Pemerintahan

Menteri Siti Nurbaya Bangun Semangat Pulihkan Lahan Hutan dari Kota Batu 

Kamis, 05 Desember 2019 - 09:23 | 55.70k
Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc didampingi Wakil Wali Kota Batu, Ir Punjul Santoso SH MM. (FOTO: Istimewa) 
Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc didampingi Wakil Wali Kota Batu, Ir Punjul Santoso SH MM. (FOTO: Istimewa) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATUMenteri Lingkungan Hidup, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc membangun semangat pulihkan lahan hutan dari Kota Batu, Jawa Timur. Siti Nurbaya menyampaikan hal ini dalam puncak acara Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) Tahun 2019 yang dilaksanakan di Kota Batu, Kamis (5/12/2019). 

GNPDAS bertemakan pulihkan Lahan Membangun Masa Depan ini dilaksanakan di Jalibar, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Lewat momen kegiatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) berharap menjadi inspirasi masyarakat untuk pemulihan hutan dan lahan.

Advertisement

"GNPDAS merupakan sebuah gerakan yang diinisiasi oleh KLHK bersama masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam memulihkan hutan dan lahan untuk penyelamatan sumber daya air, produktivitas lahan, perubahan iklim dan pencegahan bencana hidrometeorologi," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK,  Djati Witjaksono Hadi. 

GNPDAS merupakan pengembangan atas agenda tahunan penanaman pohon pada kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dengan perspektif yang lebih luas yaitu pemulihan lahan kritis di hulu DAS. 

Semangat GNPDAS sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa penanganan wilayah kritis harus dilakukan secara komprehensif dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman, sipil teknis, dan teknik pembibitan, serta mengaktifkan semua unsur/elemen dan partisipasi masyarakat. 

Menteri-Lingkungan-Hidup-b.jpg

Penanganan wilayah kritis diharapkan bisa menghasilkan perubahan, membangun kesempatan kerja dan mengatasi kemiskinan selain mengatasi permasalahan lingkungan. 

"Peringatan GNPDAS tahun 2019 ini berlangsung dari tanggal 4 hingga 5 Desember 2019. Desa Oro-oro Ombo dipilih sebagai lokasi puncak peringatan karena memiliki kisah sukses dalam upaya pelestarian sumber daya alam," kata Djati. 

Wilayah ini merupakan bagian dari hulu DAS Brantas yang termasuk dalam 15 DAS Prioritas Nasional, serta berbatasan langsung dengan kawasan Hutan Lindung Panderman. 

Desa Oro-oro Ombo terletak pada kawasan pariwisata yang sedang berkembang serta berada di Demonstration Plot (Demplot) Usaha Pelestarian Sumberdaya Alam (UPSA) yang sedang dibangun oleh KLHK pada tahun 2019.

Di Desa Oro-oro Ombo ini KLHK bersama masyarakat membangun Demplot UPSA yang merupakan unit percontohan sistem usaha tani terpadu atau integrated farming system. Dalam Demplot UPSA, diterapkan teknik-teknik konservasi tanah untuk melakukan intensifikasi pengelolaan lahan dengan memperhatikan daya dukung lahan. 

Demplot UPSA ini dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman pada areal seluas ±10 Hektare dan menjadi tempat pelatihan dan edukasi bagi pihak terkait dalam upayanya untuk melestarikan hutan dan lahan. Demplot UPSA ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) secara vegetatif dan sipil teknis berbasis wisata. 

Kegiatan yang dikembangkan di dalam Demplot UPSA ini berupa persemaian untuk budidaya tanaman kayu-kayuan seperti sengon, waru, jati, eukaliptus, pinus. Selain itu juga terdapat tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) semacam macadamia, nangka, alpukat, mangga, serta tanaman sela seperti empon-empon, kopi, jahe. 

Peternakan hewan juga dikembangkan di Demplot UPSA ini, yang mana masyarakat dapat memelihara kambing, domba, atau kelinci melalui kandang komunal. Kegiatan lainnya juga ada digiatkan adalah pengolahan lebah madu, pengolahan pupuk kompos. Terkait dengan rehabilitasi lahan, masyarakat diberi pengetahuan dan praktek membuat bangunan konservasi tanah dan air atau RHL sipil teknis berupa embung, biopori, dam penahan, dan gully plug.

Pada hari pertama rangkaian puncak acara GNPDAS, Rabu (4/12), diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. Kegiatan tersebut antara lain adalah lomba mewarnai dan menggambar yang diikuti oleh pelajar Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Kemudian diselenggarakan juga sarasehan, lomba terampil antar Kelompok Tani Hutan, serta beragam kesenian tradisional.

Selain dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, puncak acara (GNPDAS) Tahun 2019 ini dihadiri Petani Kebun Bibit Rakyat, Petani Hutan Rakyat, Kelompok Tani Hutan, Penyuluh, Forum DAS, dan Mahasiswa, Pelajar dan anggota Pramuka.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES