dan BUMN
Dalam sesi yang sama, Dani tak segan menyampaikan harapannya agar pemerintah dan BUMN lebih serius terlibat dalam pembinaan atlet trail.
“Event seperti ini potensinya besar untuk sport tourism. Buktinya sekarang, 4.007 peserta hadir, ekonomi lokal bergerak, budaya terangkat. Bayangkan kalau kita support atletnya, Indonesia bisa jadi kiblat trail Asia,” ujarnya.
Para pelaku ekonomi lokal dan pariwisata Bali pun sepakat. Sport tourism di Bali tak lagi hanya soal surfing dan diving. “Ultra trail seperti BTR ini bisa jadi ikon baru olahraga Indonesia di mata dunia,” tambahnya.
Membawa Misi Ekonomi, Budaya dan Lingkungan
BTR Ultra 2025 bukan hanya soal kompetisi, namun juga visi besar menggerakkan ekonomi, memperkuat identitas budaya, dan menjaga kelestarian lingkungan Bali. Aspek ini juga disoroti Dani dalam persiapannya.
“Setiap step kita bukan hanya buat diri sendiri. Kita bawa misi yang lebih besar. Running is not only about speed, but also responsibility. Trail run di Bali harus bisa menggugah kesadaran untuk menjaga alam kita. Support atlet akan otomatis mendukung kampanye pelestarian alam dan budaya,” ujar Dani.
Menatap Finish Line, Menembus Batas
Saat ditanya soal target, Dani tetap rendah hati namun penuh determinasi. “Target utama? Finish. Simple. Tapi dalam trail, finish itu bukan cuma soal nyampe. Jalan menuju finish itu yang bikin kita belajar banyak. Setelah ini, Jepang menanti. Tapi yang terpenting, setiap event adalah proses untuk membawa lari trail Indonesia berbicara di level dunia.”
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Rizal Dani |