Pemerintahan Hari Jadi Kabupaten Malang

Kolase HUT ke-1260 Kabupaten Malang, Sanusi Sukses Membangun Bidang Keagamaan

Jumat, 27 November 2020 - 19:31 | 33.37k
Bupati Malang HM Sanusi saat berdiskusi dengan guru TPQ (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Bupati Malang HM Sanusi saat berdiskusi dengan guru TPQ (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
FOKUS

Hari Jadi Kabupaten Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sektor keagamaan dan religi menjadi bidang sensitif yang perlu mendapatkan perhatian bersama.

Demikian pula kondisi keagamaan di Kabupaten Malang yang relatif kondusif saat pandemi Covid-19, tentunya tercipta berkat sinergitas semua komponen.

Advertisement

Bupati Malang Sanusi dalam kiprahnya menciptakan kondusifitas dan stabilitas tersebut, melakukan berbagai kiprah positif yang menuai hasil kemaslahatan bersama.

Insentif Guru Ngaji

Drs. H.M Sanusi, MM, memberikan perhatian khusus pada sektor keagamaan di Kabupaten Malang. Salah satunya pemberian insentif bagi guru atau pengajar TPQ (Taman Pendidikan Alquran).

Menurutnya, semua masyarakat yang berkontribusi untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Malang, harus dapat bagian pembiayaan APBD.

Bantuan in ada di APBD 2020. Bantuan untuk guru ngaji atau TPQ akan menerima insentif sebesar Rp 1,2 juta setahun. 

Dukungan bantuan untuk guru ngaji atau TPQ, pihak Pemkab Malang sebagai verifikatornya. Sedangkan pengusulan nama dan jumlah guru ngaji atau TPQ berasal dari Forum Komunikasi Pengajar Quran (FKPQ) Kecamatan dan disahkan oleh Kementerian Agama Kabupaten Malang.

Pencairannya dilakukan sesuai dengan pola yang telah berjalan selama ini. 

Beberapa perubahan itu merupakan bentuk kepedulian Pemkab Malang atas kehidupan para pelaku keagamaan yang menjadi aktor utama dalam mewujudkan masyarakat berkarakter religius.

1260 Tahun kabupaten Malang

Bantuan direalisasikan di tahun 2020 untuk Musala dan masjid. Yaitu Rp 15 juta untuk masjid dan mushola sebesar Rp 10 juta.

Secara skema penganggaran, untuk bantuan itu tak hanya bersumber dari APBD saja. Tapi juga bisa berasal dari berbagai sumber anggaran yang ada, misalnya CSR perusahaan atau dari bantuan berbagai organisasi.

Imbauan Waspada Adu Domba

Politik adu domba dan pecah belah (devide et impera) era kolonial yang diterapkan Snouck Hurgronje pernah membuat masyarakat Aceh kocar-kacir. Tahun 1903, Belanda dengan siasat itu mampu menaklukkan Kesultanan Aceh.

Mautnya devide et impera itu pula yang sampai saat ini terus diterapkan dengan berbagai pola dan dinamika yang disesuaikan dengan zaman. Agama pun menjadi alat untuk kepentingan-kepentingan politik sesaat dan meruncing di akar rumput yang terbelah sampai kini.

Bupati Malang Sanusi mengingatkan ulang atas politik devide et impera di wilayahnya walaupun secara umum kehidupan beragama di Kabupaten Malang terbilang harmonis sampai saat ini.

Sanusi mengatakan, isu keagamaan terus berkembang di masyarakat. Ini pekerjaan rumah semua pihak yang harus diselesaikan. Meskipun selama ini kehidupan agama terjaga dan harmonis.

Sanusi mengimbau agar tidak mudah menghakimi satu sama lain antara pemeluk agama berbeda. Juga jangan mudah menstigma dengan kata bid'ah kepada pemeluk agama apa pun yang berbeda dalam menjalankan ibadahnya.

Sanusi juga berharap seluruh masyarakat di Kabupaten Malang semakin dewasa menyikapi fenomena digital saat ini. Maraknya informasi di media sosial kerap begitu mudah ditelan mentah-mentah. Sehingga politik devide et impera dengan jubah agama kerap juga menimbulkan perpecahan dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinan di dalam masyarakat.

Hal ini sempat ramai terkait beredarnya surat palsu tantangan debat dari pengurus Cabang Muhammadiyah Jember ke pimpinan jamaah yasinan dan tahlil memantik reaksi keras nahdliyin. 

Sanusi mewanti-wanti seluruh masyarakat Kabupaten Malang untuk tak mudah percaya dengan berbagai informasi dari medsos.

Diharapkan warga tidak mudah terpengaruh dan percaya atas informasi yang belum jelas asal usulnya, terutama yang sumbernya dari medsos.

Diharapkan pendidikan agama sejak dini kepada anak-anak wajib terus dikuatkan di era saat ini. Selain itu, persatuan dan kesatuan harus terus dikuatkan. 

Perangi Covid dan sosialisasikan prokes

Bupati Malang, M Sanusi sukses mengajak tokoh agama bekerjasama menyosialisasikan bahaya Covid-19 kepada masyarakat. Tokoh agama perlu mengingatkan jamaahnya untuk mematuhi protokol kesehatan demi terhindar dari virus Corona.

Sanusi yakin kerja sama dan sinergis semua pihak menjadi solusi keberhasilan menghadapi Covid-19. Diharapkan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dapat diperhatikan. 

Diharapkan bisa dilaksanakan dengan tertib dan disiplin sebagaimana pedoman dalam pelaksanaan tatanan normal baru.

Sesuai peraturan bupati, setiap jamaah berkewajiban membawa peralatan ibadah pribadi. Mereka juga diminta tidak bersalaman atau berpelukan dengan jemaah lainnya. Upaya ini dilakukan dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Malang.

Setiap rumah ibadah juga diwajibkan menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di lokasi. Kemudian membatasi jumlah pintu keluar-masuk rumah ibadah untuk mempermudah penerapan dan pengawasan protokol kesehatan. Jika terdapat jemaah bersuhu lebih dari 37,3 derajat celcius, maka tidak diperbolehkan memasuki rumah ibadah.

Selanjutnya, rumah ibadah arus menerapkan pembatasan jarak antar jemaah paling sedikit satu meter. Ketentuan ini dapat dilakukan dengan memberikan tanda khusus di lantai. Lalu mempersingkat waktu pelaksanaan ibadah keagamaan dan menjaga keamanan serta ketertiban rumah ibadah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES