Pemerintahan

Puskesmas Kendalsari Kekurangan Dokter, Begini Kata Wali Kota Malang

Selasa, 14 Januari 2020 - 18:33 | 212.36k
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat berkunjung ke Puskesmas Kendalsari, Lowokwaru, Kota Malang. (FOTO: Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat berkunjung ke Puskesmas Kendalsari, Lowokwaru, Kota Malang. (FOTO: Humas Pemkot Malang)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGWali Kota Malang, Sutiaji, berkesempatan mengunjungi Puskesmas Kendalsari, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (14/1/2020).

Kunjungan itu dilakukan usai 'ngantor' kedua di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Di sana, Sutiaji menyoroti persoalan kekurangan dokter.

Advertisement

Setiap hari, puskesmas yang memiliki ruang rawat inap tersebut tercatat menerima rata-rata 120 permohonan layanan.

Pemkot-Malang-a.jpg

Menurut Sutiaji, angka permohonan layanan tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan kapasitas dokter yang ada.

"Sayangnya tadi saat saya konfirm, dokter umumnya hanya 2 orang. Sementara kebutuhannya setidaknya 5 dokter umum. Penjelasan dari Kepala Puskesmas, sesungguhnya sudah memiliki 4 dokter umum. Karena 2 mengajukan cuti di luar tanggungan negara dan sedang mengikuti pendidikan, sehingga kini tinggal memiliki 2 dokter umum," bebernya.

Puskesmas Kendalsari melayani tiga kelurahan, yakni kelurahan Lowokwaru, kelurahan Tulusrejo dan kelurahan Jatimulyo. Puskesmas ini juga telah didukung layanan kegawat-daruratan.

Pemkot-Malang-b.jpg

Sutiaji juga sempat mengkritisi soal angka stunting yang termonitor dan dinilai masih tinggi. Yakni pada kisaran angka 23-30 kasus stunting.

"Karena Kepala Puskesmas menginformasikan sedikit ada keraguan, tetap saya minta verifikasi kembali datanya dan harus terkonek juga ke data wilayah. Harus absolut datanya, karena kita juga lagi menangani masalah stunting," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sutiaji juga menyapa Ketua RW dan Ketua RW. Kali ini yang berkesempatan bercengkerama dengan Sutiaji adalah para Ketua RW Kelurahan Tulusrejo. Dengan didampingi Lurah Tulusrejo, Nina Sudiarty, Wali Kota Malang mendapatkan informasi bahwa satu satunya kelurahan yang memiliki alat monitor perubahan cuaca dan dikelola oleh komunitas RW adalah Kelurahan Tulusrejo.

Alat yang dinamakan dengan Automatic Range Change, juga menjadi andalan kelurahan ini sebagai Kelurahan Tangguh Bencana serta sering dijadikan jujugan kunjungan tamu studi banding.

Kepada jajaran Ketua RW Tulusrejo, Wali Kota Malang, Sutiaji, juga meminta kesanggupan salah satu RW untuk menjadi pilot project Gerakan Seribu Rupiah (Gerbu) di tingkat wilayah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES