Otomotif

Merah-putih Tak Bisa Berkibar di Thomas Cup 2020, Begini Komentar Pengamat 

Senin, 18 Oktober 2021 - 16:30 | 29.86k
Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali (Foto: Edi Junaidi Ds/TIMES Indonesia)
Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali (Foto: Edi Junaidi Ds/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali mengaku sangat bangga ketika kontingen bulutangkis tanah air berhasil tampil menjadi juara di Thomas Cup 2020 di Denmark. Dia juga mengaku sedih karena bendera merah-putih tidak bisa dikibarkan di acara tersebut.

Menurut Akmal, penantian selama 19 tahun terbayar sudah. Badminton.Indonesia akhirnya kembali menjuarai Piala Thomas setelah mengalahkan juara bertahan cina 3-0  di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. Sukses itu diraih setelah Jonathan Christie mengalahkan Li Shi Feng 21-14, 18-21, dan 21-14. 

Sebelumnya tunggal pertama Anthony Ginting mengalahkan Lu Guang Zu dengan skor 18-21, 21-14, dan 21-16. Dan, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian mengalahkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan dua gim langsung, 21-12 dan 21-19. 

Terakhir, Indonesia juara Piala Thomas pada 2002 saat era Taufik Hidayat dengan mengalahkan Malaysia 3-2 di Guangzhou, Cina. Indonesia kini negara dengan gelar Piala Thomas terbanyak, yakni 14 trofi disusul China (10 trofi), lalu Malaysia (5 trofi) dan Denmark serta Jepang dengan masing-masing satu trofi.

"Sayangnya, keberhasilan bulutangkisindonesia tercoreng akibat kelalaian kemenpora bersama Lembaga Anti Doping Indonesia LADI yang tidak menjalankan instruksi Badan AntiDoping Dunia (WADA). Ini pertama kali Pengibaran bendera tidak diperbolehkan di luar negeri," kata Akmal Marhali di Jakarta, Senin (18/10/2021).

Kemudian, dia menambahkan dampak dari sanksi tersebut adalah dilarangnya bendera Merah Putih berkibar di ajang internasional. Selain itu, hukuman WADA juga membuat Indonesia tak bisa menjadi tuan rumah event olahraga. Perwakilan Indonesia juga tidak bisa duduk sebagai anggota dewan di komite sampai statusnya dipulihkan atau untuk jangka waktu 1 tahun sejak 7 Oktober 2021. 

Di SEA Games 2022 Indonesia juga terancam tidak bisa memakai bendera merah putih seperti halnya Rusia di Olimpiade Tokyo 2020. Bendera Indonesia akan diganti bendera NOC (National Olympic Committee) saat SEA Games, Asian Games. 

"Kejuaraan MotoGP dan Piala Dunia 2023 juga terancam gagal digelar di Indonesia. Menpora, Zainuddin Amali, harus bertanggung jawab atas kelalaiannya. Kasus ini menampar dan menodai pemerintahan Jokowi. Sebaiknya Menpora dan pengurus LADI mundur sebagai bentuk tanggungjawab," pungkas Akmal Marhali.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES