Aplikasi Inarisk BPBD Jateng Bisa Jadi Andalan Saat ke Luar Kota

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Muhamad Chomsul, S.ST, M.Eng Kasi Pencegahan BPBD Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan, bahwa masyarakat terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana alam alangkah baiknya jika memahami mitigasi bencana alam.
"Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko terjadinya korban jiwa," kata M Chomsul saat di tanya TIMES Indonesia di sela - sela kegiatan sosialisasi mitigasi bencana di Mandiraja, Banjarnegara, Selasa (8/12/2020).
Advertisement
Muhammad Chomsul menjelaskan, Jawa Tengah merupakan daerah di Indonesia yang memiliki potensi ancaman beragam becana seperti tsunami, gempa bumi, banjir, angin ribut (puting beliung), tanah bergerak dan tanah longsor.
Dan pada saat musim penghujan seperti sekarang ini, musibah banjir dan tanah longsor banyak terjadi di sejumlah wilayah.
Contoh, Cilacap dan Banyumas, banjir dan Banjarnegara sendiri bencana tanah longsor dan bergerak. Dari informasi yang masuk, di Banjarnegara telah terjadi ratusan kali tanah longsor.
Bahkan lebih dari 500 jiwa mengungsi dan ratusan rumah mengalami rusak berat dan ringan. Nah atas berbagai pemetaan data seperti inilah BPBD Provinsi Jawa Tengah kemudian menggandeng Komisi E DPR Provinsi yang membidangi masalah ini untuk mengadakan sosialiasi mitigasi di kota kabupaten di Jawa Tengah.
Tujuan mitigasi bencana kata Muhammad Khomsul antara lain, mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam.
Sebagai landasan untuk perencanaan pembangunan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup tenang.
Untuk peserta pelatihan adalah seluruh komponen warga, tokoh masyarakat, relawan, penyandang disabilitas dan kaum perempuan. Ini salah satu upaya BPBD Jateng dalam rangka meningkatkan jejaring kerelawanan dan menjadi mitra BPBD dalam penanganan bencana alam.
Hal yang perlu diketahui, bahwa saat Covid -19. Tim dari BPBD dan Komidi E DPRD Provinsi Jateng juga intens melakukan sosialisasi protokol kesehatan. Sehingga setiap kegiatan seperti ini kita siapkan hand sanitazer dan masker.
Bahkan belum lama ini pihaknya melatih 2000 relawan bekerja sama dengan Satgas Covid -19 nasional dan UNS. Kegiatan ini dilaksanakan selama 10 hari di Kampus UNS, materinya adalah adaptasi kebiasaan baru, kerelawanan dan aplikasi Inarisk.
Tujuan kegiatan ini tidak lain untuk mencegah penyebaran virus Corona di wilayah Jateng. Dan aplikasi Inarisk adalah sebuah aplikasi yang berisikan portal kajian resiko bencana yang di olah tim dan ditampilkan di aplikasi yang bisa di downloud oleh semua masyarakat.
Aplikasi ini dapat memberikan informasi, ancaman bencana dimanapun tempat yang dikunjungi. Cara menggunakannya adalah dengan membuka aplikasi, kemudian kita mencari ancaman bencana.
Dari sini kita akan mengetahui informasi ancaman bencana yang bakal atau bisa terjadi. Dengan demikian kita akan dengan cepat mengambil tindakan sesuai rekomendasi yang ada di aplikasi Inarisk ini.
Nah samua langkah ini bertujuan untuk menghindari terjadinya korban jiwa dan ini rekomendit untuk masyarakat luas termasuk warga Banjarnegara yang sebagian besar wilayahnya adalah rawan bencana alam tanah longsor. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |