Pemerintahan

Mentan RI Syahrul Yasin Limpo Siap Backup Ekspor Hasil Pertanian Maluku Utara

Senin, 05 Oktober 2020 - 08:10 | 50.42k
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo saat memberikan Sambutan di Halmahera Utara. (Foto: Kementan RI)
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo saat memberikan Sambutan di Halmahera Utara. (Foto: Kementan RI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, HALMAHERA UTARA – Program Gerakan Orientasi Ekspor Untuk Rakyat Sejahtera (Gosora) oleh Pemprov Maluku Utara mendapat dukungan dari Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

Hal ini disampaikan Mentan kepada TIMES Indonesia usai gelaran kunjungan kerja di Kao Barat, Halmahera Utara, Minggu (4/10/2020).

Advertisement

Program GOSORA (Gerakan Orientasi Ekspor Untuk Rakyat Sejahtera), difokuskan pada tiga komoditas utama yakni Pala, Kelapa, dan Cengkeh.

"Saya sudah bicara dengan pak Gubernur beberapa perencanaan, dan bahkan Gubernur akan mendorong kelapanya  ekspor, buah pala nya juga, akan akselerasi dengan baik dan saya siap untuk melakukan backup yang kuat dari pemerintah pusat,"jelas mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini

Menurutnya, makanan bagi rakyat adalah sesuatu substansi yang paling penting, baik itu ada pandemi atau tidak, ketersediaan pangan rakyat harus menjadi utama.

"Kehadiran Saya di sini adalah juga sesuai perintah bapak presiden untuk memastikan Maluku Utara akselerasi pangan tetap cukup baik," ujarnya

Untuk itu, ia berharap pertanian dasar lokal yang mudah seperti pisang dan makanan lokal lainnya terus dikembangkan. "Itu papeda sangat enak apalagi sagu nah ini harus didorong terus," ucapnya.

Di kesempatan itu, Mentan secara langsung mengundang Gubernur dan Bupati ke Jakarta, agar memfokuskan rencana pengembangan pertanian di Maluku Utara.

Terkait program Gosora, Kadis Pertanian M Rizal Ismail sebelummya menjelaskan, program tersebut merupakan wujud dari visi Gubernur KH Abdul Gani Kasuba dan Wagub M Al Yasin Ali, "Maluku Utara Sejahtera 2024".

"Untuk mensejahterakan Maluku Utara 2024 sesuai visi misi gubernur, maka pilihan kami adalah komoditi itu. Karena sebagian orang, semuanya mulai dari orangtua kita itu bertahan hidup mulai dari Pala, Kelapa dan Cengkeh," ucap Rizal kepada TIMES Indonesia

Rizal meyakini, program GOSORA akan meningkatkan produksi dan nilai tambah dari tiga komoditi tersebut. Mengingat, sektor pertanian Maluku Utara berkontribusi terhadap PDRB sebesar 27 persen, dan penyerapan tenaga kerja terbesar yaitu sebanyak 49 persen.

Rizal mengungkapkan, perairan Maluku Utara masuk dalam  Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III, yang merupakan lintasan kapal-kapal dari Australia menuju Jepang, China hingga ke Eropa. Dan itu menurut dia merupakan sebuah potensi ekspor yang cukup besar.

Kapal-kapal itu akan diupayakan berlabuh di Ternate, Maluku Utara, untuk mengangkut komoditas yang akan di ekspor. Meskipun syarat utamanya harus menyediakan 50 kontener sekali angkut.

"Pala produksi 1 bulan itu bisa sediakan 30 kontainer, kalau hitung-hitung itu (syarat 50 kontener) kalau dari sini itu itunya pasti bisa dari aspek supply. Tinggal sekarang benahi mutunya," kata Rizal penuh optimisme

Selain itu, ada skema pengiriman lain yang menjadi alternatif yaitu dengan menyediakan kontainer ekspor tapi dikirim melalui Surabaya, Jawa Timur, kemudian diteruskan ke Eropa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES