Pemerintahan

Abdullah Tuasikal Suarakan Problem Pangan di Maluku pada Mentan RI, Faktanya Bikin Kaget

Selasa, 19 November 2019 - 16:42 | 159.02k
Anggota DPR RI Asal Maluku, Abdullah Tuasikal. (FOTO: Istimewa)
Anggota DPR RI Asal Maluku, Abdullah Tuasikal. (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berbagai problem pertanian dan pangan disuarakan anggota DPR RI asal Maluku Abdullah Tuasikal di depan Mentan RI Syahrul Yasin Limpo (SYL). Hal itu tampak dalam Rapat Komisi IV DPR bersama SYL di gedung dewan Senin, 18 November.

Persoalan pertanian Maluku yang diaspirasikan Abdullah di antaranya soal problem makanan lokal, singkong, ubi-ubian, jagung, sagu, dan lainnya.

Advertisement

"Saya melihat terkadang Maluku tidak terakomodir dari sejumlah masalah, maka kami inginkan mohon diperhatikan oleh pemerintah lewat kementerian ini. Tentu sejak dulu kala nenek moyang kami pengonsumsi makanan lokal, seperti singkong, ubi-ubian, jagung, sagu dan lain sebagainya. Tolong ini jadi perhatian Mentan," papar Tuasikal yang juga mantan bupati di Maluku dua periode ini.

Apa yang terjadi? Tuasikal mengungkapkan, saat ini di Maluku terjadi devisit beras. Karena masyarakat yang dulunya tidak banyak mengonsumsi beras, kini telah berubah.

"Paradigmanya sekarang terbalik. Jika tidak konsumsi nasi, merasa seperti belum makan. Ini jelas perlu regulasi soal pangan di Maluku," ujarnya.

Ia pun menyarankan Mentan membuat satu formulasi bekerja sama dengan pemerintah  provinsi, kabupaten/kota untuk memberdayakan swasembada pangan lokal. Misalnya, dalam seminggu sehari saja gunakan program sehari tidak mengonsumsi nasi.

"Kalau ini berjalan sebulan saja, sudah terhitung empat hari, hal ini mengurangi devisit beras dan menjadikan pasar untuk jualan makanan lokal," tandas Tuasikal.

Lelaki murah senyum namun tehas ini pun meyakini jika Mentan SYL mempun mengatasi problem Maluku ini. "Saya yakin dan percaya Pak Menteri bisa melakukan hal demikian dengan segudang pengalaman. Pak Menteri sejak menjadi lurah, camat, bupati sampai gubernur Sulsel dua periode, ini jelas pengalaman yang luar biasa," ujarnya.

Ia pun berharap Mentan SYL bisa menyulap Maluku surplus beras dalam lima tahun ke depan.  Selain itu Maluku mampu 
swasembada daging.

Di Maluku, kata Abdullah Tuasikal populasi sapi sebanyak 101.217 ekor, produksi daging 2.186 ton. Sementara kebutuhan daging di Maluku mencapai 4.478 ton. "Jadi Maluku devisit daging 2.292 ton atau setara 16 ribu eko," ungkap Tuasikal di hadapan Mentan RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES