BIG Siap Sediakan Data untuk Mendukung Program Pembangunan Pemkab Bantul

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Hasanudin Zainal Abidin mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh BIG. Diantaranya, Bidang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang baru menyelesaikan 100 dari sekitar 1.800 yang harus diselesaikan.
Padahal, belum selesainya RDTR akan menghambat investasi di daerah. Dari 541 kabupaten/kota di Indonesia baru 160 yang terhubung.
Advertisement
“Data yang akurat sangat membantu dalam mengambil kebijakan. Namun, data yang salah akan mengacaukan arah pembangunan,” kata Hasanudin dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara BIG dan Pemerintah Kabupaten Bantul di Ros In Hotel, Jumat (25/10/2019).
Hasanudin menegaskan, data akan menjadi aset yang sangat berharga di masa yang akan datang. Bagi yang ingin menguasai ekonomi maka harus memiliki data. Karena itu, perlu ada kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dengan BIG menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.
“Kami akan segera menindaklanjuti kerjasama ini. Sebab, data yang akurat akan sangat membantu pemerintah daerah dalam.mengambil kebijakan,” terang Hasanudin.
Bupati Bantul Drs Suharsono mengatakan, akurasi data akan mendukung Program Smart City yang didengungkan Pemkab Bantul. Selain tidak akan menimbulkan munculnya kebijakan yang tumpang tindih, yang justru memperlambat proses pembangunan. Khususnya menuju program satu data yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.
Salah satu data yang sering menyulitkan Kabupaten Bantul dalam mengambil kebijakan adalah data kemiskinan. Banyaknya versi data kemiskinan sering membuat penyaluran bantuan tidak tepat sasaran. Selain menghambat pencapaian target menurunkan warga miskin hingga 8,5 persen di akhir tahun 2021, kondisi ini juga rentan memunculkan kecemburuan kecemburuan ditengah masyarakat.
Suharsono mengaku selalu melakukan update warga miskin. Namun, perubahan data ini tidak dapat masuk data base kemiskinan kementerian sosial yang menjadi acuan dalam penyaluran bantuan.
“Perubahan data ini hanya dapat digunakan untuk penyaluran program bantuan yang berasal dari APBD Pemkab Bantul,” terang Suharsono. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |