Pemerintahan

Ketua Gereja PGI Mojokerto Apresiasi Pemindahan Ibu Kota Ke Kaltim

Rabu, 28 Agustus 2019 - 12:57 | 48.13k
Ilustrasi.
Ilustrasi.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Keputusan Presiden Joko Widodo dalam memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) membuat reaksi berbagai kalangan di Indonesia. Salah satunya yakni dari Ketua Persekutuan Gereja-gereja PGI Kota dan Kabupaten Mojokerto, Samuel Natar.

Kepada TIMES Indonesia, Samuel mengatakan, bahwa dirinya sangat mengapresiasi serta sepakat dengan agenda pemindahan ibu kota tersebut.

Advertisement

Menurutnya, pemindahan tersebut bukan tanpa alasan yang mendasar dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya, yakni tingkat  kepadatan penduduk Ibu kota Jakarta bertambah setiap tahun.

Samuel-Natar.jpg

Samuel Natar, Ketua Persekutuan Gereja-gereja PGI Kota dan Kabupaten Mojokerto. (FOTO: Samuel Natar for TIMES Indonesia)

Hal tersebut juga berdampak pada tingkat kemacetan yang semakin parah dan tidak dapat terhidarkan. Demikian juga dengan tingkat polusi udara yang semakin parah yang diakibatkan oleh jumlah pemakaian kendaraan beroda dua, beroda empat.

Menurutnya, strategi pemindahan Ibu kota bagi pemerintah ke daerah baru dilandasi alasan untuk mengurangi kepadatan penduduk warga Jakarta yang sudah tidak bisa dihindarkan tersebut.

"Dalam umat Kristen juga, menurut Rasul Paulus, bahwa Allah memerintahkan orang Kristen untuk taat kepada pemerintah, karena pemerintah merupakan lembaga yang didirikan dan ditetapkan oleh Allah untuk mengkoordinir atau mengatur rakyatnya dengan baik," katanya.

Oleh Karena itu, menghormati kebijakan pemerintah dalam menyikapi kondisi sosial masyarakat yang lebih baik, patut mendapat dukungan dan apresiasi.

"Bahwa pemerintah sudah memikirkan dengan sangat matang, ketika hendak memindahkan Ibu kota ke tempat lain," ucapnya.

Selain itu, memang harus diakui, bahwa memindahkan sebuah Ibu kota, tentu membutuhkan pemikiran yang matang dan biaya yang tidak sedikit.

Apalagi ketika berbicara mengenai lokasi dan infrastruktur yang harus dipersiapkan dan dibangun dengan baik untuk kebutuhan kota yang nantinya akan dijadikan sebagai ibu kota.

"Saya percaya bahwa pemerintah pasti sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, serta konsekwensi yang akan dihadapi ketika ibu kota dan segala kebutuhannya telah selesai dikerjakan," ujarnya.

Sebab itu, dia berharap, bahwa dengan Ibu Kota baru nantinya, lahan pekerjaan dan usaha dapat terbuka dengan seluas-luasnya untuk kebutuhan ekonomi masyarakat. Demikian juga mengenai roda pemerintahan diharapkan dapat berjalan dengan sangat efektif, khususnya menyangkut kebijakan dalam negeri, maupun luar negeri.

"Saya membayangkan kota yang sedang dirancang oleh pemerintahan bapak presiden Jokowi untuk Ibu Kota yang baru, pasti akan tertata dan terkelola dengan baik. Kota yang indah dan jalan-jalan yang di buat akan sangat banyak dan lebar untuk dipersiapkan kalau suatu saat pertumbuhan penduduk semakin berkembang," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES